4 Fakta Menarik Crazy Rich Indonesian Versi Forbes
3 menit membacaSetiap tahun majalah Forbes merilis daftar orang paling tajir di dunia termasuk Indonesia. Dalam daftar Forbes, ada 50 crazy rich Indonesian yang selalu menjadi perbincangan hangat di masyarakat.

Orang-orang tajir yang tercatat Forbes tersebut merupakan para konglomerat yang memang memiliki bisnis tersebar di berbagai pelosok tanah air. Simak fakta-fakta menarik tentang crazy rich Indonesian yang dirilis Forbes.
Hartono Bersaudara berturut-turut di posisi puncak
Dalam satu dekade ini, nama Michael Hartono dan Budi Hartono selalu menduduki posisi teratas orang paling kaya di Indonesia. Jika digabungkan, keduanya memiliki total kekayaan mencapai 35 miliar dolar AS atau sekitar Rp507,5 triliun.
Sumber kekayaan duo Hartono tersebut sebagian besar berasal dari lini bisnisnya antara lain industri rokok dengan brand Djarum dan juga dari Bank BCA. Pada 1 Januari hingga 5 April 2018, saham BBCA telah naik sekitar 5,25 persen ke level Rp23.050 per saham.
Dari kenaikan tersebut Grup Djarum telah meraup sekitar Rp15,58 triliun. Adapun harga saham BBCA pekan kedia Desember 2018 ini berada di level Rp25.800 per saham. Grup Djarum juga memiliki sayap usaha di sektor properti, sawit, startup, media hingga e-commerce sebagai investor.
Setiap tahunnya, harta kekayaan kedua konglomerat ini terus naik. Pada 2008 misalnya, jumlah kekayaan Michael dan Budi Hartono rerata mencapai sekitar 1,7 juta dolar AS. Kini 10 tahun berlalu harta keduanya masing-masing mencapai sekitar 12,6 miliar dolar AS.
(Baca juga: Ini 10 Orang Super Kaya di Indonesia Tahun 2018)
Terselip dua perempuan terkaya
Dari 50 orang paling kaya di Indonesia yang dirilis Forbes, terselip dua nama perempuan yakni Arini Subianto yang tercatat memiliki kekayaan sekitar 665 juta dolar AS atau sekitar Rp9,64 triliun.
Arini merupakan pengusaha yang melanjutkan bisnis orangtuanya di sektor sawit dan batu bara. Ia juga merupakan pendiri toko buku Aksara yang gerainya mudah ditemui di banyak mal. Selain itu, ia juga merupakan pemilik perusahaan Persada Capital Investama, PT Inti Nur Cakrawala dan PT Pandu Alam Persada.
Sementara itu, nama perempuan crazy rich lainnya yaitu Kartini Muljadi. Perempuan berusia 88 tahun ini adalah pemilik perusahaan farmasi terbesar di Indonesia yakni Tempo Scan Pacific. Ia juga merupakan pemilik firma hukum Kartini Muljadi & Rekan yang berkantor di kawasan Sudirman.
Melesat dan merosot
Ada dua nama orang paling kaya yang masuk dalam 10 besar yakni Jogi Hendra Atmadja dengan kekayaannya yang mencapai 3,1 miliar dolar AS atau sekitar Rp44,9 triliun. Jogi merupakan bos Grup Mayora yang sukses memproduksi makanan ringan macam Astor, Beng-beng, Choki-Choki, Kopiko, Energen, Le Minerale dan banyak lagi.
Pada 2016, Jogi memiliki kekayaan mencapai 850 juta dolar AS atau sekitar Rp11,4 triliun saat itu. Ia menempati posisi ke-35 dari 50 orang terkaya di Indonesia. Adapun pada 2017 ia melesat menduduki peringkat ke-10.
Harga saham Mayora dengan kode MYOR pada 2017 berkisar di harga Rp1.960 per saham. Adapun harga saham hingga pekan kedua Desember 2018 mencapai Rp2.620 per saham atau naik 33,67 persen.
Sementara itu, konglomerat yang hartanya berkurang antara lain Mochtar Riady, sang pemilik Grup Lippo. pada 2016, Mochtar duduk di posisi ke-10 orang paling tajir versi Forbes. Pada 2017 posisinya naik satu peringkat menjadi di urutan kesembilan. Adapun pada tahun ini Mochtar Riady terhempas dari posisi 10 besar.
Mochtar Riady saat ini tercatat memiliki kekayaan mencapai 2,3 miliar dolar AS. kekayaannya turun dibandingkan pada 2017 yang mencapai 3 miliar dolar AS.
Ada juga Anthoni Salim, pemilik Grup Salim yang turun ke posisi lima orang terkaya tahun 2018 dengan total kekayaan mencapai 5,3 miliar dolar AS. Sebelumnya berturut-turut pada 2016 dan 2017 Salim berada di posisi ketiga dan keempat dalam 10 besar orang terkaya di Indonesia.
(Baca juga:5 Orang Ini Kaya Raya Karena Warisan)
Berada di barisan capres-cawapres
Para konglomerat yang masuk dalam daftar crazy rich Indonesian versi Forbes ternyata secara langsung dan terang-terangan ada yang mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden untuk Pilpres 2019.
Sebut saja misalnya Hary Tanoesoedibjo, orang paling tajir ke-31 di Indonesia dengan total kekayaan mencapai 980 miliar dolar AS atau sekitar Rp14,3 triliun yang berada di barisan Jokowi-Ma’ruf Amin. Harry Tanoe merupakan pengusaha yang bergerak di bidang media, properti dan finansial di bawah naungan MNC Group.
Ada juga Hashim Djojohadikusumo, bos Arsari Group yang bergerak di bidang tambang dan perkebunan ini mendukung capres dan cawapres pasangan Prabowo-Sandiaga. Ia sendiri merupakan adik kandung Prabowo yang pada Pilpres 2014 juga membantu membiayai pencalonan sang kakak. Kekayaan Hashim menurut Forbes mencapai 850 miliar dolar AS atau sekitar Rp12,4 triliun.
Sebetulnya masih banyak para pengusaha yang berada di barisan kedua pasangan calon. Namun, para crazy rich Indonesian yang terang-terangan mendukung kedua pasangan calon sampai saat ini adalah Harry Tanoe dan Hashim. Apakah Anda termasuk salah satu crazy rich Indonesian juga?