Ade Rai Unggah Perubahan Arya Permana: Pahami Obesitas pada Anak

Masih ingat dengan Arya Permana? Anak laki-laki yang pernah jadi bahan perbincangan karena mengalami obesitas dengan berat badan mencapai 193 kg? Kini, ia kembali jadi sorotan karena berat badannya telah turun menjadi 83 kg, atau berkurang hingga 100 kg.

Ade Rai Unggah Perubahan Arya Permana: Pahami Obesitas pada Anak

Hal tersebut terlihat dari unggahan binaragawan Ade Rai yang viral di Instagram.

Dalam unggahannya, Ade mengaku senang dengan adanya perubahan berat badan anak yang telah beranjak remaja tersebut.

Menurut Ade, kesuksesan Arya Permana menurunkan berat badan adalah berkat pola perilakunya sendiri dan keluarga serta dukungan medis yang didapatkan.

Ade juga turut berperan dalam perubahan Arya Permana yaitu dengan memberikan motivasi.

Kasus obesitas pada anak memang mengkhawatirkan. Situs resmi Centers for Disease Control and Prevention melansir, anak-anak dengan masalah obesitas rentan di-bully oleh kawan-kawan mereka yang punya berat badan normal.

Anak-anak dengan obesitas juga cenderung menderita isolasi sosial, depresi, dan memiliki harga diri yang lebih rendah. Efek semacam ini bisa bertahan hingga dewasa.

Bukan cuma itu, anak-anak obesitas punya risiko yang lebih tinggi menderita penyakit seperti asma, sleep apnea, masalah tulang dan persendian, hingga diabetes tipe 2.

Diabetes tipe 2 semakin banyak dilaporkan terjadi pada anak-anak yang kelebihan berat badan.

Timbulnya diabetes pada anak-anak selanjutnya dapat memicu penyakit jantung dan gagal ginjal.

Anak-anak obesitas memiliki lebih banyak faktor risiko penyakit jantung seperti tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi dibandingkan kawan-kawan mereka yang berat badannya normal.

Dalam studi dengan sampel berbasis populasi usia 5 hingga 17 tahun, hampir 60 persen anak-anak yang kelebihan berat badan memiliki setidaknya satu faktor risiko penyakit kardiovaskular dan 25 persen memiliki dua atau lebih faktor risiko kardiovaskular.

Anak-anak yang kelebihan berat badan pun cenderung mengalami obesitas saat dewasa.

Hal ini dapat menyebabkan masalah kesehatan fisik dan mental seumur hidup.

Obesitas pada orang dewasa dikaitkan dengan risiko lebih tinggi terkena diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan banyak jenis kanker.

(Baca juga: Hai Pekerja Kantoran, Hati-Hati Obesitas!)

Hal-hal yang Dapat Dilakukan Orangtua untuk Mencegah Obesitas Pada Anak

Sebagai orangtua, tentu saja kita ingin yang terbaik bagi anak, termasuk dalam hal pertumbuhan dan perkembangannya.

Maka dari itu, bantulah mempertahankan berat badan yang sehat pada anak-anak.

Caranya dengan menyeimbangkan kalori yang dikonsumsi anak dengan kalori yang digunakan untuk aktivitas fisik dan pertumbuhan.

1) Bantu kembangkan kebiasaan makan sehat

Salah satu bagian dari menyeimbangkan kalori adalah dengan mengonsumsi makanan yang menyediakan nutrisi yang cukup dan jumlah kalori yang tepat.

Kita dapat membantu anak-anak belajar untuk menyadari apa yang mereka makan dengan mengembangkan kebiasaan makan yang sehat.

Carilah cara untuk membuat hidangan favorit lebih sehat dan mengurangi godaan makanan yang kaya kalori.

