12 Cara Mudah Ajarkan Pengetahuan Finansial untuk Anak

biaya pendidikan anak _ investasi - CekAja.com

Uang memberi seseorang sebuah kesempatan untuk mengambil keputusan, baik mereka sudah tua ataupun masih muda.

Dengan mengajari, memotivasi dan memberdayakan anak menjadi seorang penabung yang rajin, akan membuat setiap uang yang mereka dapatkan dan mereka belanjakan menjadi lebih berarti.

Kebiasaan harian anak Anda dalam membelanjakan uangnya akan mempengaruhi kebiasaan mereka berinvestasi atau membelanjakan uangnya ketika dewasa. Nah, berikut adalah cara mudah mengajari mereka untuk perencanaan keuangan sederhana.

1. Kenalkan uang begitu bisa menghitung

Beri mereka informasi tentang bentuk, berapa nilainya, dan apa saja yang bisa didapat dari uang tersebut.

2. Komunikasikan tentang fungsi & nilai uang yang sebenarnya

Ajarkan bagaimana menyimpannya, bagaimana membuatnya berkembang, dan yang paling penting, ajarkan bagaimana cara membelanjakannya dengan bijak.

3. Ajarkan untuk memiliki tujuan finansial

Tujuan finansial adalah pelajaran dasar dalam keuangan & menabung. Baik tua maupun muda, seseorang jarang bisa mencapai sesuatu yang belum mereka tentukan sebelumnya. Bantu mereka untuk bedakan antara kebutuhan, keinginan, dan harapan. Hal ini akan menjadi pertimbangan mereka dalam membelanjakan uangnya dikemudian hari.

Hampir setiap mainan, ataupun hal – hal lain yang diminta oleh anak Anda bisa dijadikan momen Goal Setting (tujuan finansial). Ajak mereka menabung untuk segala sesuatu yang mereka inginkan. Hal ini akan membuat mereka lebih bertanggung jawab bagi diri mereka sendiri.

(Baca juga: Resolusi Keuangan 2015: Persiapkan Kekayaan Sejak Usia 20-an)

4. Kenalkan perbedaan menabung & membelanjakan

Jelaskan perbedaan antara menabung di celengan dengan di bank. Ajarkan mereka dengan bahasa sederhana bagaimana uang dapat berkembang dengan cepat melalui bunga. Pada kemudian hari, mereka akan menyadari bahwa cara paling cepat untuk mendapatkan kredit yang bagus adalah melalui komitmen menabung yang konsisten setiap bulan.

5. Beri mereka jatah uang bulanan

Ketika Anda memberi mereka jatah uang bulanan, berilah dalam jumlah yang dapat mendorong mereka untuk mau menabung. Jika Anda biasa memberi mereka Rp 5 ribu perhari untuk uang saku, coba beri mereka Rp. 10 ribu perharinya.

Namun beri syarat bila setengah jumlahnya sebesar Rp 5 ribu adalah untuk ditabung. Ajarkan mereka berhitung, bila menabung Rp 5 ribu perhari dengan bunga 6% pertahun akan menjadi Rp 10,4 juta dalam 5 tahun, dan Rp 24,5 juta dalam 10 tahun!

6. Buka rekening atas nama mereka sendiri

Hal ini adalah karena memulai kebiasaan menabung sejak dini adalah kunci dari semuanya. Namun ingat, jangan pernah melarang mereka ketika ingin menarik sebagian uangnya untuk membeli sesuatu. Hal ini justru akan membuat mereka malas untuk menabung sama sekali.

(Baca juga: Untung Rugi Menabung di Bank)

Anda juga bisa memberi mereka pengertian tentang apa itu obligasi negara (ORI), selain hasilnya yang lumayan, obligasi negara terkena pajak yang lebih rendah dibandingkan deposito. Dan setidaknya ketika Anda memberikannya sebagai hadiah, obligasi tidak bisa dipakai saat itu juga, hal ini akan semakin mendorong semangat mereka untuk menabung.

