4 Langkah Jitu untuk Memulai Investasi

tips kaya _ investasi - CekAja.com

Memulai investasi butuh perhitungan. Jadi, tidak hanya keuntungan saja yang bisa diraih, tapi kemapanan keuangan di masa depan. Dengan investasi, yang tadinya pendapatan hanya satu digit, bisa disulap menjadi tiga digit.

Dalam pengertiannya, investasi adalah menempatkan modal atau dana di sebuah asset yang diharapkan akan memberikan hasil atau akan meningkat nilainya di masa datang. Artinya, kamu berkorban untuk menahan konsumsi saat ini dan mendapatkan peluang yang lebih baik atau besar di masa datang. Itulah sebabnya, strategi dalam mengelola investasi sangat diperlukan. Pasalnya, keuntungan atau imbal hasil yang tinggi adalah tujuan, namun risiko juga perlu dipertimbangkan.

Apalagi, kamu termasuk seorang investor pemula. Sebuah pengelolaan investasi yang tepat akan menghindarkan kamu sebagai investor yang tidak kehilangan banyak uang. Bila nilai investasinya berkurang, kerugian yang harus ditanggung juga tidak 100% dan uang tidak hilang seluruhnya. Inilah beberapa acuan yang bisa dimiliki di saat ingin memulai investasi:

1. Tentukan Waktu dan Tujuan

Apa yang diharapkan dari investasi yang dijalankan? Cobalah untuk menjawab pertanyaan itu dahulu. Sebab, kamu tentu memiliki tujuan dalam investasi yang dijalani, mulai dari mempersiapkan dana pensiun, dana pendidikan anak, membeli rumah baru, atau lainnya.

Tujuan tersebut memiliki waktu yang berbeda, jangka pendek atau jangka panjang. Jadi, ketika kamu bisa menentukan tujuan investasi di awal, maka kamu akan mendapatkan gambaran mengenai berapa lama target investasi akan dilakukan, dan jenis investasi yang cocok.

(Baca juga : Jangan Sampai Duit THR Amblas Karena Investasi Bodong)

2. Langsung atau Tidak Langsung

Secara teori, investasi terbagi dua jenis yaitu investasi langsung dan investasi tidak langsung. Sebagai seorang investor, pada investasi langsung kamu akan memegang bukti fisik investasi yang dilakukan. Investasi jenis ini seperti membuka bisnis, membeli properti, atau membeli logam mulia.

Sedangkan, pada investasi tidak langsung kamu sebagai investor tidak akan memegang bentuk fisik dari investasinya. Bentuk ini seperti saham dan reksa dana. Jadi, investor hanya memiliki tanda bukti atau sertifikat kepemilikan investasi.

3. Pilih Jenis Sesuai

Hukum umum dalam investasi adalah “high return, high risk, Maksudnya, hasil investasi yang tinggi akan sebanding dengan risiko yang tinggi pula. Begitu sebaliknya. Ketika menjadi investor, kamu mesti tahu setiap risiko yang ada pada produk yang dipilih. Cobalah untuk mencari tahu lebih banyak tentang informasi keuangan. Ingat, investasimu adalah uangmu, dan artinya modal masa depanmu.

Bila perlu, cari penasihat keuangan yang bisa membantu untuk mengetahui portofolio pribadi dan mengenali jenis-jenis investasi. Dengan begitu, kamu bisa mengajukan beberapa pertanyaan untuk mengetahui profil risikomu.

(Baca juga: Berbagai Resolusi Keuangan untuk Anda di Tahun Baru)

4. Gunakan Uang Tidak Terpakai

Setiap investasi selalu butuh modal. Namun, bukan artinya kamu harus mengorbankan bujet wajib bulanan untuk memulai sebuah investasi. Jadi, uang yang digunakan adalah uang yang betul-betul tidak dipakai (idle money), bukan menggunakan tabungan atau bahkan menggunakan dana darurat yang dimiliki. Bahkan, bila harus menyisihkan pendapatan untuk berinvestasi, idealnya kamu hanya boleh menggunakan 10% diantaranya.