7 Desa Ini Bikin Liburan ke Bali Jadi Tidak Terlupakan

Pantai selalu jadi objek wisatawan ketika liburan ke Bali. Nyatanya, desa-desa ini bisa jadi alternatif tempat wisata di Bali, plus jadi liburan murah.

Bali punya banyak keindahan yang harus selalu dieksplorasi. Mulai dari wisata alam, budaya hingga desa-desa yang ada di sekitar Pulau Dewata ini.

Hingga saat ini, terdapat beberapa desa yang dikembangkan oleh Pemerintah Provinsi Bali menjadi 7 Objek Wisata Bali yang Tawarkan Pengalaman Liburan Berbeda. Di desa-desa ini setiap wisatawan bisa menikmati suasana liburan yang berbeda.

Mulai dari mengenal budaya, aktifitas masyarakat, hingga pemandangan alam yang luar biasa indah, bahkan tidak kalah dari suasana matahari terbenam di pinggir pantai.

Nah, bagi yang memiliki rencana liburan ke Bali dan penasaran seperti apa wisata pedesaan di Pulau yang eksotis ini, berikut beberapa desa wisata terbaik di Bali yang bisa kita kunjungi:

1. Desa Trunyan

Desa pertama yang wajib untuk dikunjungi dalam perjalanan wisata desa di Bali adalah Trunyan. Konon, tempat ini merupakan desa tertua di Bali.

Salah satu kegiatan wisata yang dapat dilakukan oleh wisatawan di tempat ini adalah tradisi meletakkan jenazah atau warga yang sudah meninggal di atas bambu.

Tradisi yang dikenal dengan nama Seme Wayah ini tidak dikubur di dalam tanah, namun ditempatkan di atas bambu dan kemudian dibiarkan hingga jenazah tersebut benar-benar sudah tidak memiliki bentuk atau membusuk dengan sendirinya.

Tradisi unik Seme Wayah ini yang kemudian menjadi daya tarik wisatawan untuk meyaksikan langsung proses pemakaman di desa Trunyan ini.

2. Desa Ubud

Ubud memang sudah dikenal karena suasana tenang dan hamparan sawahnya yang begitu luas. Nah, hal inilah yang menjadi daya tarik desan Ubuh.

Suasana alam yang masih terjaga alami ini selalu menjadi daya tarik wisatawan yang berkunjung. Apalagi di kawasan Ubud sangat banyak pemandangan bukit-bukit cantik ditemani dengan hamparan sawah yang masih hijau.

Selain itu, jika ingin melihat kesenian khas Bali lebih dekat, maka Ubud adalah tempat yang tepat. Beberapa kesenian yang selalu memikat wisatawan untuk datang berkunjung adalah hasil ukiran, patung dan lukisan.

Tidak hanya itu saja kesenian seperti tari tradisional hingga seni sastra merupakan banyak masyarakat untuk memilih Ubud sebagai tempat liburan.

3. Desa Teganan

Pernah mendengar sebutan Bali Aga? Bagi yang masih belum familiar dengan nama ini, Bali Aga merupakan sebuah sebutan bagi desa atau masyarakat Bali yang masih menggunakan konsep tradisional dalam kehidupan sehari-harinya.

Bagi wisatawan yang ingin melihat langsung seperti apa gambaran Bali Aga, bisa berkunjung langsung ke Desa Teganan.

Sebagai contoh, masyarakat di Desa Teganan masih menggunakan sistem tukar-menukar barang saat melakukan kegiatan jual beli. Hal ini tentunya menjadi keunikan tersendiri bagi kehidupan masyarakat umum Bali yang penuh dengan konsep modernitas.

4. Desa Celuk

Yogyakarta punya daerah khusus bernama Kotagede sebagai pengrajin perak. Bali pun punya satu kawasan ya dgikenal dengan pengrajin perak. Tempatnya adalah di Desa Celuk.

Di Desa ini terdapat banyak pengrajin perak yang memiliki ciri khasnya masing-masing. Di tempat ini, para wisatawan bisa langsung melihat proses pembuatan perak hingga akhirnya dipasarkan melalui toko-toko yang ada di Desa Celuk.

Jika sudah puas dengan melihat proses pembuatan perak, wisatawan juga bisa melihat langsung kearifan lokal khas masyarakat Desa Celuk Lainnya yaitu dengan melakukan kegiatan pertanian seperti menanam padi, hingga membajak sawah.

5. Desa Pinggan

Liburan ke Bali tidak lengkap rasanya jika belum berkunjung ke Desan Pinggan. Desa yang lokasinya tidak jauh dari pesonal alam Gunung dan Danau Batur ini sangat tepat bagi wisatawan yang memang ingin bersantai melepaskan diri dari stres.

Kualitas alam di Desa Pinggan ini memang benar-benar terjaga dengan baik. Udaranya masih sangat sejuk dan segar. Pemandangan hamparan hijau melalui pohon-pohon hingg awasah menjadi nilai plus bagi wisatawan yang berkunjung ke Desa Pinggan.

Bahkan, pada saat posisi matahari sedang bersinar di siang hari, suhu udara di Desa Pinggan hanya berkisar di angka 20 hingga 21 deraja celcius sehingga membuat wisatawan betah berlama-lama di tempat ini.

Selain itu, bagi wisatawan yang ingin melihat Danau Batur dari dekat pun akan melihat hamparan air yang masih sangat jernih dan kualitas kesegaran yang tiada duanya.

Bahkan, di Desa Pinggan terdapat beberapa spot foto menarik yang wajib diambil dan kemudian dibagikan melalui akun media sosial, sehingga membuat liburan menjadi lebih berkesan.

6. Desa Pelaga

Desa berikutnya yang wajib dikunjungi oleh wisatawan saat liburan ke Bali adalah Desa Pelaga yang berada di Kabupaten Badung.

Salah satu keunikan dari desa ini adalah karena letaknya yang berada di kaki Gunung Catur dan merupakan salah satu desa dengan ciri khas Agrowisata.

Di Desa ini, wisatawan akan banyak melihat berbagai macam bunga yang cantik hingga aktifitas masyarakat sekitar dalam menanam buah dan sayur-sayuran.

Tidak hanya itu, di tempat ini wisatawan juga diberi kesempatan mejeljahi Desa Pelaga dengan menggunakan sepeda-sepeda yang sudah siap untuk disewakan atau menggunakan mobil Buggy.

Selepas beraktifitas, wisatawan nantinya akan menikmati suasana udara yang sejuk dari pegunungan serta hamparan pemandangan hijau yang luas nan menyegarkan, sehingga membuat wisatawan akan mendapatkan suasana baru saat liburan ke Bali.

7. Desa Tengganan

Desa terakhir yang layak untuk dikunjungi adalah Tengganan yang berada di Karangasem, Timur Bali.Keindahan Desa Tengganan sudah akan terlihat ketika wisatawan melihat gapuran selamat datang di Desa ini.

Desa ini didominasi dengan warna hijau yang menyegarkan dari sawah-sawah atau hamparan rerumputan yang tertata rapi. Bahkan salah satu ciri kas dari Desa Tengganan adalah, siapa pun yang berkunjung tidak boleh menebang pohon-pohon yang berada di desan ini.

Tidak jarang, pohon-pohon yang dibiarkan tumbuh tinggi menjulang membuat setiap wisatawan yang datang seperti melihat hutan-hutan kecil di Desa Tengganan.