Apa Itu BI Rate dan Dampaknya Pada Keuangan Pribadi Kamu

Seringkali kita mendengar kata-kata seperti ini- Mumpung BI rate turun, ini waktu yang pas untuk kredit rumah karena KPR-nya pasti murah- Meski istilah finansial ini akrab di telinga dan terdengar seperti sangat berpengaruh pada hidup kita, namun banyak orang tidak tahu apa sebenarnya BI rate, terlebih dampaknya pada kondisi finansial masyarakat luas.

Oleh karenannya, memahami BI rate dalam hubungannya dengan kehidupan kita sehari-hari sangat penting. Maksudnya agar kita bisa mengambil pilihan dan keputusan atas perubahan yang terjadi dalam keuangan dalam negeri kita.

Untuk mencerahkan pemahaman kamu, artikel CekAja kali ini akan mengulas seluk beluk BI rate sekaligus menjelaskan kaitannya dengan keuangan pribadimu. Berikut ini penjelasan selengkapnya:

BI rate produk Bank Indonesia

BI rate alias suku bunga Bank Indonesia (BI) merupakan kebijakan moneter (keuangan) yang ditetapkan BI setiap bulannya. Sebelum kebijakan ini ditetapkan, biasanya pada awal bulan, anggota dewan gubernur BI terlebih dahulu mengadakan rapat dewan gubernur bulanan.

Rapat tersebut membahas kondisi perekonomian dalam dan luar negeri secara keseluruhan dan merumuskan sikap BI terhadap kondisi tersebut melalui operasi moneter yang terlihat dalam besaran BI rate.

(Baca juga:  Momen yang Membuat Wanita Tak Berpikir Dua Kali untuk Mengeluarkan Uang)

BI rate dan inflasi

BI rate atau suku bunga BI ditetapkan dalam kelipatan 25 basis poin (bps). Hal ini  bisa kita lihat dari data BI rate periode 2005-2014. Misalnya, pada 11 Juli 2013, BI rate ditetapkan 6,50% sementara pada 29 Agustus 2013 ditetapkan 7%. BI rate sendiri sangat dipengaruhi dan mempengaruhi inflasi.

Secara sederhana inflasi diartikan sebagai meningkatnya harga-harga secara umum dan terus menerus. Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat disebut inflasi kecuali bila kenaikan itu meluas.

Kembali pada bahasan hubungan BI rate dan inflasi, umumnya BI akan menaikkan BI rate jika inflasi ke depan diperkirakan melampaui sasaran yang ditetapkan BI, begitu juga kebalikannya BI rate akan diturunkan jika inflasi diperkirakan di bawah sasaran yang telah ditetapkan. Salah satu fungsi BI rate juga adalah untuk menjaga inflasi tetap stabil.

BI rate dan bunga bank

Penetapan BI rate oleh BI bertujuan untuk memberi rangsangan pada perbankan agar mengikuti skenario moneter (keuangan) yang disasar oleh BI. Harapannya, pergerakan BI rate akan diikuti oleh pergerakan dua suku bunga bank yakni suku bunga deposito dan suku bunga kredit.

Sederhananya, dengan menurunkan inflasi, BI berharap agar perbankan juga menurunkan suku bunga deposito dan menurunkan suku bunga kredit. Begitu juga kebalikannya, dengan menaikkan BI rate, Bank Indonesia berharap agar perbankan mengukutinya.

Pertanyaannya, apakah BI memiliki kewenangan untuk memaksa bank mengikuti acuan BI rate yang ditetapkannya? Jawabannya tidak karena peraturan tidak melengkapi BI dengan kewenangan memaksa.

(Baca juga:  5 Tanda Kalau Kamu Sudah Siap Punya Rumah)

BI rate dan keuangan kita

Dua fungsi BI rate yang sangat berpengaruh pada kehidupan kita yakni menjaga inflasi dan menjaga suku bunga bank. Pada fungsi menjaga inflasi, BI rate akan melakukan penyesuaian jika terjadi lonjakan harga yang tinggi dengan memperketat uang beredar.

Jadi, ketika terjadi kenaikan harga tinggi pada barang-barang kebutuhan pokok, BI menetapkan BI rate sehingga harga bisa dikontrol untuk turun. Sedangkan pada fungsi menjaga suku bunga bank, perbankan bisa menurunkan suku bunga kredit sehingga bunga pinjaman yang dilakukan masyarakat kepada bank (apapun bentuknya) bisa semakin murah.

Begitupun jika BI rate berhasil merangsang bank umum untuk menaikkan suku bunga, artinya simpanan uang masyarakat di instrumen deposito bisa semakin berbiak karena bunganya naik.