6 Hal yang Wajib Dibicarakan dengan Pasangan Sebelum Nikah

Pernikahan merupakan suatu tahapan yang harus dilalui dalam proses hidup seseorang bersama pasangannya. Banyak yang mengatakan bahwa pernikahan itu membawa kebahagiaan, namun tidak sedikit juga yang merasa terjebak menjalani sisa hidup dengan pasangan yang ternyata tidak sebaik saat berpacaran.

6 Hal yang Wajib Dibicarakan dengan Pasangan Sebelum Nikah

Seringkali, permasalahan ekonomi menjadi pemicu utama konflik rumah tangga. Untuk meminimalisir potensi konflik setelah resmi menikah, ada baiknya kamu membicarakan secara jujur dan terbuka dengan pasangan enam hal berikut ini:

1. Menyepakati tujuan menikah

Bersatunya dua individu dalam sebuah biduk rumah tangga tidak akan selalu harmonis. Sebab pernikahan menyatukan dua orang yang memiliki kepribadian, sifat, dan egonya masing-masing.

Itulah pentingnya untuk berpacaran guna mengetahui kebiasaan masing-masing. Setelah itu, kamu dan pasangan bisa mulai menentukan tujuan bersama yang ingin dicapai setelah menikah nanti. Misalnya, ingin memiliki rumah di daerah mana, punya anak berapa, ingin menyekolahkan anak dimana dan masih banyak lagi.

2. Jujur dan terbuka

Ini adalah kunci utama kelanggengan rumah tangga. Ketika sepasang kekasih memutuskan untuk menikah maka keduanya telah sepakat akan selalu transparan dalam segala hal, termasuk urusan keuangan.

Ceritakan yang sebenar-benarnya tentang kondisi keuangan masing-masing, penghasilan, pengeluaran, hingga utang. Apabila kalian memiliki utang, lebih baik diselesaikan dahulu secara pribadi agar tidak membebani pasangan dan menjadi pemicu masalah kedepannya.

3. Berbagi tugas keuangan

Sebelum menikah, biasakan untuk membicarakan mengenai pengaturan uang bersama sehingga setelah menikah nanti, kamu dan pasangan tidak kagok mengatur uang bulanan.

Mulai dari siapa yang bertanggung jawab mengatur atau mencatat keluar masuk uang, apakah perlu membuat tabungan bersama, dan hal-hal lain. Merancang anggaran untuk kebutuhan rumah tangga penting agar keuangan lebih terkontrol.

4. Merencakan pesta pernikahan

Di era media sosial seperti sekarang ini, sebagian besar pasangan yang ingin melaksanakan pesta pernikahan tentu ingin agar pesta yang digelarnya instagramable bagi teman-teman dan tamu undangan.

Untuk membuat pesta seperti itu, tentu membutuhkan dana yang tidak sedikit. Oleh karena itu penting untuk menyiapkan dana jauh hari sebelumnya.

Tapi perlu diingat, jangan sampai biaya yang kamu keluarkan untuk menggelar pesta pernikahan yang ngehits, jauh lebih besar dari kemampuan finansial kamu dan pasangan. Apalagi kalau kamu sampai berutang.

Ingat, jalan hidup keluarga yang kalian bangun berdua masih sangat panjang. Kehidupan rumah tangga yang sebenarnya baru dimulai setelah pesta pernikahan selesai.

5. Perjanjian pranikah

Perjanjian pranikah sering disebut perjanjian pisah harta karena dengan adanya perjanjian ini maka harta dan utang yang didapat selama masa pernikahan adalah milik masing-masing. Jika tidak ada perjanjian pranikah, maka harta dan utang yang didapat selama masa pernikahan adalah milik bersama.

Meskipun perjanjian pranikah seringkali dianggap miring, namun kamu perlu membuat perjanjian pranikah bersama pasangan bila dirasa perlu. Karena perjanjian pranikah ini bisa melindungi hak kedua belah pihak apabila ada hal-hal tidak diinginkan terjadi selama masa pernikahan.

6. Antisipasi risiko

Saat masih single saja kita sudah dianjurkan untuk memiliki perlindungan/asuransi akan diri kita sendiri apalagi setelah menikah.

Asuransi jiwa merupakan salah satu jenis asuransi yang cocok bagi kamu yang sudah memiliki tanggungan seperti anak dan orang tua yang sudah pensiun.

Asuransi kesehatan juga tak kalah penting. Kamu nggak mau kan uang yang selama ini dikumpulkan tiba-tiba harus lenyap digunakan untuk biaya pengobatan. Perlindungan ini dibutuhkan agar kita selalu siap apabila hal-hal yang tidak diinginkan terjadi.