9 Keseruan Acara dan Tradisi Tahun Baru yang Unik di Dunia

Menjelang berakhirnya tanggal 31 Desember berbagai macam kegiatan dan acara tahun baru dilakukan oleh seluruh masyarakat di seluruh belahan dunia.

Di jaman modern seperti sekarang ini hampir di setiap negara, acara tahun baru biasanya diadakan di pusat-pusat kota dengan berpesta, membakar kembang api, menikmati acara musik dan berbagai macam acara-acara lainnya.

Namun, di balik itu semua masih terdapat beberapa perayaan tahun baru yang masih menampilkan ciri khas perayaannya sendiri. Mulai dari negara di Afrika, Amerika, Asia, hingga Eropa ternyata memiliki perayaan tahun baru yang unik.

Seperti apa keunikan tradisi perayaan tahun baru yang terus bertahan setiap tahunnya?

Tradisi menunggu matahari terbit di Seoul

Tepat di pusat kota Korea Selatan, Seoul, masyarakat di negara ini ternyata masih mempertahankan tradisi perayaan tahun baru yang unik.

Jika biasanya perayaan tahun baru dilakukan dengan menunggu detik-detik bergantinya waktu, maka Seoul punya cara berbeda dalam merayakan tahun baru.

Masyarakat di Seoul lebih memilih cara dengan melihat pemandangan matahari terbit dari sisi timur di tahun yang baru. Kegiatan ini dipadukan dengan Festival Homigot, dimana perayaan tahun baru juga akan diikuti dengan pertunjukan budaya, hingga sup nasi tradisional khas Korea Selatan.

Daun-daun Mistletoe bagi wanita single di Irlandia

Beranjak ke Eropa, tepatnya di Irlandia, perayaan tahun baru di negara ini juga cukup unik, khususnya bagi wanita yang masih berstatus lajang.

(Baca juga:  7 Destinasi Wisata Lokal Mengisi Liburan Tahun Baru)

Sembari menunggu detik-detik pergantian tahun, para wanita yang belum memiliki pasangan di Irlandia menyematkan daun-daun Mistletoe dibalik bantal tidur mereka.

Daun Mistletoe ini ternyata punya arti bagi para wanita lajang, yaitu agar untuk di tahun yang baru atau malam-malam berikutnya akan membawa keberuntungan berupa cinta dan pasangan untuk masa depan.

Membacakan surat “Niuwjaarssdag, di Belgia

Tahun baru di rumah saja berkumpul bersama dengan keluarga? Kita bisa mencoba tradisi dari keluarga-keeluarga di Belgia yang masih sering dilakukan hingga kini.

Tradisi ini bernama Niuwjaarssdag ini merupakan tradisi menunggu pergantian tahun dimana semua anggota keluarga saling membacakan sebuah surat untuk anggota keluarga lainnya.

Melalui kegiatan ini semua anggota keluarga dapat berkumpul dan merasakan hangatnya suasana persahabatan bersama-sama. Tertarik mencobanya?

Festival Lovely Toraja, Sulawesi Selatan,  Indonesia

Indonesia ternyata punya cara unik saat merayakan tahun baru. Salah satunya adalah festival Lovely Toraja yang biasanya diadakan dari awal Desember hingga malam menjelang pergantian tahun.

Bagi yang belum punya rencana tahun baru, bisa langsung mencoba melihat keunikan Lovely Toraja. Pergantian tahun baru ini menampilkan berbagai atraksi dan kebudayaan masyarakat Toraja dalam menyambut tahun baru.

Puncak dari Lovely Toraja yang biasanya selalu ditunggu adalah adalah’Tedong’ yang menampilkan pertarungan dua kerbau terkuat dari kecamatan-kecamatan yang terdapat di Kabupaten Toraja.

Mitos koin dan pakaian dalam, di Bolivia

Beralih ke Amerika Selatan, tepatnya di Bolivia, ternyata terdapat sebuah acara tahun baru yang unik. Menjelang pergantian malam tahun baru, masyarakat di Bolivia memiliki tradisi menyelipkan sebuah kon di dalam kue.

