3 Cara Tepat Sebelum Membuat Simulasi KPR BRI

tips rumah - CekAja.com

Sebagai salah satu Bank yang dekat dengan masyarakat kecil maka perhitungan simulasi KPR BRI nantinya akan menjadi salah satu hal yang paling banyak dicari oleh masyarakat jika ingin mengajukan pinjaman uang untuk membeli rumah secara kredit.

Hingga saat ini terdapat dua jenis kredit pemilikan rumah dengan bunga yang menarik yang dibagi yaitu KPR BRI dan KPRS BRI. Dua KPR ini memiliki dua makna yang berbeda namun ditujukan bagi satu kepentingan yaitu, untuk masyarakat yang membutuhkan tempat tinggal dengan pembiayaan yang terjangkau.

Sebelum mulai menghitung simulasi KPR BRI, berikut penjelasan tentang dua KPR yang ditawarkan oleh bank BRI.

1. KPR BRI

KPR BRI merupakan layanan kredit pemilikan rumah yang sebenarnya sama dengan layanan KPR lainnya. Hanya ada beberapa perbedaan yang menjadi daya tarik tersendiri. Selain biaya kredit ringan, proses cepat, serta DP yang yang hanya 10% dari nilai rumah, kamu sudah bisa mendapatkan pinjaman untuk membeli rumah secara kredit.

Selain itu, KPR BRI juga memberikan layanan asuransi jiwa kredit serta asuransi kerugian atau kebakaran. Persyaratan bagi nasabah yang ingin mendapatkan kredit pemilikan rumah adalah membuka tabungan BRItama yang menjadi andalan BRI. Memiliki lokasi tempat tinggal atau lokasi bekerja, serta melampirkan dokumen kredit seperti salinan berupa fotokopi, kartu keluarga, NPWP, surat keterangan, serta surat bukti kredit lainnya.

2. KPRS atau Kredit Kepemilikan Rumah Sejahtera BRI

Berikutnya adalah KPRS BRI yang ditujukan untuk masyarakat dengan pendapatan yang masih rendah namun ingin memiliki rumah yang terjangkau. BRI seperti memahami betul tingkat kesejahteraan masyarakat di Indonesia, karena KPRS ini diberikan khusus pada masyarakat yang punya penghasilan Rp 4.000.000.

Untuk memperketat dan membuktikan masyarakat mana saja yang berhak mendapatkan pengajuan KPRS, BRI mewajibkan masyarakat untuk menyertakan pernyataan atau persyaratan belum pernah menerima perumahan subsidi, belum memiliki rumah sebelumnya, dan rumah tersebut tidak disewakan atau dikontrakkan selama proses kredit.

Menariknya, bunga yang diberikan bagi masyarakat yang mengajukan KPRS adalah lima persen selama masa jangka waktu kredit. Sementara itu, maksimal angsuran yang dibayarkan adalah sebesar 50% x Take Home Pay dari angsuran pinjaman lainnya.

Nah! Perumahan ini tidak berlaku di kota-kota besar seperti Jakarta dan kota kota penyangga di sekitarnya seperti Bekasi, Bogor, Depok, dan Tangerang. Kota-kota besar lainnya yang tidak diperbolehkan untuk mengajukan KPRS adalah Bandung, Medan dan Surabaya.

Jika sudah memilih rumah yang sesuai dengan kebutuhan, tentunya yang perlu diperhatikan adalah menyiapkan simulasi KPR BRI mana yang akan menjadi pilihan. Namun, sebelum menghitung sendiri perkiraan pembiayaan untuk pembelian rumah, ada beberapa hal penting yang harus kamu ketahui, agar penghitungan pembiayaan menjadi tepat sasaran:

1. Kenali pendapatan sendiri

Membeli rumah dengan program KPR tentunya akan lebih mudah dilakukan jika sudah memiliki pekerjaan tetap dan memiliki penghasilan yang sudah stabil. Oleh karena itu, kenali seberapa besar pendapatan yang kamu miliki dan berapa beban pengeluaran yang dilakukan untuk mencicil kredit pemilikan rumah di BRI.

Mengenali pendapatan ini berlaku untuk dua jenis KPR BRI yang disebutkan di atas tadi. Agar pendapatan tetap stabil dan mungkin bertambah, siapkan juga usaha sampingan di luar pekerjaan tetap karena dapat digunakan sebagai dana cadangan dan untuk memenuhi kebutuhan lainnya.

2. Menghitung sendiri nilai utang dan pembayaran

Membeli rumah dengan program KPR berarti menambah jumlah utang kamu. Oleh karena itu penting untuk memperhatikan seberapa besar nilai utang kamu sebelum mengajukan KPR dan setelah KPR disetujui oleh pihak bank BRI.

Berikutnya, kenali juga jumlah pembayaran yang akan dilakukan sebelum membuat simulasi KPR BRI. Cara ini efektif untuk membagi pos tabungan atau uang yang kamu miliki untuk kebutuhan lainnya yang sangat mendesak.

3. Siapkan DP dan biaya lainnya untuk KPR

Tidak ada istilah KPR rumah tanpa DP saat ini. Aturan dari Bank Indonesia secara resmi menyebutkan bahwa uang muka atau DP untuk membeli rumah minimal 30% dari harga rumah tersebut. Pertimbangkan juga biaya lain-lainnya seperti survei pajak penjualan, notasi dan biaya administrasi yang terkadang dibebankan pihak bank kepada nasabah.

Biaya-biaya ini nilainya tidak sedikit. Jadi sebelum kamu membuat simulasi KPR sendiri, pertimbangkan dengan matang untuk menyiapkan biaya-biaya yang diperlukan dalam pembelian rumah, agar perhitungan cicilan sudah sesuai dengan kemampuan membayar yang kamu miliki.

Selain KPR BRI, kamu bisa membuat simulasi KPR Mandiri, simulasi KPR BTN serta simulasi KPR dari BNI Syariah yang memberikan banyak keuntungan. Untuk mengetahui simulasi atau perkiraan KPR lainnya kamu bisa menghitung sendiri di layanan CekAja.com.

Melalui kalkulator KPR yang disediakan kamu bisa memilih semua jenis biaya yang akan dikeluarkan secara detil.