7. Catat jumlah uang yang telah ditabung, diinvestasikan, atau dibelanjakan

Untuk membuatnya mudah, cobalah   pisahkan uang Anda dengan menggunakan 12 amplop kecil dan sebuah amplop besar. Alokasikan 1 amplop untuk setiap bulan. Coba agar sistem tersebut dapat berjalan. Ajak anak Anda untuk selalu menyimpan nota pembelian, dan memasukkannya dalam setiap amplop, dan selalu biasakan mereka mencatat apa saja yang mereka belanjakan dengan uang mereka.

8. Setiap berbelanja, gunakan kesempatan ini untuk memberi mereka pengetahuan tentang uang

Biasanya pergi ke supermarket adalah pengalaman belanja pertama bagi anak – anak kita. Rata-rata 30% dari gaji kita dihabiskan untuk membeli belanja bulanan dan peralatan rumah tangga. Kupon-kupon, diskon dan perbandingan harga bisa menghemat uang hingga Rp 10 juta dalam satu tahun. Untuk mengajari mereka tentang hal ini, ajak mereka menyusun rencana belanja yang ekonomis, belilah seperlunya supaya tidak ada yang mubazir.

Ajak mereka bagaimana cara memilih barang yang bagus, berkualitas, bergaransi dibandingkan dengan harganya. Membelanjakan uang akan terasa sangat menyenangkan ketika telah direncanakan dengan baik. Belanja tanpa perencanaan lebih dahulu biasanya akan menyebabkan 20%–30 % terbuang sia-sia.

9. Beri kesempatan  untuk mengambil keputusan dalam membeli

Tidak penting apakah keputusan mereka itu baik atau buruk, mereka akan belajar dari hal itu. Setelah Anda bisa memulai mengajak untuk berdiskusi, maka mereka akan lebih dulu menimbang baik dan buruknya ketika akan membeli sesuatu. Ajak mereka untuk menggunakan logika dalam membeli.

Maksudnya adalah, biasakan mereka untuk meneliti sebelum membeli sesuatu yang besar atau mahal, ajak mereka untuk menunggu saat yang tepat untuk membeli, dan coba ajarkan mereka menggunakan teknik membeli-berdasarkan-pilihan. Caranya adalah dengan memberikan 3 buah barang berbeda pada saat akan membeli, kemudian anak Anda bisa membeli satu saja diantara barang tersebut.

10. Ajari memilah iklan televisi, radio dan iklan cetak

Ajari mereka menilai apakah kualitas produk yang diiklankan tersebut sesuai dengan apa yang dibicarakan? Apakah harga yang ditawarkan adalah harga diskon yang sebenarnya, atau cuma rekayasa saja? Apakah ada produk lain yang dapat lebih baik, atau mungkin dengan harga lebih murah dan nilai yang lebih baik ?

Ajarkan kepada mereka, jika suatu iklan terlihat begitu berlebihan, maka biasanya iklan tersebut memang berlebihan.

11. Beri peringatan akan meminjam uang dan membayar bunganya

Jika suatu saat Anda memutuskan untuk meminjamkan uang pada anak Anda, coba berikan sedikit bunga pada hutang pokoknya pada jangka waktu tertentu.

Anda dapat memanfaatkan momen ketika membayar dengan menggunakan kartu kredit. Ajari mereka bagaimana cara kerja alat bayar plastik ini. Misalnya tentang bagaimana memeriksa tagihan kartu kredit, bagaimana menghitung bunganya, dan bagaimana cara melindungi kartu kredit dari pencurian. Ajarkan kepada mereka untuk menggunakan kartu kredit secara bijak.

(Baca juga: 5 Prinsip Aman Gunakan Kartu Kredit)

12. Buatlah jadwal rutin yang khusus untuk membahas masalah keuangan dalam keluarga

Bahasan diskusinya bisa tentang apa itu uang tunai, apa itu beda antara tabungan biasa dengan tabungan yang khusus untuk menabung (deposito, obligasi, dan lainnya), bagaimana cara menghindari kredit, dan keuntungan berinvestasi serta menikmati pertumbuhannya.

Dengan anak yang sudah remaja, mungkin bisa membahas tentang apa yang sedang terjadi dengan ekonomi kita, bagaimana cara menerapkannya dalam kehidupan sehari–hari, dan berbagai alternatif lain dalam membelanjakan uang. Semua informasi tersebut menjadi penting karena mereka akan mulai lebih bertanggung jawab dalam masalah keuangan mereka sendiri.