4 Tahun Kepemimpinan, Ini yang Dibuat Jokowi – JK

Tepat di tanggal 20 Oktober kemarin, Pemerintahan Indonesia dibawah kendali Joko Widodo dan Jusuf Kalla sudah memasuki tahun keempat. Sejumlah catatan baik pun terlahir dari kinerjanya selama ini, baik itu dari segi infrastruktur, ekonomi, hingga penegakan hukum.

Dari pencapaian tersebut, presiden Indonesia ke-7 ini digadang-gadang telah berhasil pula mencetak sejarah baru. Apa saja sebetulnya sejarah yang sudah dicetak Jokowi-JK selama 2 tahun pemerintahannya? Berikut CekAja rangkum 5 di antaranya.

(Baca juga: Heboh Pidato Jokowi Soal “Game of Thrones” di Acara IMF dan Bank Dunia)

1. Pembangunan infrastruktur

Meski masih tertinggal dari negara lain, namun infrastruktur di Tanah Air selama kepemimpinan Jokowi dinilai cukup mengalami banyak kemajuan. Bukan hanya dari jalur transportasi saja, infrastruktur pendukung ketahanan pangan seperti bendungan dan embung yang efek ekonominya bisa langsung dirasakan petani juga telah digencarkan pembangunannya.

Selain itu demi pemerataan koneksi internet yang berkualitas, pembangunan jaringan telekomunikasi pun terus diupayakan secara maksimal.

Infrastruktur darat seperti jalan tol yang kini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat pun kian bertambah. Sebut saja Akses Tanjung Priok sepanjang 11,4 km, Gempol-Pasuruan Seksi 1 sepanjang 15,7 km, Kertoso-Mojokerto Seksi 2 sepanjang 19,9 km, Semarang-Solo Seksi 3 sepanjang 17,6 km.

Kemudian, Palembang-Indralaya seksi 1 sepanjang 7,4 km, Medan-Binjai Seksi 2 dan 3 sepanjang 10,45 km, Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi seksi 2 hingga 6 sepanjang 42,1 km, dan Bekasi-Cawang-Kampung Melayu Seksi IB dan IC sepanjang 8,4 km.

2. Kemajuan ekonomi kreatif

Dibentuknya Badan Ekonomi Kreatif pada pemerintahan Jokowi-JK juga banyak menyumbang temuan menarik yang sebelumnya tidak dimiliki Indonesia. Tiga subsektor utama yang menopang ekonomi kreatif di Indonesia yakni kuliner, fashion dan kriya. Subsektor ekonomi kreatif lain yang pertumbuhan bagus antara lain film animasi dan video, desain komunikasi visual, aplikasi dan pengembangan game.

Masing-masing subsektor tersebut memberi kemajuan yang signifikan. Contohnya dari subsektor aplikasi, keberadaan ojek dan taksi online yang didukung oleh pemerintahan sekarang. Awalnya apa yang disebut perusahaan angkutan umum setidaknya harus memenuhi kriteria: berbadan hukum dan punya izin penyelenggaraan angkutan umum.

Tapi segera setelah regulasi baru itu ramai diberitakan, Joko Widodo meralatnya. Pada 18 Desember 2016 di Istana Bogor, Jokowi mengatakan transportasi online tidak bisa dilarang karena memang amat dibutuhkan masyarakat.

3. Birokrasi lebih baik dengan PTSP

Diresmikan sejak 2 Januari 2015, Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) merupakan Pelayanan yang dilakukan oleh Pemerintahan baik perizinan maupun non perizinan. Segala proses mulai dari pemohonan hingga terbitnya sebuah dokumen dilakukan hanya melalui satu tempat. Program di era Jokowi-JK ini diciptakan demi birokrasi yang lebih baik.

Di samping pelayanan yang cepat dan mudah, keberadaan PTSP juga mampu menghapuskan pungutan liar. Perizinan-perizinan tersebut antara lain perizinan pendidikan, kesehatan, pekerjaan umum, perumahan, penataan ruang, perhubungan, lingkungan hidup, pertanahan yang menjadi kewenangan daerah, serta pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.

Di bidang perdagangan, misalnya pembuatan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP). Akan tetapi dari semua layanan PTSP tersebut, perizinan kependudukan, seperti pengurusan KTP, kartu keluarga, dan surat kematian tidak termasuk ke dalamnya.

4. Angka gini ratio menurun

Gini ratio merupakan tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Indonesia. jika dibandingkan dengan Gini Ratio September 2017 yang sebesar 0,391, per Maret 2018 persentasenya sudah jumlahnya kini menjadi 0,389. Meski demikian, pemerintah terus memberikan jaminan kesejahteraan bagi masyarakat, yakni dengan program bantuan sosial.

Seperti program Program Keluarga Harapan kita yang diperluas cakupannya dari hanya 2,7 juta keluarga tahun 2014 menjadi hampir 6 juta keluarga penerima manfaat pada tahun 2016. Lalu secara bertahap akan ditingkatkan kembali hingga 10 juta keluarga penerima pada tahun 2018.

(Baca juga: Cek Yuk Deretan Koleksi Sneakers Milik Jokowi!)

5. Meningkatnya prestasi bangsa

Semua pasti tahu kalau di perhelatan olahraga bergensi sekelas Asian Games dan Asian Para Games beberapa waktu lalu, Indonesia mencatatkan sebuah prestasi baru. Raihan medali emas yang melampaui target ini tak lepas dari peran pemerintah yang kian hari kian menyadari kalau para atlet nasional patut diapresiasi melalui pembangunan berbagai fasilitas mumpuni di bidang olahraga.

Selain itu, pemberian bonus juga turut diberikan oleh presiden Jokowi kepada peraih medali emas dengan jumlah Rp 1,5 Milyar ditambah rumah tipe 36, dan mendapat “kursi” prioritas untuk menjadi pegawai negeri sipil. Penghargaan dalam bentuk berbeda bahkan dipersembahkan pula untuk pelatih serta asisten pelatih yang timnya sukses meraih medali emas tadi.

Di balik semua pencapaian ini, pemerintahan Jokowi-JK tentu tidak boleh lengah untuk memastikan seluruh pembangunan di Indonesia terus berjalan dengan baik. Setidaknya hingga akhir periodenya nanti, semua target-target kerja sudah dirampungkan.