5 Hal Penting Saat Daftar Asuransi Pendidikan Anak

belanja keperluan sekolah anak _ kartu kredit - CekAja.com

Tingginya biaya pendidikan di Indonesia semakin membuat orangtua sadar pentingnya asuransi pendidikan anak. Agar tidak salah mendaftar, beberapa hal mesti jadi pertimbangan.

Sebab, dengan produk industri keuangan satu ini, kepastian mengenai masa depan pendidikan anak bisa lebih terjamin. Apalagi bila sudah memiliki anak, kebutuhan akan produk yang menjamin biaya pendidikan ini sangat penting.

Namun, sebelum memutuskan untuk mendaftar produknya, ada baiknya untuk mengetahui sejumlah fakta di balik produk yang ada. Sebab, semakin banyak kita tahu, semakin besar pula peluang untuk mendapatkan produk yang paling sesuai dengan kebutuhan anak dan orangtua. Berikut daftarnya:

1. Hasil investasi tergantung situasi pasar keuangan

Perlu dipahami, produk keuangan satu ini merupakan produk asuransi berbalut investasi. Artinya, sebagian premi yang dibayarkan tertanggung dikelola oleh perusahaan asuransi dengan ditempatkan pada sejumlah instrumen investasi seperti saham. (Baca: Perbedaan Asuransi Pendidikan dan Tabungan Pendidikan)

Oleh karena itu, hasil realisasi investasi sangat bergantung pada kondisi pasar keuangan itu sendiri. Bila hasil investasi baik maka perolehan tertanggung tinggi, pun demikian sebaliknya.

2. Tahun awal, premi dipotong untuk membayar jasa agen

Pada 5 tahun pertama kepemilikan asuransi, biasanya potongan yang dibayarkan untuk agen cukup tinggi. Maklum, agen asuransi tidak mendapatkan gaji dari perusahan asuransi melainkan dari potongan premi pihak tertanggung.

Karena pada tahun-tahun awal potongan premi cukup besar, maka jangan kaget jika melihat dana yang disimpan nilainya lebih kecil dari perkiraan sebelumnya.

3. Saat tertanggung mengalami risiko, uang tanggungan langsung cair

tips hemat uang sekolah - CekAja.com

Pada asuransi lain, perlindungan akan aktif ketika pihak tertanggung mengalami risiko, misalnya asuransi kendaraan akan aktif ketika pihak tertanggung mengalami kecelakaan lalu-lintas yang membuat kendaraannya rusak.

Begitu juga pada asuransi pendidikan, manfaat uang pertanggungan akan serta merta cair ketika, misalnya, orangtua selaku pencari nafkah meninggal dunia.

Hal ini berbeda jika kita membandingkannya dengan 10 Tip Sederhana Siapkan Tabungan Pendidikan Anak. Pada produk tabungan yang dilindungi dengan asuransi jiwa ini, perusahaan asuransi akan terus membayar premi hingga polis jatuh tempo.

Misalnya, asuransi tersebut memiliki jangka waktu 10 tahun dengan premi per bulan mencapai Rp 1.000.000. Maka, perusahaan asuransi berkewajiban melanjutkan pembayaran premi senilai Rp 1.000.000 hingga polis jatuh tempo di tahun kesepuluh.

4. Nasabah bisa menambah rider pada asuransi

Dalam asuransi, pemegang polis berhak untuk menambahkan manfaat perlindungan/ rider pada asuransi miliknya.

Karena asuransi satu ini merupakan jenis asuransi jiwa, maka rider yang biasanya ditawarkan oleh perusahaan asuransi di antaranya seperti proteksi cacat tetap hingga asuransi kesehatan.

Kita, sebenarnya bisa-bisa saja menambahkan rider tersebut pada polis. Namun, lakukan pertimbangan lebih dulu terhadap mendesak atau tidaknya penambahan manfaat.

Misalnya, jika kita sudah memiliki asuransi kesehatan swasta dan BPJS Kesehatan, maka menambah rider asuransi kesehatan sepertinya kurang bijak.

5. Ada promo yang membuat polis jadi lebih murah

hemat dan pelit _ investasi - CekAja.com

Saat berhadapan dengan agen asuransi, jangan malu untuk menanyakan promo maupun diskon yang bisa diperoleh. Memang, kebijakan masing-masing perusahaan asuransi berbeda. Namun, ada kalanya promosi seperti ini diberikan mengingat persaingan antar perusahaan asuransi yang ketat. (Baca: Cara Memilih Asuransi Pendidikan Terbaik)

Contoh promo yang dimaksud misalnya, pengurangan biaya premi ketika mendaftar asuransi untuk dua orange nak atau lebih. Atau bisa merekomendasikan produk asuransi pada saudara maupun kenalan kita.

Jika sekolahkan anak tapi biaya kurang, coba solusi ini

Pemerintah memang sudah menggratiskan biaya pendidikan 12 tahun. Namun, orangtua yang ingin menyekolahkan anaknya di sekolah atau universitas swasta, jangan kaget melihat mahalnya biaya pendidikan. Makin berkualitas sebuah sekolah atau universitas, biasanya, biaya yang harus dikeluarkan semakin mahal.

Sebagai orangtua, tentu kita sudah menyiapkan kebutuhan biaya sekolaha nak dari jauh-jauh hari. Namun, bila uang yang kita punya masih kurang, berikut solusi yang bisa dilakukan.

1. Ajukan pinjaman KTA

Bila kebutuhan biaya pendidikan masih di bawah Rp 200 juta, tidak ada salahnya mengajukan pinjaman dana ke bank. Pilih produk KTA yang memberikan persyaratan paling mudah dengan jangka waktu pencairan paling cepat. Pilih juga produk KTA yang memberikan bunga paling ringan.

Kesulitan mendapatkan informasi mengenai produk KTA dengan kriteria di atas? Gunakan saja fitur perbandingan produk kredit tanpa agunan milik CekAja.com.

2. Akses pinjaman lunak dari kantor

Bila perusahaan tempat kita bekerja memiliki fasilitas pinjaman lunak, usahakan untuk tidak mengambil plafonnya kecuali untuk kebutuhan biaya pendidikan anak. Biasanya, jumlah plafon yang bisa dipinjam memang kecil. Kisarannya tidak mencapai lebih dari satu bulan gaji. Namun, setidaknya bisa digunakan untuk dana tambahan dalam membiayai keperluan kecil seperti biaya pembelian buku, seragam dan lain sebagainya.

3. Gunakan sebagian dana JHT

Bila uang sudah dikumpulkan sejak lama untuk kebutuhan pendidikan anak dan belum juga cukup, coba cari akses terhadap dana instan yang bersumber dari aset kita seperti tabungan pensiun atau dana Jaminan Hari Tua (JHT) BPJS Ketenagakerjaan.

Bila usia kepesertaan sudah cukup, dari Berapa Iuran BPJS Ketenagakerjaan? Begini Hitungnya yang kita setorkan sebenarnya kita diperbolehkan untuk mencairkan sebagian dana. Nah, sebagian dana itu bisa kita gunakan untuk menambal kekurangan tabungan.