Akuisisi Blok Migas dan Berbagai Cara Menghemat Devisa
3 menit membacaDemi memperkuat INTERVIEW: Lowongan Pekerjaan Meningkat, Optimisme dari Pertumbuhan Ekonomi Tanah Air, pemerintah menempuh beragam strategi, mulai dari memperpendek jarak jalur angkut barang hingga meningkatkan posisi cadangan devisa. Yang menarik, cara menghemat devisa ternyata bisa dilakukan melalui berbagai hal. Salah satunya adalah melalui aksi ambil alih blok migas.
Menyoal cadangan devisa, hal itu sejatinya merupakan hal yang menarik. Pasalnya semakin tinggi cadangan devisa, maka semakin tinggi pula cadangan modal di negara tersebut. Dengan modal yang cukup atau bahkan berlebih, negara tentunya memiliki ruang yang cukup lebar untuk menggerakkan roda ekonomi.
Maka tak aneh jika setiap penggunaan cadangan devisa (cadev) selalu menjadi perhatian khusus. Seperti yang terjadi pada beberapa waktu lalu, kala itu Bank Indonesia (BI) melakukan intervensi terhadap melemahnya rupiah dengan menggunakan cadev.
Bank Indonesia menggelontorkan dolar AS menggunakan cadangan devisa agar rupiah tak terkapar melemah. Alhasil posisi cadangan devisa Indonesia mengalami penyusutan sebesar 2,52% menjadi 119,2 miliar dolar AS pada Juni 2018, dari posisi Mei 122,9 miliar dolar AS.
(Baca juga: Cadangan Devisa Melorot Jadi 124,9 Miliar Dolar AS, Cek Faktanya!)
Hemat devisa dengan kelola blok migas
Baru-baru ini, langkah lain yang dilakukan untuk menghemat devisa adalah dengan memutuskan pengelolaan Blok Rokan dari kontraktor lama Chevron kepada PT Pertamina (Persero) saat masa kontrak berakhir 2021 mendatang.
Dari aksi strategis ini, Pertamina mengklaim dapat meningkatkan produksi hulu, sehingga akan mengurangi impor minyak dan ujungnya akan berimbas pada penghematan devisa sebesar 4 miliar dolar AS.
Plt. Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengatakan disamping itu melalui aksi ini juga bisa memangkas biaya produksi hilir Pertamina secara jangka panjang. Menurutnya karakteristik minyak di Blok Rokan, sesuai dengan konfigurasi kilang nasional, dimana akan diolah di dalam negeri, yakni di kilang Balongan, Dumai, Plaju dan Balikpapan dan lainnya.
(Baca juga: Harga BBM Non Subsidi Naik, Ini Tips Agar Mobil Irit Bahan Bakar)
Guna mempertahankan produksi, lanjut Nicke, Pertamina bakal memanfaatkan teknologi Enhance Oil Recovery (EOR) yang juga telah diterapkan di lapangan-lapangan migas Pertamina, seperti di Rantau, Jirak, Tanjung yang dikelola Pertamina EP, termasuk penerapan steamflood yang juga sudah dilakukan dan berhasil di lapangan PHE Siak.
Sebagaimana diketahui, sejak tahun 1971 pengelolaan Blok Rokan telah dikelola oleh Chevron. Produksi blok tersebut cukup menjanjikan, Blok Rokan mampu memproduksi sekitar 207.000 barel minyak per hari (bph) pada semester I 2018.
(Baca juga: 10 Orang Indonesia Terkaya 2018, Cek Yuk!)

Beberapa cara jaga cadangan devisa
Untuk menjaga posisi cadangan devisa tetap tinggi, pemerintah telah memiliki beberapa strategi. Diantaranya adalah dengan melakukan penghematan devisa di 3 sektor, mulai dari pengimplementasian biodiesel 20 (B20), penghematan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), dan menggenjot sektor jasa pariwisata.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan untuk implementasi B20 pemerintah bakal melaksanakannya untuk non public service obligation (PSO) juga. Sedangkan untuk PSO, sudah dilaksanakan terlebih dahulu.
“Jadi ini tentu yang menjadi catatan dan mendapatkan konfirmasi bahwa seluruh sektor yang PSO maupun non-PSO tidak ada hambatan teknis untuk pelaksanaan. Tinggal perusahaan-perusahaan yang melakukan distribusi BBM yang perlu dipersiapkan untuk itu, terangnya.
(Baca juga: Ekspor Tambang Ke Tiongkok Dongkrak Ekspor Tanah Air)
Aturan mengenai penerapan B20 untuk non-PSO sendiri masih dalam tahap penyelesaian. Namun diharapkan para distributor BBM ataupun penjual B20 sudah bisa menyediakan bahan bakar yang memiliki kandungan biodiesel 20%.
Dari penggunaan biodiesel ini, pemerintah optimistis dapat menghemat devisa sebesar 5,6 juta dolar AS per tahun. Sedangkan terkait tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) Airlangga menambahkan pemerintah bakal mendorong sektor industri yang terkait dengan hulu migas dan PLN.
Meski belum menyebutkan berapa ketentuan TKDN yang akan diberlakukan, namun Airlangga berharap dari TKDN mampu menghemat devisa sebesar 2 juta dolar AS.
(Baca juga: Belum Berusia 40 Tahun, Para Pria Indonesia Ini Masuk Jajaran Orang Terkaya)
Presiden Joko Widodo juga menekankan strategi kebijakan untuk memperkuat cadangan devisa agar ekonomi Indonesia semakin kuat dan meningkat dalam menghadapi ketidakpastian global melalui pengendalian impor dan peningkatan ekspor.
“Saya minta dievaluasi lagi secara detail impor, barang-barang yang tidak bersifat strategis yang perlukita setop dulu atau dikurangi atau diturunkan, tegasnya.