7 Alasan Ketinggalan Zaman Saat Kita Menolak Asuransi

menolak asuransi _ asuransi kesehatan - CekAja.com

Asuransi merupakan produk keuangan yang memberi banyak manfaat. Dengan memiliki asuransi, beban keuangan menjadi ringan apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Meski sudah sadar kalau asuransi itu penting, banyak orang masih ragu atau enggan memiliki asuransi. Otoritas Jasa Keuangan mencatat, pada tahun 2016 saja tingkat utilisasi asuransi di Indonesia baru mencapai 11,81%.

Padahal, potensi pasar asuransi di Indonesia sebesar 88,19%. Ini berarti, tingkat pemahaman masyarakat terhadap manfaat produk asuransi masih sangat minim.

Yang mengenaskan, alasan orang menolak asuransi saat ini tidak jauh berbeda dengan orang zaman dulu. Padahal industri keuangan semakin inklusif dan informasi mengenai asuransi bisa dengan mudah didapatkan di internet. Apa saja alasan ketinggalan zaman saat orang menolak asuransi?

Daftar asuransi, duit tidak kembali

Kamu memang baru akan merasakan manfaat asuransi ketika mengajukan klaim dan klaim dikabulkan. Oleh karenanya banyak orang merasa sia-sia membayar ketika dalam setahun tidak ada klaim. Uang yag dibayarkan jadi terbuang percuma? Tapi benarkah demikian?

(Baca: Fakta-fakta Asuransi Kesehatan yang Belum Kamu Ketahui)

Nyatanya ada asurans jiwa unit link di mana kamu bisa mendapatkan uang kembali. Asuransi unit link menawarkan manfaat proteksi sekaligus investasi. Cara kerjanya, premi yang kamu bayarkan masuk ke instrumen investasi yang kamu pilih, yang kemudian menghasilkan nilai polis. Akan tetapi, premi juga dipotong untuk membayar sejumlah biaya, terutama biaya akuisisi di tahun awal.

Setelah dipotong, sisanya adalah nilai polis atau nilai tunai. Inilah yang bisa kamu cairkan di kemudian hari. Unit Link juga kerap menawarkan berbagai asuransi tambahan (rider) seperti asuransi kesehatan atau kecelakaan.

Seperti membeli sesuatu yang tidak ada wujudnya

Dalam transaksi jual beli biasa, kamu bisa melihat atau menyentuh wujud barang yang kamu beli. Namun dalam asuransi, banyak orang merasa sia-sia menggelontorkan uang untuk membayar premi karena tidak jelas apa yang dibeli. Sama seperti transaksi jasa, sebenarnya asuransi menawarkan manfaat, rasa aman dan rasa tenang.

Asuransi bikin buang-buang duit

Biaya premi asuransi kesehatan swasta memang terbilang mahal jika dibandingkan BPJS Kesehatan. Begitu juga dengan asuransi kecelakaan, asuransi properti, atau asuransi kendaraan. Biayanya yang mahal membuat banyak tidak memasukkan asuransi sebagai prioritas karena dianggap hanya buang-buang uang.

Tapi jika dibandingkan besarnya biaya kesehatan jika terkena penyakit berat, kerugian tak ternilai ketika mengalami cacat permanen akibat kecelakaan, kebakaran rumah, atau kehilangan kendaraan, biaya premi tentu terbilang murah.

Selalu pasrah bila risiko terjadi

Rezeki memang sudah diatur Tuhan. Tapi manusia wajib berusaha sekaligus melakukan antisipasi bencana. Ada orang yang menolak berasuransi. Sebagai gantinya dia menyiapkan tabungan sebagai antisipasi jika terjadi hal yang tidak diingankan.

Menyiapkan dana darurat, seperti yang banyak dianjurkan oleh perencana finansial memang wajib hukumnya. Namun dana yang isinya 3 kali-12 kali penghasilan ini sejatinya diperuntukkan untuk kondisi seperti kehilangan pekerjaan sementara atau sakit ringan. Sakit berat, kebakaran, kehilangan kendaraan menyebabkan kerugian besar belum tentu bisa ditutupi dana darurat.

Memang hal ini kembali pada prinsip masing-masing orang. Kalau kamu termasuk tipe “pasrah”, sudahkah kamu menyiapkan dana darurat sebagai antisipasi? Kalau jawabannya tidak, maka sebaiknya kamu ikut berasuransi.

Tidak mengerti/bingung mengurusnya

Industri finansial seperti reksadana, asuransi, atau kartu kredit sering dianggap sebagai hal yang rumit. Ketika kesadaran asuransi sudah muncul, banyak yang bingung cara mengurusnya.

Berbagai hal tentang industri finansial sebenarnya sekarang mudah diakses melalui internet. Salah satunya melalui CekAja.com. CekAja juga menyediakan hot line di mana kamu bisa bertanya atau berkonsultasi seputar asuransi di nomor 021 5030 4949.

Tidak punya waktu

Kesibukan bekerja dan tidak adanya waktu luang membuat banyak orang tidak punya waktu untuk mengurus asuransi. Mengurus asuransi dengan datang ke perusahaan asuransi dianggap makan waktu karena harus mengantre dan menunggu lama, serta ribet karena harus mengumpulkan berbagai berkas-berkas.

Tapi kini kamu bisa mengajukan beragam asuransi secara online seperti asuransi kendaraan dengan hanya beberapa kali klik di CekAja.com. Sebelumnya kamu juga bisa membandingkan berbagai produk asuransi dan harga preminya menggunakan mesin perbandingan online yang disediakan.

Takut jadi korban penipuan

Ada pepatah, asuransi merupakan bisnis penolakan. Ini karena banyak orang langsung takut dan menghindar ketika ditelepon atau dihampiri agen asuransi. Setelah akhirnya membeli, banyak yang merasa ditipu karena asuransi tidak memberikan penggantian seperti yang mereka harapkan. Siapa yang salah? Bisa jadi agen dan pemegang polis sama-sama salah.

Mungkin agen tidak menjelaskan secara mendalam apa yang menjadi hak dan kewajiban pemegang polis. Sebaliknya pemegang polis tidak pro aktif dan hanya mendengarkan penjelasan agen secara satu arah. Mereka pikir membayar premi berarti semua beres. Padahal pemegang polis harus benar-benar paham apa yang tercantum dalam polis asuransi.

Bagaimana, masih takut berasuransi?