5 Aplikasi Inovatif yang Bikin Gampang Urusan Finansial

Sejak 2013 pertumbuhan startup di Indonesia sangat pesat. Laporan Mapping & Database Startup Indonesia 2018 yang dikeluarkan Masyarakat Industri Kreatif Teknologi Informasi dan Komunikasi Indonesia (MIKTI) dan Teknopreneur Indonesia menunjukkan ada 604 startup yang berdiri sejak 2013-2018 alias 60,89 persen dari total startup yang ada.

Tawaran kemudahan yang diberikan startup dalam berbagai aspek kehidupan, tentu menarik perhatian masyarakat khususnya generasi milenial yang tidak takut menggunakan hal-hal baru. Tidak heran jika kemudian pengguna teknologi digital yang diusung startup terus bertambah dan membawa keuntungan bagi penggunanya maupun perusahaan itu sendiri.

Sebut saja Gojek yang memudahkan penggunanya bepergian dengan moda transportasi online, Tokopedia dan Bukalapak yang memungkinkan kamu berbelanja tanpa harus keluar rumah, dan Traveloka yang membuat gampang urusan memesan tiket pesawat dan hotel.

Rekomendasi aplikasi finansial

Nah, buat kamu yang mau urusan finansial maupun bisnis kecilmu dipermudah teknologi digital, tidak ada salahnya menggunakan 5 aplikasi inovatif buatan startup berikut:

1. Flip

Kalau kamu termasuk orang yang sering melakukan transaksi keuangan secara online, tentu familiar dengan “biaya transfer antar bank”. Sebut saja kamu membeli barang dari penjual di Instagram, namun rekening bank penjual untuk menerima pembayaran berbeda dengan bank yang kamu gunakan.

Ujungnya kamu harus merelakan Rp6.500 dari rekeningmu dipotong oleh bank sebagai biaya transfer ke rekening bank lain. Nilainya memang tidak seberapa, namun coba bayangkan kalau kamu berbelanja online sampai 10 kali dalam sebulan. Pasti muncul perasaan tidak ikhlas merelakan uangmu dipotong bukan?

Nah mulai April 2016, muncullah startup bernama Flip yang memungkinkan kamu mentransfer uang antar bank tanpa kena biaya transfer. Flip yang dikelola oleh PT Fliptech Lentera Inspirasi Pertiwi bahkan masih tercatat sebagai satu-satunya platform transfer antar bank gratis yang sudah mendapat lisensi Bank Indonesia sejak 4 Oktober 2016 dengan nomor izin 18/189/DKSP/68.

Dengan menggunakan Flip, kamu bisa melakukan transfer ke delapan bank nasional dengan batas maksimal Rp5 juta per hari. Namun, bila melebihi batas tersebut akan dikenakan biaya Rp2.500 per transaksi.

Sementara itu, untuk pengguna dari perusahaan, Flip membebankan biaya sebesar Rp3.500 per transaksi. Bukan hanya melayani transfer antar bank gratis, namun Flip juga bisa melayani pembelian pulsa dan paket data.

Per hari ini, dari lima bintang yang tersedia di Google Play Store, Flip memperoleh penilaian 4.6 bintang dari 9.888 orang penggunanya.

2. UangKu

Jika kamu termasuk orang yang tidak mampu mengelola uang dengan baik, tidak ada salahnya mengunduh dan coba menggunakan aplikasi manajemen uang bernama UangKu.

Aplikasi yang dikembangkan oleh startup PT Karya Diaspora Indonesia sejak Juni 2017 ini telah digunakan oleh 2.787 orang dan mendapatkan rating 4.3 dari para penggunanya.

(Baca juga: Milenial Single, Begini Cara Kelola Penghasilan Kamu yang Pas-pasan)

UangKu akan berfungsi sebagai pengatur keuangan yang mudah digunakan, namun menyajikan laporan secara rinci dan terstruktur. Ketika pertama kali menggunakannya, kamu akan diminta untuk mematok target uang yang mau kamu tabung dan besarnya pengeluaran selama satu bulan.

Setelah itu, UangKu akan menghitung batas maksimal pengeluaran kamu setiap hari untuk bisa mencapai target tersebut. Setiap pemasukan dan pengeluaran yang kamu catat bisa dikelompokkan dalam kategori yang berbeda-beda, sesuai sumber atau tujuan, seperti gaji, belanja, atau makan-minum.

Intinya, aplikasi ini akan membuatmu terhindar dari perilaku kebablasan menggunakan uang.

3. TemanBisnis

Dengan membaca namanya, bisa dipastikan bahwa aplikasi ini diperuntukkan bagi kamu yang ingin memulai usaha kecil dan menengah (UKM).

