5 Fakta Menarik Kota Daegu, Dulu Metropolitan Kini Jadi Sarang Corona
4 menit membacaVirus Corona masih terus mewabah liar di sejumlah negara. Setelah Wuhan, China, negara kedua dengan jumlah pasien tertinggi adalah Korea Selatan.
Dalam tujuh hari terakhir, pemerintah setempat telah mengonfirmasi sebanyak 893 kasus baru, termasuk di antaranya 8 kematian pada Selasa, (25/2). Kota Daegu pun mendadak sunyi senyap karena disinyalir menjadi “sarang corona” kedua.

Youtuberasal Korea Selatan, Jang Hansol mengungkap fakta di balik menyebarnya COVID-19 di sana. Mengapa virus mematikan itu bisa mewabah dalam waktu singkat?
Alasan terkuatnya karena ada satu orang yang positif corona, namun enggan diisolasi. Ketika menunggu hasil pemeriksaan dokter, pasien ke-31 ini justru tanpa tedeng aling-aling masih beraktivitas di tempat umum.
Semakin bandel, wanita tersebut bahkan membantah hasil diagnosis dokter dan menolak dirawat.
Kondisi ini membuat Pemerintah Korea Selatan meningkatkan status kewaspadaan pada level tertinggi atau red alert.
Sejumlah konser bintang K-Pop seperti BTS, terpaksa dibatalkan karenanya. Hampir seluruh warga Daegu juga dihimbau untuk berada di dalam rumah selama beberapa waktu.
Indahnya Kota Daegu
Daegu adalah kota metropolitan keempat di Korea Selatan. Terletak di perbukitan, iklim di sana terasa amat sejuk. Untuk mencapai Daegu, seseorang bisa menempuh perjalanan menggunakan kereta api selama 1,5 jam dari Seoul.
Daegu memiliki pemandangan alam dan beragam kawasan wisata yang menarik. Tak heran bila kota ini selalu dikerumuni oleh wisatawan lokal maupun mancanegara. Berikut 5 fakta menarik Daegu yang kini berubah seperti ‘kota mati’ karena wabah virus corona:
1. Pernah jadi lokasi shooting K-drama
Siapa yang tak suka K-drama alias drama Korea? Ceritanya selalu menyentuh hati, bahkan menguras air mata. Melansir buku panduan A Real Trip Through Real Daegu dan beberapa sumber lainnya, ada empat drama Korea terkenal yang berlokasi syuting di Daegu.
Mulai dari “It’s Okay It’s Love” yang menceritakan kisah seorang penulis dan penyiar radio dengan gangguan OCD (Obsessive Compulsive Disorder), serta “Oh! My Venus” mengenai transformasi Kang Joo Eun dari gemuk ke kurus bak model papan atas.
Ada juga drama berjudul “Hyde, Jekyll & Me”, tentang seorang konglomerat pemilik taman bermain Wonderland dengan penyakit DID (Dissociative Identity Disorder), dan “Love Rain” yang mengisahkan perjalanan cinta dua generasi, yaitu kisah cinta orangtua maupun anak.
(Baca Juga: Rekomendasi 6 Drama Korea Terbaru Wajib Tonton di Netflix)
2. Destinasi wisata romantis
Banyak wisatawan yang menghabiskan waktu untuk berbulan madu di Daegu. Konon, nuansa syahdunya membuat kota ini menjadi salah satu kota yang memiliki destinasi wisata romantis di Korea Selatan.
Beberapa destinasi wisata romantis tersebut di antaranya adalah Suseong Lake yang indah di malam hari, Biseulsan dengan hamparan bunga azalea berwarna ungunya, Apsan Mountain yang terletak 660 meter di atas pemukaan laut, hingga E World 83 Tower sebagai menara ikonik kota Daegu.
3. Gudangnya festival
Sebagai kota administrasi, ekonomi, dan budaya selama berabad-abad, Daegu memiliki segudang festival tahunan yang menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.
Beberapa di antaranya ada Festival Tekstil, Festival Yangyeongsi alias Pengobatan Tradisional massal, Festival Dongseongno, hingga Festival Dalgubeol yang menghadirkan pertunjukan fashion serta pameran budaya. Menariknya lagi, semua pengunjung boleh menikmati festival tesebut secara gratis.
4. Universitas ternama dan megah
Pecinta K-drama seperti ‘Boys Over Flowers’ atau ‘The Priests’ pasti sudah tak asing lagi ketika melihat Keimyung University Daemyong.
Universitas swasta ini memiliki arsitektur bangunan yang indah, jadi tak heran jika kampus bergengsi tersebut kerap dijadikan lokasi syuting video musik sampai drama Korea.
Selain itu, Daegu juga memiliki universitas ternama lainnya seperti Yeungnam University dan Kyungpook National University.
5. Surga kuliner modern
Puluhan tahun silam, kota ini menjadi tempat pengungsian banyak warga dari berbagai titik selama Perang Korea terjadi.
Alhasil, kota ini meraup pundi-pundi uang dari hasil dibangunnya pusat restoran modern ataupun tradisional sejak tahun 1990. Kini, Daegu pun dijuluki sebagai kota kuliner internasional.
Ada banyak kuliner modern khas Negeri Gingseng yang menggoyang lidah di sana. Untuk makanan olahan daging sapi, misalnya Dongindong Jjim Galbi.
Iga sapi ini dibumbui dengan bubuk lada merah dan bawang putih cincang, lalu dimasak dalam panci aluminium kuno.
Selain itu, ada juga Ttarogukbap yang merupakan sup daging sapi pedas menyegarkan. Mungtigi pun tak kalah enak, yaitu hidangan daging sapi mentah yang disajikan dengan bumbu gurih dan pedas.
Nasib WNI di Daegu
Sekitar 1.400 WNI diketahui menetap di kota Daegu. Melansir BBC.com, sebagian orang Indonesia di sana memilih untuk tidak keluar rumah. Beberapa universitas kebetulan masih dalam libur musim dingin.
Sementara, jadwal masuk kuliah para mahasiswa telah ditunda hingga pertengahan Maret. Demikian pula sejumlah pabrik yang kini jam operasinya diliburkan selama dua minggu ke depan.
Duta Besar Indonesia untuk Korea Selatan, Umar Hadi, mengatakan pemerintah Korea Selatan belum ada rencana untuk melakukan lockdown atau penutupan akses di Daegu.
Mengenai kebijakan evakuasi, persiapan sudah dijalankan. Namun, keputusan memulangkan WNI tetap ada di tangna pemerintah pusat.
Agar bisa lebih intens berkomunikasi dengan WNI terkait kondisi kesehatan mereka, KBRI juga mendirikan ‘Satgas Waspada’ dan menyumbangkan ribuan masker, mengingat langkanya benda tersebut di kota Daegu sekarang ini.
Daegu yang dulu indah, kini harus pasrah menjadi kota dengan korban virus corona terbanyak setelah Wuhan, China. Semoga obat atau vaksin penyakit ini segera ditemukan, agar dunia tak lagi was-was. Jangan lupa, miliki juga asuransi kesehatan dari CekAja.com yang berguna melindungi diri dan finansialmu di masa depan.