6 Langkah Cegah DBD di Musim Hujan

Hujan terus turun secara rutin dan merata. Beberapa lokasi pun tidak luput dari genangan air begitu hujan reda.

Kalau sudah begini, salah satu hal yang harus diwaspadai adalah maraknya peningkatan risiko penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Lakukan 6 langkah pencegahan ini sebelum terlambat.

Demam berdarah atau DBD merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue. Penyakit ini tergolong ke dalam penyakit yang mudah menular.

Penularannya terjadi melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti dan nyamuk Aedes Albocpictus. Biasanya, nyamuk ini menggigit manusia pada rentang waktu pagi hari hingga sore hari.

Meski belum ditemukan vaksin yang dapat mencegah seseorang dari serangan virus dengue, bukan berarti faktor penyebab penyakit ini tidak bisa dihindari. Beberapa tindakan pencegahan dapat dilakukan.

Lantas, apa saja tindakan pencegahan yang dapat diambil agar terhindar dari serangan DBD? Simak ulasan berikut ini!

1. Singkirkan genangan air

Kedatangan musim hujan, apalagi yang turun dengan intensitas yang cukup tinggi, membuat peluang terjadinya genangan air cukup tinggi.

Begitu hujan reda, jangan biarkan air menggenang dalam waktu yang lama di sekitar tempat tinggalmu.

Genangan air adalah wadah nyaman bagi nyamuk Aedes Aegypti untuk bersarang. Genangan air juga dijadikan tempat berkembang biak oleh nyamuk yang memiliki peran sebagai medium penularan virus dengue ini.

Jika tidak ingin tertular atau terjangkit penyakit DBD, bersihkan lingkungan tempat tinggalmu dari genangan air.

Bila perlu, buat lubang resapan biopori di pekarangan rumahmu. Langkah ini dinilai sebagai solusi yang efektif untuk menghindari pekarangan rumah dari genangan seusai hujan turun.

2. Bersihkan lingkungan dari semak-semak

Jika genangan air merupakan tempat bersemayamnya nyamuk Aedes Aegypti, beda hal dengan nyamuk Aedes Albocpictus. Nyamuk yang satu ini ternyata lebih memilih bersarang di semak-semak.

Untuk kamu yang suka bercocok tanam atau memiliki taman di lingkungan rumah, jangan biarkan bagian ini menjadi semak belukar. Jika bagian ini sudah mulai terlihat rimbun oleh tanaman, segera pangkas semak-semak tersebut.

(Baca juga: Asuransi DBD Terbaik dari Adira, Ini Syarat dan Ketentuannya!)

Tindakan ini selain mengurangi habitat nyamuk Aedes Albocpictus, tentu akan membuat rumahmu jadi terlihat lebih bersih.

3. Bersihkan rumah dan kuras bak mandi berkala

Jika dua tindakan sebelumnya berhubungan dengan lingkungan di luar atau di sekitar rumahmu, kini saatnya kamu beralih ke bagian dalam rumah. Bagian ini juga tak kalah penting untuk mendapat perhatian agar risiko terkena virus dengue dapat dihindari.

Bersihkan bagian dalam rumahmu secara rutin atau berkala. Sekurang-kurangnya, bersihkan rumahmu sekali dalam seminggu. Namun, perihal periode tersebut tentu bergantung pada kondisi rumahmu.

Yang tak kalah penting adalah kuras bak mandimu secara rutin. Membiarkan bak mandi dalam keadaan kotor bisa menjadi wadah untuk berkembangnya jentik nyamuk. Karena itu, kuras dan bersihkan bak mandimu secara berkala.

4. Jangan tumpuk pakaian kotor

Salah satu kebiasaan buruk saat di rumah adalah membiarkan pakaian kotor menumpuk di satu titik, seperti di gantungan baju.

Alasan belum sempat mencuci atau capek setelah berkegiatan seharian mungkin bisa dipahami. Namun, hal itu bisa berdampak buruk terhadap penghuni rumah.

Tumpukan pakaian kotor atau bekas pakai merupakan tempat bersemayam yang menyenangkan bagi nyamuk, termasuk nyamuk Aedes Aegypti.

Sebab, nyamuk yang menjadi perantara virus dengue ini sangat menyukai aroma tubuh manusia. Karena itu, nyamuk ini bakal senang bersarang di baju bekas pakai karena ada bau badan manusia yang tertinggal.

Untuk menghindari hal itu, segera cuci pakaian kotormu, setidaknya jangan dibiarkan menumpuk dalam jumlah yang banyak dan dalam waktu yang lama.

Atau sediakan tempat penyimpanan baju kotor di dalam wadah yang tetutup sehingga tidak dapat dihinggapi oleh nyamuk.

5. Kenakan baju dan celana panjang

Setelah membersihkan lingkungan rumah serta bagian dalam rumah, kini saatnya kamu memberikan perhatian pada diri kamu sendiri.

Sebab, lingkungan yang bersih belum tentu bisa mencegah kamu dari penyakit demam berdarah jika abai terhadap diri sendiri.

Jam-jam yang dianggap rawan ketika seseorang diserang oleh nyamuk Aedes Aegypti adalah pada pukul 16.00-19.00. Setidaknya, patokan waktu ini bisa kamu gunakan untuk memberikan perlindungan ekstra terhadap dirimu.

(Baca juga: Selain Corona, Ini 5 Virus Mematikan yang Menyerang Manusia)

Pada rentang waktu tersebut, mengenakan baju yang berlengan panjang dan celana panjang adalah pilihan yang tepat.

Penggunaan pakaian jenis ini bisa melindungi kulitmu dari serangan gigitan nyamuk. Selain itu, baju dan celana panjang tentu bakal membuat tubuhmu lebih hangat, mengingat akhir-akhir ini hujan sering turun di kala sore.

6. Pakai losion anti-nyamuk

Meski mengenakan baju lengan panjang dan celana panjang bisa melindungi kulitmu dari gigitan nyamuk, tidak ada salahnya jika kamu ingin lebih dalam hal memproteksi diri. Hal lain yang bisa kamu lakukan adalah menggunakan losion anti-nyamuk, terutama pada jam-jam rawan.

Saat ini sudah banyak terdapat produk losion anti-nyamuk di pasaran. Kamu bisa menggunakan produk ini dengan cara mengoleskan pada bagian tubuh yang berpotensi dihinggapi dan digigit nyamuk.

Tapi yang perlu dicatat adalah produk ini tidak bisa kamu oleskan di seluruh bagian tubuh. Hindari mengoleskan losion anti-nyamuk ini di dekat mulut, mata, serta di permukaan kulit yang tengah luka.

Namun, losion anti-nyamuk ini tidak disarankan untuk digunakan secara terus-menerus. Sebab, lama-kelamaan produk yang juga mengandung bahan kimia ini bisa menyebabkan iritasi pada kulit.

Itu dia beberapa langkah yang bisa kamu ambil agar terhindar dari serangan nyamuk Aedes Aegypti dan nyamuk Aedes Albocpictus pada musim penghujan ini. Jangan lupa untuk terus menjaga daya tahan tubuh agar kamu tidak mudah sakit ya.

Lindungi diri dengan asuransi kesehatan yang bisa kamu pilih, ajukan dan dapatkan lewat CekAja.com.