5 Cara Mudah Persiapkan Dana Pendidikan untuk Anak

Belakangan ini pendidikan menjadi sektor yang paling sering dibicarakan setelah infrastruktur. Sebab pendidikan menjadi penentu maju atau tidaknya peradaban suatu bangsa.

5 Cara Mudah Persiapkan Dana Pendidikan untuk Anak

Orang tua yang sadar pentingnya memberikan fasilitas pendidikan terbaik untuk anak-anaknya sama saja telah berkontribusi memperbaiki masa depan bangsa.

Dengan pendidikan yang baik, bangsa ini bakal memiliki bibit-bibit pemimpin dengan tingkat intelegensi yang baik pula.

Oleh karena itu tak aneh, jika saat ini banyak orang tua yang mulai menyiapkan dana pendidikan yang tidak sedikit untuk buah hatinya kelak. Semua itu dilakukan agar si anak memiliki ‘bekal hidup’ yang cukup di kemudian hari.

(Baca juga: Biaya Pendidikan 4 Pekerjaan di Bidang Digital Paling Diminati di Indonesia)

Jika diibaratkan perang, pendidikan merupakan senjata. Ya, senjata merupakan salah satu penentu hasil akhir suatu peperangan.

Bisa kamu bayangkan bagaimana tentara berperang tanpa senjata, atau senjatanya rusak, atau lebih parah lagi senjatanya ternyata tidak dapat digunakan.

Musuh tentu akan dengan mudah menyerang dan mengalahkan kita. Namun jika senjata yang kita miliki berada dalam keadaan baik, kemudian dibuat dengan material baik pula dan didukung dengan strategi yang mantap, walau hanya ketapel dan bambu runcing sekalipun akan memilki daya serang yang efektif.

Begitu pula dengan pendidikan, dengan pendidikan yang baik, diharapkan sang buah hati dapat memenangkan masa depannya.

Nah, berapa sih dana yang akan kita habiskan untuk mendanai Pendidikan anak mulai dari tingkat dasar hingga ke bangku kuliah.

Setiap tahunnya, rerata terjadi kenaikan biaya pendidikan sekitar 10 persen. Angka itu sudah memperhitungkan inflasi yang terjadi.

Jika saat ini buah hati kamu masih berumur satu tahun, paling tidak dibutuhkan sekitar Rp2,6 juta per tahunnya ditabung untuk persiapan pendidikan anak dari tingkat Taman Kanak-kanak hingga ke bangku kuliah.

Angka yang tergolong besar tersebut bisa disiasati dengan program tabungan yang dimiliki oleh bank ataupun melalui program investasi.

Namun jangan lupa untuk memasukkan faktor inflasi tahunan dalam imbal hasil yang diterima pada setiap produk keuangan yang kamu pilih.

Nah instrumen keuangan apa yang paling cocok dan akan memudahkan kamu dalam mencukupi biaya pendidikan anak tercinta? Simak disini!

1. Asuransi Pendidikan

Asuransi pendidikan merupakan produk yang berbeda dengan tabungan pendidikan. Didalam salah satu produk keuangan ini, pencairannya disesuaikan dengan kebutuhan kamu.

Misalnya, kamu mengambil produk asuransi pendidikan dengan premi selama 15 tahun dengan asumsi cair pada saat si buah hati lulus SD, SMP dan SMA.

Nah diluar masa itu, maka asuransi tidak dapat dicairkan sesuai nominal, kecuali bila kamu meninggal dunia. Pun bila dicairkan, maka akan ada potongan biaya yang nilainya cukup besar.

Jadi memang jika kamu menginginkan instrumen keuangan yang dapat digunakan secara jangka panjang untuk pendidikan, mungkin kamu bisa mencoba asuransi pendidikan.

Namun ingat, dalam asuransi pendidikan, kamu harus membayar preminya setiap bulan bila ingin merasakan manfaatnya secara penuh.

2. Investasi reksadana

Untuk kamu yang membutuhkan dana jangka panjang misalnya untuk persiapan anak masuk kuliah, bisa memilih untuk membenamkan dana kamu di instrumen investasi reksadana. Disini kamu bisa mendapatkan imbal hasil yang lebih baik dari deposito lho.

Buat kamu yang bermodal mini, kamu juga bisa memulainya dengan dana awal hanya Rp100.000. Nah untuk produknya, kamu mungkin bisa memilih reksadana campuran. Jadi dana kamu dialokasikan ke beberapa instrumen investasi yang berbeda.

Biasanya instrumen investasi yang dialokasikan akan bervariasi, ada yang memilk risiko tinggi dan risiko rendah. Namun sesuai dengan prinsip investasi, high risk high return.

Kamu mungkin bisa memilih pasar uang, pasar saham dan juga obligasi untuk reksadana campuran kamu.

Tetapi kalau kamu menginginkan imbal hasil yang tidak terlalu besar tetapi aman, mungkin kamu bisa memilih deposito dan obligasi sebagai saluran investasinya di reksadana.

3. Deposito

Deposito merupakan produk simpanan di bank yang penyetoran maupun penarikannya hanya dapat dilakukan di waktu tertentu saja. Jika dana yang disimpan diambil sebelum waktunya, maka akan terkena denda penalti.

Semakin lama dan semakin besar Anda menyimpan dana di bentuk deposito, maka akan semakin besar juga bunga yang ditawarkan.

Namun jika kamu memiliki dana yang tdak terlalu besar, ada baiknya kamu memilih skema bunga deposito yang di roll over-kan ke pokok.

(Baca juga: 5 Hal Penting Saat Daftar Asuransi Pendidikan Anak)

Jadi, nilai pokok deposito yang kamu miliki akan bertambah terus, dan bunganya juga akan bertambah pula. Jadi semacam bunga berbunga.

5. Tabungan rencana

Tabungan rencana bukanlah sekadar tabungan biasa. Apabila tabungan biasa hanya memberikan bunga kurang dari 2 persen, tabungan rencana dapat memberikan bunga hingga melebihi 3 persen.

Selain itu, tabungan rencana memiliki jangka waktu menabung 1-20 tahun. Terdapat fasilitas autodebet yang akan membuat kamu secara otomatis menyisihkan dana.

Kekurangan tabungan rencana adalah bunganya yang masih jauh di bawah rata-rata inflasi biaya pendidikan.

Artinya, Anda harus menabung dalam jumlah yang besar untuk melawan inflasi.

5. Emas

Investasi emas bisa dimulai dengan modal minim. Harga emas batangan per gram di kisaran Rp650.000 saja.

Untuk memudahkan, kamu juga bisa membelinya melalui tabungan emas yang disediakan PT Pegadaian ataupun PT Antam.

Program Tabungan Emas dari Pegadaian memungkinan kamu berinvestasi emas dengan modal ribuan rupiah saja.

Namun, ingat, kamu juga harus menyesuaikan besar investasi dengan jangka waktu investasi agar mencukupi atau setidaknya bisa meringankan biaya pendidikan di masa mendatang.

Nah bagaimana? Ternyata tidak sulit kan mencukupi biaya pendidikan si buah hati? Untuk membuatnya semakin mudah, kamu bisa akses CekAja.com. Disana terdapat banyak produk investasi yang bisa kamu manfaatkan untuk pendidikan anak.