7 Cara Bertahan Hidup a la Mahasiswa Rantau Saat Belum Dapat Kiriman Orang Tua

mahasiswa tingkat akhir - CekAja.com

Benci tapi rindu. Judul lagu lawas ini mungkin cocok menggambarkan salah  satu fase dalam hidup yakni kuliah dan indekos. Maklum, di saat-saat ini, rasa hidup begitu macam-macam.  Ada pahit, asam tapi juga manis yang tentunya bikin kangen.

Biasanya, para mahasiswa perantaulah yang menjadi penghuni kos. Berbicara tentang hidup anak kost, ada saja hal seru dan lucu yang dilakukan mereka. Terlebih juga sudah berkaitan dengan uang bulanan.

Karena biasanya belum bekerja, banyak  anak kost yang berstatus  mahasiswa mengandalkan uang kiriman dari orang tua untuk bertahan hidup di rantau. Nah, kalau orang tua belum kirim uang bulanan, seringkali mereka harus mengatur strategi.

Buat kamu mahasiswa yang sedang pusing karena melihat saldo tabungan yang makin menipis, artikel berisi tip  seputar  cara  mahasiwa perantauan  bertahan hidup kali ini menarik untuk disimak.

Masak sendiri

Hal pertama yang biasa dilakukan oleh anak kost ketika belum dapat kiriman dari orang tua adalah masak. Masak nasi dan lauk sendiri jauh lebih irit dibandingkan jika membeli di warung makan. Dengan cara ini, kamu bisa hemat pengeluaran sehari-hari.  Apalagi jika punya  teman baik hati yang rajin memberikan lauk-pauk,  pastinya bulan tua bisa dilalui lebih ringan.

Beli lauk paket murah di warung makan

Kalau sedang malas masak, memang makan di warung menjadi pilihan terakhir. Pastikan pemilik warung makan memiliki menu yang murah meriah. Maklum, di tanggal tua kantong sedang tipis-tipisnya.

Biasanya, kalau kamu merupakan langganan sebuah warung makan, maka kamu bisa saja berutang atau  membeli  paket khusus mahasiswa dengan harga super  murah.

(Baca juga:  20 Fakta yang Harus Kamu Ketahui Sebelum Nonton Film Batman V Superman)

Ke kampus jalan kaki

Selain biaya untuk makan, biaya lain yang harus diirit ketika belum dapat kiriman dari orang tua adalah biaya transportasi. Apabila kos dan kampus jaraknya gak jauh-jauh banget, kenapa tidak  pergi berjalan kaki.

Bukan cuma irit, tapi kamu akan memiliki tubuh yang lebih sehat juga. Kalau kamu terlalu lelah untuk pulang jalan kaki, coba minta tebeng dengan teman satu kelas yang membawa kendaraan.

Manfaatkan rumah teman

Tanpa  bermaksud memanfaatkan pertemanan, sering-sering bermain ke tempat teman juga bisa  bikin  lebih irit lho. Tapi, kamu harus pintar-pintar mencari jam berkunjung.  Misalnya, ketika banyak tugas cobalah kerjakan bersama temanmu di rumahnya menjelang jam makan siang atau makan malam.

Selain bisa sekalian numpang makan-minum, kebutuhan tugas seperti print dan komputer bisa diirit.  Tapi, jangan keterlaluan. Sekali-kali balaslah kebaikan teman dan keluarganya dengan caramu sendiri. Misalnya mentraktir teman di saat uang kiriman sudah datang.

Sedia baju batik

Baju batik biasanya digunakan untuk acara-acara formal, mulai dari pernikahan hingga seminar-seminar di kampus. Untuk itu, sedialah setidaknya tiga macam baju batik agar kamu bisa menggunakannya di acara-acara tersebut.

 Dengan baju batik, kamu bisa pergi ke pernikahan atau seminar dan makan di acara tersebut. Perut kenyang, kantong selamat, hati pun senang.

Agak kebangetan, tapi pacarin aja tukang warung makan

Sebenarnya, ini bukan cara yang baik tetapi tidak bisa dipungkiri ada beberapa mahasiswa yang pernah melakukan hal ini. Dengan memacari tukang warung makan, dijamin hidup kamu akan  jauh dari kata kelaparan.

(Baca juga:  Syarat Agar Klaim Asuransi Penyakit TBC Tidak Ditolak)

Paling ekstrim, sedia obat maag

Ini merupakan tingkatan terakhir dan paling ekstrim, biasanya dilakukan oleh anak kos yang memang sedang dihimpit oleh kesulitan ekonomi. Orang tua belum kirim uang bulanan, sementara uang di dompet dan kantong sudah ludes tidak tersisa.

Agar tidak sakit, maka biasanya beberapa anak kos memutuskan untuk mengonsumsi obat mag. Tapi, jangan melakukan sering-sering ya. Sebab, mengkonsumsi obat mag terlalu sering juga tidak baik untuk kesehatan.