5 Kesalahan dalam Mendidik Anak yang Perlu Dihindari

Hari Anak Nasional sebentar lagi. Sesuai dengan Keputusan Presiden Nomor 44 Tahun 1984, peringantan ini diadakan setiap tanggal 23 Juli.

Secara personal, hari anak dapat menjadi sarana untuk mengingat kembali apakah pola asuh kita terhadap si Kecil sudah benar?

Pasalnya, hal ini akan sangat mempengaruhi kualitas dirinya kelak di masa depan.

Kesalahan dalam Mendidik Anak yang Perlu Dihindari

Cara setiap ibu dan ayah dalam mendidik anak tentu berbeda-beda. Satu yang perlu diingat, orangtua juga manusia yang tak luput dari kesalahan.

Terkadang beberapa dari kita juga kerap mengadopsi pola asuh orangtua sendiri yang belum tentu 100% benar diaplikasikan pada zaman sekarang.

Evaluasi lagi dan teruslah belajar demi kebaikan sang buah hati. Melansir Psychology Today, berikut lima kesalahan dalam cara mendidik anak yang perlu dihindari:

1. Membohongi anak

Membohongi anak - 5 Kesalahan dalam Mendidik Anak yang Perlu Dihindari

Kebiasaan membohongi anak meskipun hanya untuk hal sepele, sebisa mungkin harus segera ditinggalkan.

Misalnya saat ingin ke kantor, orangtua membujuk dengan kalimat “Mama pergi cuma sebentar kok sayang, nggak lama”.

Padahal ibu atau ayah pergi dalam waktu berjam-jam. Anak mungkin belum mengerti, tapi mereka bisa merasakan kenyataan yang terjadi.

Selain dirundung rasa kecewa berkali-kali, bukan tak mungkin anak pun akan sulit mempercayai setiap perkataan orngtuanya kelak.

Nah, daripada efek psikisnya berlarut, lebih baik jujur saja. Walaupun di kasus pergi kantor ini, kamu harusw dihadapi dengan ambekan atau tangisan si Kecil.

Beri pemahaman bahwa orangtua harus bekerja terlebih dahulu dari pagi, dan baru akan pulang di malam hari.

Yakin deh, anak pasti akan memahami aktifitas rutinmu ini sehingga lebih tenang nantinya.

2. Berteriak hingga “main tangan”

Berteriak hingga main tangan - 5 Kesalahan dalam Mendidik Anak yang Perlu Dihindari

Ketika si Kecil melakukan kesalahan, orangtua kadang tak sadar berteriak marah-marah.

Tujuannya sih agar mereka takut dan kapok mengulanginya lagi. Namun, apakah cara ini tepat untuk membangun kedisiplinan pada anak?

Melansir Healthline, berteriak hanya akan membuat anak berperilaku lebih agresif, baik secara fisik maupun verbal.

Otomatis si Kecil juga sulit untuk mendisiplinkan diri, karena suara keras yang terlontar justru menurunkan sikap penerimaan mereka.

Lagipula teriakan tak membuat pesan yang disampaikan lebih jelas.

Memberi efek jera dengan main tangan seperti menyubit pun bukan cara yang dianjurkan untuk memberi pelajaran atas kesalahan anak.

Terlebih jika cara tersebut dilakukan tak sesuai usianya. Saran dr. Fiona Amalia, MPH seperti mengutip KlikDokter, guunakan nada yang tegas namun tetap terkontrol.

Ketimbang mengatakan apa yang salah, lebih baik katakan apa yang seharusnya mereka lakukan. Contoh, “Kalau mau loncat-loncat, di lantai, ya. Sofa itu tempat duduk. Kalau diloncati nanti rusak”.

(Baca Juga: Cegah Obesitas pada Anak, Ini 6 Cara yang Wajib Dilakukan)

3. Menakut-nakutinya

Menakut-nakutinya - 5 Kesalahan dalam Mendidik Anak yang Perlu Dihindari

Cara mendidik anak yang juga salah adalah menakut-nakutinya.

Kebanyakan orangtua generasi baby boomers sering melakukan hal ini agar anak menuruti permintaan mereka dalam waktu singkat.

Misalnya saat dulu kita ogah makan, para ibu zaman dulu biasanya akan bilang “Habiskan ya nasinya, nanti dia nangis kalau dibuang.”