Nantinya, jika siapa saja yang mendapatkan kue yang berisikan koin dipercaya akan mendapatkan keberuntungan yang luar biasa di tahun baru nanti.

Selain koin di dalam kue, masyarakat di Bolivia juga seringkali melakukan tradisi menggunakan pakaian dalam berwarna merah menjelang pergantian tahun.

Pergantian pakaian dalam berwarna merah ini biasanya sering dlakukan tepat saat pergantian tahun. Maknanya, dengan pergantian pakaian dalam ini dipercaya mampu mengubah nasib lebih baik di tahun yang akan datang.

Saling melempat peralatan rumah tangga di Denmark

Jika perayaan tahun baru biasanya diisi dengan suara kembang api yang meletus bersahut-sahutan, maka di Denmark, suara kembang api ini bisa berpacu dengan suara pecahan peralatan rumah tangga seperti piring dan gelas.

Betul, seperti inilah tradisi perayaan tahun baru di Denmark. Namun, barang-barang yang dipecahkan ini bukanlah perlengkapan rumah tangga yang masih baru.

Namun, barang-barang yang sudah cacat atau tidak terpakai lagi. Cara memecahkannya pun cukup unik yaitu di depan pintu rumah tetangga atau teman saat malam pergantian tahun baru.

(Baca juga:  Mau Sukses di Tahun 2018? Cek Daftar Resolusi Ini)

Jika seseorang mendapatkan jumlah pecahan paling banyak, maka dikatakan bahwa orang tersebut adalah salah satu masyarakat yang disukai atau disenangi oleh warga sekitar.

Membuang sisa-sisa barang di Afrika Selatan

Hampir sama dengan acara tahun baru di Denmark, di Afrika Selatan pun terdapat sebuah tradisi membuang barang-barang yang tidak terpakai lagi.

Namun, di Afrika Selatan tradisi ini dilakukan dengan tidak melemparkannya tepat di depan pintu rumah tetangga. Namun hanya melemparkannya begitu saja dari jendela rumah.

Sayangnya, hingga kini tradisi ini mulai berkurang dilakukan   warga di Afrika Selatan. Pasalnya sering terjadi kecelakaan yang terjadi karena warga yang membuang perabotannya dan menimpa pejalan kaki yang sedang melintas.

Namun, di beberapa tempat seperti pusat kota Johannesburg, tradisi ini masih cukup sering dilakukan saat malam pergantian tahun.

Membuang energi negatif a-la Filipina

Selain Indonesia, ternyata terdapat satu negara di Asia Tenggara lainnya yang memiliki tradisi unik saat pergantian tahun akan segera tiba.

Negara itu adalah Filipina. Tradisinya adalah dengan membuka semua pintu dan jendela rumah saat malam tahun baru. Makna dari tradisi ini adalah agar masyarakat sekitar dapat menjauhkan energi negatif menjauh.

Sebaliknya dengan dibukanya jendela dan pintu rumah, diharapkan akan membawa energi dan keberuntungan yang positif di tahun yang baru.

Night of Candle dan Hogmanay di Skotlandia

Skotlandia punya cara tersendiri saat malam pergantian tahun. Pertama, merayakan tahun baru dengan membersihkan rumah sembari menyambut teman atau kerabat yang akan datang di malam pergantian tahun.

Tradisi ini diberi nama Night of Candle. Mitosnya, tamu pertama yang datang setelah rumah dibersihkan serta membawa hadiah bagian tuan rumah akan menentukan jalan keberuntungan bagi pemilik rumah.

Selain Night of Candle terdapat juga tradisi Hogmanay dimana masyarakat turun ke jalan sambil membawa obor, dan tanpa menggunakan suara musik atau keriuhan kembang api.

Uniknya Hogmanay ini berlangsung cukup lama yaitu selama tiga hari dan dilakukan di salah satu kota di Skotlandia, Edinburgh.