5 Aksesoris Motor yang Bisa Membahayakan Keselamatan

aksesoris motor berbahaya_kredit motor - CekAja.com

Penambahan aksesoris pada kendaraan bermotor selain kepuasan bagi pemiliknya juga bisa menambah nilai jual. Tidak hanya mobil, saat ini pengendara motor pun semakin kreatif memodifikasi kendaraan mereka.

Setiap pehobi otomotif  sebenarnya bebas memodifikasi kendaraan, asalkan tidak membahayakan keselamatan diri sendiri dan pengendara lain. Sebelum menambahkan aksesoris berikut pada motormu, sebaiknya pertimbangkan dulu karena alasan keselamatan.

1. Payung motor

Produk ini diciptakan agar pengguna motor tidak kehujanan dan kepanasan. Payung khusus motor ini berbentuk memanjang sampai ke bangku penumpang dan di pasanga dengan cara mengaitkan ke rangka motor. Sekilas terlihat unik dan menarik. Tapi amankah?

Pada kenyataannya payung motor dapat menganggu keseimbangan berkendara. Payung ini juga berbahaya jika motor melaju dengan kecepatan tinggi. Seperti payung biasa yang bisa terbang karena angin kencang, payung sangat rentan copot dan khawatirnya malah melukai diri sendiri atau pengendara lain.

2. Lampu warna putih

Modifikasi lainnya yang banyak dilakukan adalah mengganti lampu. Alasannya mulai dari urusan teknis karena kurang puas dengan lampu standar pabrik atau sekedar untuk terlihat keren saja. Tapi sebaiknya kamu pertimbangkan sebelum mengganti jadi LED putih.

Saat cuaca hujan atau berkabut, cahaya lampu akan terpantulkan kembali ke pengendara sebelum mencapai jalan. Lampu putih membuat lebih banyak cahaya terpantul sehingga penglihatan pengendara ke jalan berkurang. Lampu putih membuat pengendara silau dan inilah yang bahaya. Oleh karenanya, lebih aman menggunakan foglamp (lampu kabut) dengan sinar cenderung kuning. Sinar biru atau putih akan menyulitkan pandangan saat cuaca buruk.

3. Mengganti lampu rem selain warna merah

13986492_41e297c8-9673-44fa-b0d2-5b96334db2ab

Meski bahaya, masih ada saja pengendara yang mengganti warna lampu rem menjadi warna putih atau warna selain merah. Jika berpapasan dengan pengendara motor semacam ini, pengendara di belakangnya akan menyangka motor di depan hendak menyalip, bukan mengerem.

Akhirnya pengendara di belakang banting stir. Ditambah lagi jika terjadi di jalan gelap, risiko kecelakaan semakin tinggi.

4. Ban ukuran kecil

foto: olx.co.id

Ban kecil dan tipis memang membuat tampilan motor terkesan ramping. Ukurannya yang lebih kecil dari ban standard membuat motor jadi lebih kencang. Tapi jika dipakai di jalan yang rata, ban seperti ini bisa menganggu keseimbangan.

Apalagi kalau kamu terbiasa boncengan dan bobot orang yang dibonceng terbilang berat, ban tipis berisiko mudah pecah. Bayangkan kalau sedang oleng dan tiba-tiba ada truk yang melaju kencang dari arah sebaliknya.

5. Klakson sirine

Pernah mendengar klakson ala sirine lalu cepat-cepat meminggirkan motormu? Tapi ternyata setelah ditengok bukan ambulan malah motor yang tidak sabaran menyalip. Asal kamu tahu, menggunakan sirine itu ada aturannya loh.

Mengacu pada UU Nomor 14 Tahun 1992 dan Pasal 72 PP Nomor 43 Tahun 1993 , tentang Prasarana dan Lalu lintas, bahwa isyarat peringatan dengan bunyi yang berupa sirene hanya dapat di gunakan oleh:
a. Kendaraan pemadam kebakaran yang sedang melaksanakan tugas termasuk kendaraan yang diperbantukan untuk keperluan pemadam kebakaran.
b. Ambulans yang sedang mengangkut orang sakit.
c. Kendaraan Jenazah yang sedang megangkut Jenazah.
d. Kendaraan petugas penegak hukum tertentu yang sedang melaksanakan tugas.
e. Kendaraan petugas pengawal kendaraan Kepala Negara atau Pemerintah Asing yang menjadi tamu negara.