3 Cara Jokowi Antisipasi Penurunan Turis China Akibat Corona

Virus Corona yang merebak di China bikin puyeng Pemerintah Indonesia. Bagaimana tidak, China merupakan mitra utama sektor perdagangan Indonesia. Selain itu, banyak investasi dari perusahaan-perusahaan asal negara tersebut yang masuk ke Indonesia.

3 Cara Jokowi Antisipasi Penurunan Turis China Akibat Corona

Tidak heran jika kemudian Presiden Joko Widodo (Jokowi) sampai harus membuat Rapat Terbatas khusus di Istana Bogor guna membahas kesiapan Indonesia menghadapi dampak dari penyebaran virus tersebut pada Selasa (4/2) kemarin.

“Terkait sektor perdagangan, China merupakan negara tujuan ekspor pertama Indonesia dengan pangsa pasar 16,6 persen dari total ekspor kita, sekaligus juga negara asal impor terbesar bagi Indonesia,” kata Jokowi saat memimpin rapat.

Imbas ke Sektor Pariwisata

Tidak hanya dari sisi perdagangan dan investasi, Jokowi juga meminta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) memikirkan imbas dari merebaknya Virus Corona tersebut.

Sebab, larangan penerbangan dari dan menuju China yang diberlakukan Pemerintah Indonesia mulai Rabu (5/2) sampai dengan waktu yang belum ditentukan dipastikan bakal menurunkan jumlah wisatawan asal China ke Indonesia.

“Perlu disiapkan langkah contingency terutama untuk Bali dan Sulawesi Utara, dua daerah yang selama ini banyak dikunjungi wisatawan China, katanya.

Menurut Mantan Gubernur DKI Jakarta itu, Kemenparekraf harus bisa merayu wisatawan mancanegara yang rencana liburannya ke China terpaksa dibatalkan karena Virus Corona, agar mau liburan ke Indonesia.

“Saya minta dalam jangka pendek kita bisa memanfaatkan peluang untuk memaksimalkan ceruk pasar wisatawan mancanegara yang sedang mencari alternatif untuk liburan karena batal ke China,” tegas Jokowi.

3 Strategi Antisipasi

Mendapat penugasan dari atasannya tersebut, Menparekraf Wishnutama Kusubandio menyebutkan ada 3 strategi yang akan dijalankan instansinya untuk bisa mengoptimalkan kunjungan wisatawan di tengah merebaknya Virus Corona.

Berikut adalah strategi yang disiapkan Pemerintah Indonesia:

1. Minta wisatawan lokal liburan di dalam negeri

Mantan bos Net TV menuturkan, pemerintah akan mendorong wisatawan lokal untuk liburan ke berbagai objek wisata di dalam negeri ketimbang luar negeri.

“Karena kalau traveling ke luar negeri pasti ada potensi virus Corona. Selain itu, dengan liburan di dalam negeri kita bisa menghidupi pariwisata Indonesia itu sendiri, kata Wishnutama usai mengikuti Rapat Terbatas di Istana Bogor.

Minta wisatawan lokal liburan di dalam negeri - 3 Cara Jokowi Antisipasi Penurunan Turis China Akibat Corona

Dalam beberapa tahun terakhir, Pemerintah Indonesia juga tengah fokus mengembangkan 5 destinasi wisata baru yang akan menjadi alternatif dari pariwisata Bali.

(Baca juga: Lima Bali Baru Buat Rekomendasi Liburan Akhir Tahun)

Kelima destinasi wisata baru yang sedang dikebut pengembangan infrastrukturnya itu adalah Mandalika di Nusa Tenggara Barat, Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur, Borobudur di Jawa Tengah, Danau Toba di Sumatera Utara, dan Manado di Sulawesi Utara.

2. Rayu maskapai asing alihkan penerbangan ke Indonesia

Wishnutama juga memperkirakan ada banyak pembatalan penerbangan ke China yang dilakukan maskapai-maskapai asing karena Virus Corona.

“Sekarang ini banyak potensi, pesawat-pesawat menuju ke China yang enggak bisa terbang ke sana akan ditawarkan kerja sama untuk mengalihkan penerbangannya ke Indonesia. Kita akan berdiskusi dengan airline-airline tersebut,” jelasnya.

Rayu maskapai asing alihkan penerbangan ke Indonesia - 3 Cara Jokowi Antisipasi Penurunan Turis China Akibat Corona

Wishnutama mengaku akan menggandeng Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi untuk bertemu dengan 30 maskapai penerbangan agar bersedia mengalihkan penerbangannya ke Indonesia.

3. Genjot promosi pariwisata di luar China

Pemerintah menurutnya juga akan terus berusaha melakukan pemasaran pariwisata Indonesia ke negara-negara lain di luar China. Langkah ini diharapkan bisa menutupi penurunan jumlah wisatawan China.

“Seperti kita ketahui kan wisatawan dari China yang bepergian ke luar negeri sekitar 2 jutaan, yang membawa devisa hampir USD4 miliar. Jadi memang potensinya besar. Ini kita pikirkan alternatifnya,” kata Wishnutama.

Bulan Februari sampai April menurutnya merupakan momentum untuk menggenjot aktivitas pemasaran pariwisata. Mengapa demikian?

Genjot promosi pariwisata di luar China - 3 Cara Jokowi Antisipasi Penurunan Turis China Akibat Corona

“Karena ini masa-masa wisatawan asing melakukan booking untuk liburan musim panas. Kebanyakan orang booking jauh-jauh hari supaya dapat tiket murah dan lain sebagainya. Nah, ini yang terjadi. Jadi memang tantangannya cukup luar biasa, kata Wishnutama.

(Baca juga: Menilik Sejarah Asuransi Perjalanan hingga Manfaatnya untuk Bepergian)

Jadi, sudah siap mengikuti permintaan pemerintah buat liburan di dalam negeri saja? Objek wisata mana yang akan jadi tujuan liburan kamu selanjutnya?

Jangan lupa lindungi diri dengan asuransi perjalanan yang bisa menghilangkan semua rasa was-was selama liburan ya.

Pilih dan ajukan asuransi perjalanan terbaik sesuai kebutuhan kamu lewat CekAja.com sekarang juga!