5 Kendala Cari Pinjaman Uang Cepat Secara Online

Pinjaman Uang Karyawan dari BCA, Bisa Penuhi Berbagai Kebutuhan

Agar memenuhi berbagai macam kebutuhan, tidak jarang sebagian masyarakat mencari pinjaman uang cepat secara online sebagai solusinya.

Alih-alih datang ke Bank, sebagian masyarakat memilih mencari pinjaman di tempat-tempat non-bank atau lembaga keuangan tidak resmi untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Mulai dari memenuhi kebutuhan konsumtif hingga kebutuhan produktif, merupakan alasan masyarakat dalam mencari pinjaman.

Agar terhindar dari kerugian yang diakibatkan meminjam uang di tempat-tempat non-bank atau lembaga keuangan resmi, masyarakat punya pilihan lain saat ini.

Misalnya dengan menggunakan layanan pinjaman uang cepat secara online.

Apalagi saat ini mulai banyak bermunculan berbagai macam layanan keuangan yang akrab disebut Financial Technology atau Fintech yang menyediakan sumber modal atau pinjaman kepada masyarakat.

Hingga saat ini Fintech dianggap tepat sebagai penyedia kebutuhan keuangan secara online. Tidak hanya pinjaman saja, namun, berbagai layanan keuangan yang digabungkan dengan teknologi seperti layanan uang elektronik, hingga alat pembayaran secara online pun mulai menggeliat dan menarik minat masyarakat.

Akan tetapi masih ada beberapa kendala yang patut diwaspadai oleh masyarakat yang ingin cari pinjaman uang cepat secara online. Apa saja kendala-kendala yang patut diperhatikan? Berikut gambarannya:

1. Mencari Layanan yang Paling Aman

Semakin banyaknya bermunculan layanan keuangan online untuk mendapatkan pinjaman tentunya akan semakin memberikan banyak pilihan kepada masyarakat.

Hanya yang perlu diperhatikan adalah soal keamanan. Apakah layanan tersebut memang benar-benar memberikan keamanan kepada calon nasabahnya.

Keamanan yang dimaksud bisa dimulai dari sisi teknis seperti keamanan situs atau aplikasi yang digunakan.

(Baca juga: 15 Ide Bisnis Modal 5 Juta, Bisa Datangkan Cuan Puluhan Juta)

2. Tingkat Kepercayaan

Cari pinjaman uang yang cepat dahulu biasanya dilakukan dengan datang ke tempat-tempat penyedia jasa pemberi pinjaman atau bahkan langsung datang ke bank.

Namun, mengubah kebiasaan masyarakat beralih dari layanan konvensional ke layanan online bukanlah hal yang mudah dan cepat dilakukan.

Meskipun punya peluang yang besar untuk mendapatkan nasabah sebesar-sebesarnya ternyata masih banyak masyarakat yang belum bisa beralih sepenuhnya ke layanan online.

Selain keamanan, kenyamanan serta kepercayaan nasabah atau debitur yang akan meminjam uang  belum terlalu mengenal layanan pinjaman secara online.

Oleh karena itu, sebuah perusahaan penyedia layanan peminjaman uang membutuhkan waktu untuk mendapatkan kepercayaan dari debitur atau nasabahnya.

3. Sumber Modal

Kendala berikutnya adalah sumber modal atau sumber pinjaman. Meskipun terus mendapatkan suntikan modal usaha atau investasi, beberapa layanan keuangan online yang memberikan pinjaman uang secara cepat bahkan tidak mencantumkan dengan detil dan jelas, siapa saja pemodal yang akan memberikan pinjaman kepada calon debitur.

Cara ini tentunya dapat membuat seorang calon nasabah menjadi ragu-ragu untuk cari pinjaman uang dengan cepat.

Oleh karena itu, alangkah lebih bijak rasanya, jika layanan keuangan online dengan jenis seperti ini memberikan sedikit gambaran, dari mana saja sumber-sumber uang yang akan menjadi pinjaman.

Untuk sumber modal, cari pinjaman rentenir, tidak direkomendasikan. Sebab, cari pinjaman uang cepat, kamu bisa manfaatkan dengan cari pinjaman uang online. Ini merupakan pinjaman uang cepat cair.

(Baca juga: Pinjaman Online Bunga Rendah 2021 Paling Direkomendasikan)

4. Diakui oleh Otoritas Jasa Keuangan

Pada awal tahun 2017, OJK atau Otoritas Jasa Keuangan selaku lembaga yang mengatur stabilisasi perputaran uang di Indonesia sudah mengeluarkan peraturan atau regulasi tentang Financial Technology (Fintech) yang tertuang dalam POJK Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 77/POJK.01/2016.

Salah satu poin pentingnya adalah jasa layanan pinjaman uang berbasis IT diharapkan untuk melakukan pendaftaran keanggotaan kepada OJK dengan syarat, penyelenggara wajib menyediakan menyediakan escrow account dan virtual account di perbankan Indonesia dan memiliki data center yang juga berada di Indonesia.

Meskipun secara perlahan beberapa perusahaan Fintech bisa memenuhi syarat, ini namun masih terdapat juga beberapa perusahaan Fintech lainnya yang belum atau sedang mempersiapkan persyaratan dari OJK.

Tujuan dari persyaratan ini tentu saja adalah agar layanan keuangan yang diberikan benar-benar memberikan keamanan serta kenyamanan bagi calon nasabah dalam meminjam uang secara online.