5 Perusahaan Besar yang Tadinya di Atas Angin dan Berakhir Bangkrut
2 menit membaca
Ketika merek sebuah perusahaan sudah sangat mendominasi dan bahkan menjadi sinonim dari industrinya sendiri, sangat susah membayangkan mereka bisa bangkrut.
Di Indonesia, salah satu contohnya adalah Indomie. Ketika sejumlah kompetitor mi instan muncul, masyarakat tetap menyebutnya dengan nama produk andalan PT Indofood Sukses Makmur Tbk, Indomie. Namun, kerasnya dunia bisnis terkadang tidak pandang bulu. perusahaan paling raksasa sekalipun bisa jatuh. Penyebabnya bisa karena lambat menyesuaikan diri dengan iklim bisnis atau kesulitan keuangan.
Berikut ini perusahaan-perusahaan yang tadinya sangat besar dan kemudian mengalami kebangkrutan:
1. Lehman Brothers
Too big to fail inilah kata yang paling cocok disematkan bagi Lehman Brothers. Memang, bagi sebagian kalangan, salah satu bank terbesar di Amerika Serikat pada masanya ini dinilai tidak layak bangkrut. Dengan aset sekitar US$ 640 miliar dan usia 158 tahun sepertinya Lehman bakal tak tergoyahkan.
Jatuhnya perusahaan yang didirikan Henry Lehman ini disebabkan memburuknya kredit perumahan di Amerika Serikat dan dugaan manipulasi laporan keuangan. Dampak ambruknya Lehman Brothers bahkan sampai mengguncang tatanan ekonomi dunia dan memicu krisis ekonomi global.
(Baca juga:Â Tip Jitu Meraih Sukses Dapat Uang dari YouTube)
2. Kodak
Kalau kamu lahir di tahun 1990an, bisa jadi masih ingat dengan merek satu ini. Sisa-sisa kejayaan Kodak masih dapat juga kita temukan di studio foto jadul atau kios kios yang menawarkan jasa cetak foto. Biasanya merek Kodak terpampang di toko mereka. Kodak adalah contoh perusahaan yang gagal karena tidak berani memulai sebuah perubahan. Perusahaan yang didirikan tahun 1888 oleh George Eastman ini sangat terkenal di tahun 1980an.
Bahkan di Indonesia kodak masih tetap populer hingga pertengahan tahun 1990an. Namun, tanda tanda kejatuhan Kodak sebenarnya sudah terlihat saat Kodak mengumumkan penurunan laba sebesar 73% pada triwulan I-1983. Penyebab kebangkrutan Kodak adalah tidak mampu menghadapi persaingan dnegan kemunculan produsen kamera digital. Sebenarnya, Kodak sudah punya teknologi untuk membuat kamera digital pada 1975.
Namun, karena takut membunuh bisnis roll film fotonya produk digital tersebut sengaja tidak diluncurkan. Pada tahun 2009, Kodak mengumumkan penghentian produksi roll film fotonya setelah dipasarkan selama 74 tahun.
(Baca juga:Â 6 Cara Manajemen Keuangan ala Miliarder Agar Makin Kaya)
3. MGM
Jika kamu penggemar film-film Hollywood, tentu kenal dong dengan ikon singa mengaum milik MGM. Perusahaan ini memang sempat menjadi salah satu studio film terbesar di Hollywood. Pada masa jayanya, MGM sempat menghasilkan sejumlah film hollywod terkenal dan aktor legendaris seperti Clark Gable, Greta Garbo dan Buster Keaton.
Turunnya penjualan DVD dan utang hingga US$ 3,7 miliar adalah alasan MGM mengajukan pailit. Perusahaan yang pernah menjadi nomor satu di industri film dunia ini pun terpaksa menjual seluruh aset berharganya termasuk waralaba James Bond dan seri dua bagian film The Hobbit.
(Baca juga:Â Mereka Awalnya Miliarder Dunia, Tapi Akhirnya Bangkrut dan Jatuh Miskin)
4. Chrysler
Produsen otomotif Amerika Serikat, Chrysler, merupakan contoh raksasa yang ambruk karena tak mampu menghadapi ketatnya persaingan dan gagal mencapai kesepakatan dengan para kreditornya. Produsen otomotif terbesar ketiga di Amerika Serikat itu akhirnya meminta perlindungan kebangkrutan ke pengadilan New York pada tahun 2009.
Chrysler memang menghadapi ketatnya kompetisi di tengah pasar otomotif. Banyak kalangan menduga produk Chrysler tidak lagi diminati lantaran dianggap sangat boros. Belakangan, perusahaan otomotif asal Itali, Fiat, mengambil alih Chrysler.
5. Marvel Entertainment
Bagi kamu penggemar komik, kali ini kita tidak ingin mendebat siapa yang lebih superior antara Marvel atau DC. Apapun jagoanmu soal komik, tidak dapat dibantah jika Marvel menjadi salah satu raksasa buku komik dunia selama puluhan tahun.
Sejumlah karakter super hero favoritmu seperti Spider-Man, the X-Men, dan Captain America diproduksi oleh Marverl. Karena mengalami krisis keuangan, Marvel bangkrut pada tahun 1996.