Pernyataan ini jelas sangat tidak logis, sehingga membuat anak hanya takut tanpa mengerti alasan kenapa makanan harus dihabiskan.

Lebih baik berkata jujur pada anak dan beri pemahaman sesuai usianya.

Semisal “Makannya habiskan ya, biar gak kelaparan dan kuat pas main.”

Ketika anak sudah lebih besar, bisa juga sekaligus menanamkannya rasa bersyukur dengan kalimat “Ayo habiskan, banyak anak-anak lain yang kelaparan gak bisa makan, lho.”

Memang sih proses belajar mematuhi Mama kemungkinan akan lebih lambat dibanding menakut-nakuti, tetapi itu jauh untuk perkembangan emosinya.

4. Terlalu memanjakan

Terlalu memanjakan - 5 Kesalahan dalam Mendidik Anak yang Perlu Dihindari

Setiap orangtua tentu ingin memberikan segala-galanya yang terbaik anak. Tapi ingat, tetaplah lakukan sesuai porsi dan jangan berlebihan.

Pasalnya jika terlalu memanjakan anak dengan mudah mengabulkan sesuatu tanpa usaha terlebih dulu, si Kecil akan menjadikan itu sebuah kebiasaan.

Sehingga ketika besar nanti, ia jadi selalu mengandalkan bantuan orangtua karena tak terbiasa berusaha sendiri untuk mencapai apa yang diinginkan.

Ada usia dimana anak sudah bisa kita ajarkan makna kerja keras. Saat menginjak 6 tahun, orangtua bisa mulai melatihnya untuk lebih disiplin dalam membeli sesuatu.

Seperti menabung terlebih dulu di celengan sebelum membeli mainan idamannya.

Dengan cara ini, si Kecil pun bisa lebih menghargai sesuatu karena ia tahu apa yang didapatnya itu membutuhkan usaha.

5. Membandingkan dengan anak lain

Membandingkan dengan anak lain - 5 Kesalahan dalam Mendidik Anak yang Perlu Dihindari

Terakhir, cobalah untuk tidak membandingkan si Kecil dengan yang anak-anak lain.

Cara mendidik anak ini bukan solusi agar mereka bisa meniru kebaikan orang menjadi perbandinganya.

Sebaliknya, justru hal tersebut bisa membuat si Kecil stres dan terbebani menjadi sosok yang bisa disukai orangtuanya.

Bahkan sikap ini tanpa disadari telah menanam benih sifat negatif yaitu iri hati dan benci terhadap anak yang dibandingkan dengannya.

Ingatlah bahwa setiap anak memiliki keistimewaan masing-masing.

Membandingkan tak akan membuat si Kecil menjadi sosok sesuai harapan kita.

Jika perbandingannya mengenai sikap, cukup berikan contoh yang baik dan sesuai tanpa membandingan dengan anak lain.

Sementara untuk bakat, biarkan mengalir sesuai minatnya. Boleh jadi ia tak pandai matematika, tapi mungkin ia justru lebih menonjol dalam seni dan bahasa.

Ingatlah bahwa setiap anak memiliki keistimewaan masing-masing.

Seperti itulah 5 kesalahan dalam mendidik anak yang perlu dihindari. Anak adalah titipan yang sangat berharga.

Oleh karenanya, memiliki keturunan bukan perkara memenuhi kebutuhan materilnya saja.

Bahkan tak cukup dengan menjadikan mereka anak pintar dan berprestasi di sekolah, namun kecerdasan emosional si Kecil pun harus diperhatikan.

Semoga kita sebagai orangtua perlahan bisa mengadopsi cara mendidik anak yang lebih baik, serta meninggalkan hal-hal tak dianjurkan di atas.

Di hari spesial ini, mainan edukasi bisa menjadi pilihan hadiah yang tepat untuk diberikan sebagai reward kepada si Kecil.

Nikmati promo Hari Anak Nasional 2020 dari Toys Kingdom, seperti diskon 50% sampai gratis ongkos kirim.

Jangan lupa, gunakan kartu kredit OCBC NISP Titanium agar transaksi belanja online mu semakin dimudahkan.

Dapatkan berbagai keuntungan lainnya dengan memiliki kartu kredit ini, apply  sekarang juga melalui CekAja.com!