5 Media Sosial dan Aplikasi Chatting yang Kini Tinggal Nama

Belakangan netizen Indonesia heboh dengan kabar akan ditutupnya media sosial Path. Berdasarkan pengumuman yang muncul di timeline Path, Path akan resmi berhenti beroperasi pada 18 Oktober 2018. Nah, apa saja sih media sosial serta aplikasi chatting yang pernah mengalami nasib serupa?

smartphone 2018

Path berdiri pada 2010. Seperti umumnya media sosial lain, para pengguna dapat berbagi foto hingga teks. Pendirinya adalah Dave Morin, Shawn Fanning, dan Dustin Mierau. Pada mulanya, Path hanya bisa diakses melalui situs web dan perangkat iOS, tetapi karena adanya sambutan positif maka pengguna perangkat Android pun bisa menikmatinya.

Pada Agustus 2013, Path telah dibuka 1 miliar kali oleh lebih dari 12 juta pengguna di seluruh dunia. Kemudian pada pertengahan 2014, jumlah teman yang bisa terhubung melalui Path menjadi 500 orang, sebelumnya hanya 150 orang.

Setelah mengalami kejayaan sekitar tahun 2013-2017, Path pada akhirnya harus tutup. Nah, inilah 5 media sosial dan aplikasi chatting lain yang kini tinggal nama.

(Baca juga: Kiat Kaya Raya Ala 4 Pengusaha Muda Indonesia)

Friendster

Masih ingat dengan Friendster? Sebelum era Facebook berjaya, Friendster sempat menjadi kegemaran anak muda untuk berhubungan dengan orang lain melalui dunia maya. Keunikannya adalah, pengguna dapat mengganti template atau background akun Friendster sesuai seleranya.

Media sosial yang satu ini lahir pada 22 Maret 2002. Sebagian besar penggunanya dari Asia yaitu mencapai hingga 90 persen. Namun, pada akhir tahun 2006, pamornya mulai redup karena kehadiran media sosial lainnya yaitu Facebook.

10 negara teratas yang sering mengakses Friendster berdasarkan data Alexa pada 7 Mei 2009 adalah Filipina, Indonesia, Uni Emirat Arab, Sudan, Korea Selatan, Malaysia, Singapura, Pakistan, Bangladesh, dan India.

Pada Mei 2011, Friendster berubah menjadi situs penyedia layanan games. Sebelum perubahan tersebut, tercatat ada lebih dari 8,2 juta pengguna dan lebih dari 1 juta pengunjung unik setiap bulan. Namun, ketika perubahan terjadi, penggunanya menjadi hanya 1,2 juta saja.

Friendster ternyata tak mampu bertahan lebih lama lagi. Sejak 14 Juni 2015, Friendster tak lagi beroperasi. Jika Anda mengakses website-nya, Anda hanya akan menjumpai pengumuman bahwa Friendster sedang beristirahat dan akan mencoba sesuatu yang baru.

Mini Friday

Mini Friday terbilang unik karena menawarkan pengalaman berinteraksi di dunia maya menggunakan avatar. Avatar tersebut terlihat seperti berada di suatu ruangan menyerupai kafe. Avatar bisa duduk, berdiri, serta mengobrol dengan avatar pengguna lainnya.

Mini Friday muncul pertama kali pada tahun 2006. Dan, hanya bisa digunakan pada beberapa jenis handphone saja seperti N-Gage, 6600, dan lainnya yang memiliki layar besar. Namun, Mini Friday sudah tutup pada tahun 2010 dan fokus ke dunia mobile game.

mIRC

mIRC dapat dibilang sebagai pelopor dunia chatting. mIRC tercipta tahun 1995 oleh Khaled Mardam-Bey. Awalnya, mIRC hanya untuk software Windows, tetapi kemudian merambah sistem operasi lainnya dan mencatat jumlah unduhan hingga 150 juta kali.

mIRC sangat populer di tahun 2000-an. Setiap warung internet alias warnet menyediakan layanan mIRC di komputernya. Biasanya, aplikasi ini digunakan untuk berbincang dengan orang tak dikenal.

Para penggunanya pasti familiar dengan kalimat ASL PLZ? yang seakan menjadi kalimat wajib setiap akan memulai chatting. Kalimat tersebut bertujuan untuk meminta biodata singkat lawan bicara. Kini, semua tentang mIRC tinggal kenangan.

Yahoo Messenger

Yahoo Messenger ditutup belum lama ini yaitu pada 17 Juli 2018. Tidak diketahui secara spesifik apa alasan tutupnya Yahoo Messenger, tetapi munculnya WhatsApp hingga Facebook Messenger diduga turut mempengaruhi.

Kabarnya, Yahoo tak menyerah dengan aplikasi chatting. Yahoo menghadirkan Yahoo Squirrel. Apakah akan mampu bersaing? Tunggu saja perkembangannya.

MXit

MXit muncul pada tahun 2005, dan memungkinkan penggunanya chatting melalui ponsel atau PC. Pengguna juga bisa terhubung dengan pengguna layanan lainnya seperti Google Talk dan Windows Live Messenger.

Selain chatting, melalui MXit pengguna juga bisa bertukar foto atau video dan berkenalan dengan orang baru. Namun, MXit resmi ditutup pada 30 September 2016. Pemiliknya mengaku tak mampu lagi membiayai sistem operasional untuk tahun berikutnya.