Apa Sih Alasan Diskotek Colosseum Sempat Menang Adikarya Wisata 2019?

Colosseum akhir-akhir ini ramai diperbincangkan netizen. Pasalnya, klub malam yang terletak di Kota Tua, Jakarta barat tersebut mendapat penghargaan Adikarya Wisata 2019 untuk kategori hiburan dan rekreasi dari Pemprov DKI.

Sejumlah kalangan pun memprotes keputusan itu, termasuk BNN (Badan Narkotika Nasonal).

Acara Tahun Baru Dunia - CekAja

Adikarya Wisata sendiri adalah penghargaan yang diberikan kepada pelaku usaha pariwisata dan jasa yang telah berkontribusi dalam mempromosikan pariwisata Jakarta.

Kemenangan Colosseum menyisihkan empat klub malam lainnya di Ibu Kota, antara lain Dragonfly, Jenja Jakarta, Sun City, dan Beyondbar.

Pemenang dinilai telah berkontribusi dalam mempromosikan pariwisata Jakarta baik kepada wisatawan domestik maupun mancanegara.

Nah yang menjadi kontroversi, anugerah ini ditandatangani langsung oleh Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta yang dikenal “anti” tempat hiburan malam sampai dulu berani menutup total Alexis.

Selain itu, banyak riwayat tak mengenakkan terkait diskotek yang juga punya hotel 1001 tersebut.

(Baca juga: Tempat Wisata Asyik di Jakarta Saat Mager Keluar Kota)

Jejak Syur Colosseum

Berdasarkan catatan BNNP (Badan Narkotika Nasional Provinsi) DKI, Colosseum dan hotel 1001 adalah klub malam di Jakarta yang sempat diusulkan untuk tutup.

Hal ini karena saat razia ke beberapa tempat hiburan malam pada bulan Agustus-September lalu, ada sekitar 60 orang positif menggunakan narkoba yang diketahui lewat tes urine.

BNNP kemudian mengirimkan laporan kegiatan razia itu kepada BNN RI dengan tembusan ke Pemerintah Provinsi DKI selaku pemilik wilayah dan pemberi izin tempat hiburan.

Di surat itu disebutkan rincian laporan, pemimpin operasi dan jumlah personel, laporan tes urine, dan laporan soal asesmen terpadu terhadap mereka yang kedapatan mengonsumsi narkoba.

Selain itu, jejak syur klub tersebut secara gamblang ditampakkan pula oleh sejumlah Twitter dalam hashtag #4niescintacolosseum.

Dalam foto yang tersebar, nampak banyak sexy dancer, “adegan” ciuman sesama jenis, dan escort lokal hingga “impor”.

Escort sendiri adalah istilah untuk gadis panggilan atau pekerja seks. Inilah yang membuat publik semakin kecewa, mengapa Pemprov DKI termasuk Sang Gubernur bisa-bisanya memberi penghargaan terhadap Colosseum dengan dalih “pariwisata”.

Alasan Colosseum Menang Penghargaan

Colosseum menang dalam kategori Hiburan dan Rekreasi. Bertempat di JW Marriott Hotel, penghargaan cukup bergengsi ini diberikan langsung oleh Pelaksana Tugas (Plt) Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) DKI Jakarta, Alberto Ali.

Menurut Alberto, ada tiga faktor yang membuat diskotek tersebut bisa menang penghargaan Adikarya Wisata 2019; dedikasi, kinerja perusahaan, dan kontribusi terhadap pariwisata Jakarta.

Tanpa mempertimbangkan liarnya kehidupan malam di sana, Colosseum dianggap bagian dari pariwisata yang diatur oleh undang-undang sehingga keberadaannya legal selama tidak melanggar aturan.

Padahal dalam Pergub 18 tahun 2018, bila suatu usaha terbukti melanggar larangan penggunaa narkotika, perjudian, dan prostitusi harusnya izin mereka bisa dicopot. Bukan malah dianugerahkan penghargaan.

Selain Colosseum, 31 pengusaha bidang jasa pariwisata lain juga menyabet penghargaan tersebut. Misalnya Akira Back Jakarta milik Reino Barack yang berhasil memenangkan nominasi Restoran – Japanese Food.

Kalau itu sih, pantas dapat penghargaan karena memang sepadan dengan kualitas!

(Baca juga: Jadi Tuan Rumah Sea Games 2019, Filipina Punya Banyak Tempat Wisata Indah)

Penghargaan Dicabut

Senin (16/12), kabar mengejutkan hadir dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Menanggapi protes masyarakat termasuk pihak BNNP, Anies Baswedam akhirnya mencabut penghargaan Adikarya Wisata 2019 untuk Colosseum.

Usai mencabut penghargaan ini, Pemprov setempat juga mencopot jabatan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta, Alberto Ali.

Ia diganti karena diduga telah keliru memberi penilaian terhadap klub malam tersebut.

Kedepannya, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta dihimbau untuk bisa tegas memproses laporan BNN terkait temuan narkoba di Colosseum.

Mungkin tidak dengan langsung ditutup, tetapi lebih dibina untuk menjadi tempat hiburan yang minim tindak kejahatan.

Ajang penganugerahan Adikarya Wisata, sebenarnya ditujukan bagi pelaku usaha di industri pariwisata untuk bisa meningkatkan pelayanan dan fasilitas, semi mempertahankan bahkan memperkuat branding “Enjoy Jakarta”.

Liburan di Ibu Kota, banyak tempat yang bisa kamu kunjungi. Misalnya Jakarta Aquarium yang juga memenangkan Adikarya Wisata 2019 dalam Nominasi Hiburan & Rekreasi – Sarana Rekreasi Keluarga.

Gunakan kartu kredit untuk dapetin promo diskonnya, apply sekarang juga di CekAja.com!