Tak hanya menyajikan catatan pemasukan dan pengeluaran bagi bisnis yang kamu rintis, TemanBisnis juga membantu membuat laporan laba/rugi, utang/piutang, dan pertumbuhan kas secara periodik. Aplikasi ini juga memiliki konten “kelas mikro” berupa artikel panduan dan informasi singkat mengenai pengelolaan bisnis skala kecil.

Abidah Syauqina dan empat rekannya yang tergabung dalam perusahaan developer Badr Interactive, meluncurkan TemanBisnis pada Oktober 2017 silam.

“TemanBisnis dirancang khusus bagi pengusaha UKM Indonesia agar dapat membuat jurnal serta membantumu mengevaluasi kinerja keuangan usaha, janji Abidah. Aplikasi ini memiliki rating 4.5 dari 727 penggunanya.

4. Pawoon

Pawoon adalah salah satu aplikasi kasir online terbaik di Google Play Store yang telah digunakan oleh lebih dari 10.000 pelaku bisnis di Indonesia.

Aplikasi yang dikembangkan oleh developer dengan nama yang sama itu memiliki desain sederhana dan sangat mudah digunakan oleh pemilik bisnis maupun para pegawai di toko ritel, waralaba, maupun kafe dan restoran sehari-hari.

Aplikasi ini bisa digunakan secara bersamaan di lebih dari satu cabang usaha yang kamu punya, sekaligus membantumu memantau penjualan dan stok dari seluruh cabang kapanpun dan dari manapun.

Tidak hanya itu, Pawoon bahkan dapat menyajikan laporan perilaku pelanggan toko atau restoran kamu dengan lebih dalam untuk meningkatkan penjualan dan keuntungan.

5. Dompet Digital

Aplikasi dompet digital atau e-wallet semakin banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia khususnya di kota-kota besar. Begitu banyaknya keuntungan yang diberikan seperti diskon harga, cashback, dan promo-promo lainnya, menggoda masyarakat untuk menikmati keuntungan dengan menggunakannya.

(Baca juga: Lupakan yang Konvensional, Ini Zamannya Angpao Digital)

Setidaknya ada tiga aplikasi dompet digital yang banyak digunakan saat ini, yaitu Go-Pay (terintegrasi dengan Gojek), OVO, dan DANA. Ayo kita ulas satu per satu.

  • Go-Pay

Awalnya, Go-Pay hanya bisa digunakan untuk membayar jasa transportasi Gojek saja. Namun, setelah mendapatkan izin sebagai penyelenggara uang elektronik dari Bank Indonesia, kini saldo Go-Pay bisa digunakan untuk berbagai layanan lain yang ada di aplikasi Go-Jek. Misalnya isi pulsa, pembayaran kebutuhan rumah tangga, membeli obat, atau membeli tiket bioskop.

Bahkan baru-baru ini, Go-Pay telah berkerjasama dengan berbagai merchant di pusat perbelanjaan untuk memudahkan transaksi pembayaran. Melalui fitur “Pay , Anda tinggal scan QR code yang dikeluarkan pihak merchant, lalu transaksi pun terselesaikan.

Proses top up bisa dilakukan melalui ATM, internet banking, dan mobile banking. Selain itu, kamu juga bisa melakukan top up secara tunai melalui driver Go-Jek tanpa dikenakan biaya administrasi.

  • OVO

Pernah dibekukan oleh Bank Indonesia saat masih bernama Grab-Pay, e-wallet ini kemudian berganti nama menjadi OVO lewat suatu kerjasama. Dengan adanya kerja sama antara Grab dan OVO tersebut, mereka yang memiliki saldo di aplikasi Grab tentunya akan sangat diuntungkan.

Karena jaringan OVO yang kini lebih luas, pengguna bisa melakukan transaksi untuk layanan dari Grab juga bisa bertransaksi secara offline. Sejauh ini, OVO sudah diterima oleh 70 persen pusat perbelanjaan di Indonesia termasuk kafe, bioskop, penyelenggara parkir, dan supermarket.

  • DANA

Terakhir, e-wallet pendatang baru yang tak kalah populer adalah Dana. Mengusung istilah dompet digital, perusahaan patungan Emtek Group dan Ant Financial ini resmi hadir untuk publik dalam versi beta.

Adapun fitur yang diberikan oleh DANA terdiri dari pembelian pulsa, tagihan listrik dan telepon, pembayaran PDAM, iuran BPJS, cicilan kartu kredit, serta transfer dana antar pengguna. Terhitung hingga saat ini, DANA telah bekerjasama dengan 40 mitra yang bergerak di berbagai segmen bisnis.

Jadi, nikmat mana yang kamu dustakan dengan terus bermunculannya startup finansial di Indonesia? Termasuk salah satunya CekAja, pionir marketplace finansial yang memudahkan kamu dalam mencari berbagai produk keuangan sesuai kebutuhan seperti kartu kredit, asuransi, kredit tanpa agunan (KTA), kredit pemilikan rumah (KPR), modal usaha untuk UKM, dan lain sebagainya.