7 Manfaat Tidur Lebih Awal dan Bangun Lebih Pagi

manfaat tidur_asuransi kesehatan - CekAja.com

Bagi sebagian orang, tidur cepat dan bangun pagi bukan perkara gampang. Begadang sudah menjadi kebiasaan meskipun sudah tahu dampak negatifnya.

Bagi beberapa profesi yang mengharuskan kerja shift, tidur lebih awal dan bangun lebih pagi hampir mustahil dilakukan. Namun kalau kamu bukan pekerja shift, atau justru mahasiswa yang punya banyak waktu luang, kebiasaan tidur lebih awal dan bangun lebih pagi selain sesuai dengan gaya hidup sehat juga bisa meningkatkan peluang untuk sukses. Tidak percaya? Berikut buktinya.

Membuatmu bisa menangkal hal-hal negatif dengan lebih baik

Studi yang dilakukan tahun 2014 dan dimuat dalam jurnal Cognitive Therapy and Research menemukan bahwa orang yang tidur dini hari akan merasa lebih banyak punya pikiran negatif. Nah, tentu hal ini bahaya terutama kalau kamu akan menghadapi ujian penting atau ada wawancara kerja keesekokan harinya. Kurang tidur selain membuatmu sulit konsentrasi juga membuatmu pesimis dalam menghadapi masalah.

Sebaliknya, tidur lebih awal justru meningkatkan kemampuan otak dalam memecahkan masalah. Ini berdasarkan studi yang dilakukan University of California San Diego  dan dimuat dalam Proceedings of the National Academy of Sciences (PNAS). Biasakan tidur nyenyak 6-9 jam sehari untuk pikiran yang lebih positif.

Meningkatkan kesempatan sukses

Menurut Christopher Randler, profesor biologi dari University of Education di Heidelberg, Jerman, “Jika ingin jadi pebisnis sukses, kuncinya adalah bangun pagi. Penelitian yang saya lakukan menunjukkan, orang yang bangun pagi punya nilai lebih bagus di sekolah, sehingga mereka bisa masuk universitas terbaik, yang akhirnya membuat mereka lebih mudah mendapatkan pekerjaan bergengsi. Orang yang bangun pagi juga lebih antsipasi terhadap masalah.

Randler menambahkan, “Mereka lebih proaktif. Sudah banyak studi yang membuktikan kalau proaktif mempengaruhi performa kerja, kesuksesan karier, dan gaji lebih tinggi. Hal ini karena tidur lebih awal bisa meningkatkan konsentrasi, ingatan, dan kemampuan memecahkan masalah.

Orang yang bangun pagi lebih gigih, koperatif, teliti, dan menyenangkan

Penelitian Randler juga menemukan bahwa orang yang bangun pagi cenderung lebih gigih, koperatif, menyenangkan, dan teliti. Ini semua merupakan sifat-sifat positif pemimpin sukses.

Lebih sehat

Kurang tidur dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh. Studi menunjukkan bahwa orang yang tidak mendapatkan tidur yang berkualitas atau tidur yang cukup lebih berisiko terserang virus flu. Kurang tidur juga dapat mempengaruhi seberapa cepat kamu pulih ketika sedang sakit.

Selama tidur, sistem kekebalan tubuh akan melepaskan protein yang disebut sitokin. Sitokin dalam jumlah tinggi diperlukan ketikan tubuh mengalami infeksi atau peradangan, atau ketika sedang stres. Kurang tidur dapat menurunkan produksi sitokin, antibody, dan sel-sel pelawan infeksi sehingga kamu akan lebih lama sembuh.

Kurang tidur juga meningkatkan risiko obesitas, diabetes, serta penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskular).

Mengurangi stres dan membuat lebih bahagia

Katakanlah kamu harus berangkat pukul 8 pagi, tapi baru bangun pukul 7.30. Akibatnya kamu terburu-buru mandi, berpakaian, dan sarapan seadanya karena takut terlambat. Tapi kalau kamu bangun pukul 6, kamu punya waktu dua jam untuk bersiap-siap. Pagimu bebas dari stress.

Satu jam pertama setelah bangun tidur menentukan mood sepanjang hari. Hal ini berdasarkan studi yang dilakukan Dr. Joerg Huber dari Roehampton University di London Inggirs. “Orang yang bangun pagi lebih sehat dan bahagia, serta punya massa tubuh lebih rendah.

Tidak suka menunda

Studi yang dilakukan tahun 2008 menemukan bahwa orang yang bangun pagi tidak menunda sebanyak orang bangun siang. Penemuan ini semestinya tidak mengejutkan karena orang bangun pagi punya lebih banyak waktu untuk menyelesaikan pekerjaan. Sikap suka menunda erat dengan stres dan begadang.

Tidur memuatmu terlihat lebih baik

Ada sebuah studi menarik yang dilakukan Universitas Stockholm. Studi tersebut menemukan bahwa orang yang terlihat lelah dianggap tidak sehat dan kurang menarik. Memang hal ini bukan masalah besar. Tapi penampilan yang sehat berpengaruh ketika kamu ingin menarik perhatian lawan jenis, klien potensial, atau calon investor, atau sekedar wawancara kerja.