  • Dorong kebiasaan makan sehat

Untuk membantu anak-anak dan keluarga punya kebiasaan makan yang sehat, kita bisa melakukan hal-hal di bawah ini:

-Menyediakan banyak sayuran, buah-buahan, dan produk gandum

-Termasuk susu rendah lemak atau tanpa lemak atau produk susu

-Pilih daging tanpa lemak, unggas, ikan, lentil, dan kacang untuk sumber protein

-Sajikan porsi yang cukup besar

-Dorong keluarga untuk minum banyak air

-Batasi minuman yang dimaniskan dengan gula

-Batasi konsumsi gula dan lemak jenuh

  • Cari cara untuk membuat hidangan favorit jadi lebih sehat

Kita pasti tahu hidangan apa saja yang jadi favorit keluarga. Nah, kita bisa mencari tahu cara agar dapat mengubahnya menjadi hidangan yang lebih sehat.

Hanya dengan beberapa perubahan, hidangan tertentu bisa disulap lebih sehat tetapi tetap memuaskan.

  • Hapus godaan menyantap makanan kaya kalori

Kita bisa menyantap hidangan dalam porsi sedang untuk mengurangi kalori.

Namun, mengurangi godaan makanan kaya kalori yang tinggi gula dan lemak, atau cemilan asin juga dapat membantu anak-anak mengembangkan kebiasaan makan yang sehat.

Berikut adalah contoh makanan yang mudah disiapkan, rendah lemak, dan rendah gula yang hanya mengandung 100 kalori atau kurang dari itu:

-Sebuah apel ukuran sedang

-Pisang ukuran sedang

-1 cangkir blueberry

-1 cangkir anggur

-1 cangkir wortel, brokoli, atau paprika dengan 2 sendok makan hummus

(Baca juga: Mengenal Obesitas Sampai Operasi Potong Lambung yang Dialami Titi Wati)

2) Bantu anak tetap aktif

Cara lain dari menyeimbangkan kalori adalah dengan melakukan aktivitas fisik dalam jumlah yang sesuai dan menghindari terlalu banyak waktu santai.

Selain menyenangkan untuk anak-anak, aktivitas fisik secara teratur memiliki banyak manfaat kesehatan, termasuk:

-Memperkuat tulang

-Menurunkan tekanan darah

-Mengurangi stres dan kecemasan

-Meningkatkan harga diri

-Membantu manajemen berat badan

  • Masukkan aktivitas fisik dalam rutinitas harian

Anak-anak harus melakukan setidaknya 60 menit aktivitas fisik intensitas sedang hampir setiap hari dalam seminggu, lebih bagus lagi dilakukan setiap hari.

Ingat bahwa anak-anak meniru orang dewasa. Jadi, mulailah melakukan aktivitas fisik ke rutinitas harian kita sendiri dan dorong anak untuk mengikuti kita.

Beberapa contoh aktivitas fisik intensitas sedang meliputi: jalan cepat, lompat tali, bermain sepak bola, renang dan menari.

  • Mengurangi waktu santai

Selain mendorong aktivitas fisik, bantu anak-anak menghindari terlalu banyak waktu santai.

Jika menggunakan waktu santai untuk membaca dan mengerjakan pekerjaan rumah memang tak masalah, tapi batasilah waktu menonton televisi, bermain video game, atau menjelajahi website hingga tidak lebih dari 2 jam per hari.

Selain itu, American Academy of Pediatrics (AAP) tidak merekomendasikan menonton televisi untuk anak-anak berusia 2 tahun atau lebih muda.

Sebaliknya, dorong anak-anak untuk menemukan kegiatan yang menyenangkan untuk dilakukan bersama keluarga atau sendiri.

Itulah beberapa cara mencegah obesitas pada anak seperti dilansir situs Centers for Disease Control and Prevention.

Belajar dari kasus Arya Permana, sebaiknya orangtua lebih memperhatikan berat badan anak. Selain itu, jangan lupa berikan perlindungan kesehatan terbaik untuk keluarga kita.

Cek pilihan asuransi kesehatan di CekAja.com!