AS – Iran Berseteru, Perang Dunia III Bakal Terjadi ?
3 menit membacaPada hari Jumat lalu (3/1), pemimpin Garda Revolusi Iran, Qasem Soleimani tewas akibat serangan udara Amerika Serikat (AS) di Baghdad, Irak. Aksi tersebut membuat tensi hubungan AS dengan negara di Timur Tengah kembali memanas. Maklum, selain menjabat sebagai Jenderal militer di Iran, Qasem juga dikenal sebagai pemimpin Pasukan Quds, pasukan khusus dari Pengawal Revolusi Iran.
Kondisi tersebut membuat Iran tertekan. Banyak pihak yang menginginkan Iran membalas serangan tersebut.
Dunia pun masih dalam keadaan menunggu. Aksi strategis apa yang akan dilakukan oleh Iran.
Respon langsung atas kejadian tersebut adalah mundurnya Iran dari perjanjian nuklir Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA) 2015.
Iran mengumumkan bahwa dirinya tidak lagi mematuhi batas pengayaan uranium yang diatur dalam perjanjian tersebut.
Dalam kesepakatan tersebut diatur bahwa Iran memiliki batas pengayaan uranium hingga 3,67%, padahal untuk bisa mengembangkan senjata nuklir diperlukan pengembangan hingga 90%.
Sebagai catatan, selain Iran dan Amerika Serikat, negara yang tergabung dalam JCPOA 2015 adalah Inggris, Prancis, Jerman, China, Rusia dan Uni Eropa.
Reaksi Iran menyita perhatian banyak pihak. Pasalnya perjanjian Nuklir sendiri disepakati untuk membatasi aktivitas nuklir Iran dan juga sekaligus membebaskan negara tersebut dari sanksi ekonomi dan politik.
(Baca juga: Perang Dagang AS vs China Dimulai, Ini Dampak versi Bank Indonesia)
Perjanjian Nuklir
Mengacu pada laman Kementerian Luar Negeri (Kemlu), pembatasan aktivitas nuklir sejatinya sudah ada sejak tahun 1968.
Hal tersebut termaktub dalam Traktat Nonprliferasi Nuklir (NPT) yang bertujuan membatasi senjata nuklir.
Dalam traktat tersebut terdapat 3 pilar utama terkait komitmen yakni perlucutan senjata nuklir, non proliferasi dan penggunaan bahan nuklir untuk tujuan damai. Komitmen itu baru berlaku pada tahun 1970 atau 2 tahun berselang.
Sebanyak 191 negara pihak NPT dibagi menjadi 2 bagian, yakni negara nuklir dan negara non nuklir.
Nah berdasarkan laman Nuclear Threat Initiative (NTI), Iran sendiri masuk dalam golongan negara non nuklir.
Saat ini Iran memilki 2 fasilitas Nuklir, yakni di Natanz dan Fordo. Konsentrasi uranium di kedua lokasi tersebut harus dijaga di angka maksimum 4%.
Dengan level tersebut, uranium hanya bisa digunakan untuk bahan bakar pembangkit listrik.
Iran harus memperkaya kadar konsentrasinya hingga 90% untuk bisa mengubah uranium yang dimiliki menjadi senjata.
Jika Iran terus mengembangkan senjata nuklirnya dan melakukan serangan balik ke negeri Paman Sam, bukan tidak mungkin awal dari Perang Dunia III bisa terjadi.
Dinamakan Perang Dunia III karena sebelumnya sudah ada Perang Dunia I dan II. Dampaknya mengerikan lo. Untuk itu yuk kita mengenal lebih jauh tentang perang dunia.
Perang Dunia II
Perang yang berlangsung selama 6 tahun itu dimulai pada 1 September 1939 hingga 14 Agustus 1945.
Peristiwa maut itu terjadi ditandai dengan penyerbuan pasukan Jerman ke Polandia yang dikenal dengan istilah blitzkrieg atau serangan cepat.
2 Hari berselang, Inggris dan Prancis mengumumkan perang melawan Jerman dan akhirnya melestuslah Perang Dunia II.
Perang Dunia II terjadi di tiga benua, yakni Afrika, Asia dan Eropa. Perang tersebut dilatarbelakangi oleh ketegangan diantara tiga negara yang akhirnya membentuk 3 blok, demokrasi yang di pimpin oleh Prancis, fasis oleh Jerman dan komunis oleh Rusia.
Selain itu, kejadian brutal yang menelan 50 juta korban jiwa itu juga di picu oleh munculnya imperialisme Jerman yang menginginkan Eropa Tengah, Italia, Laut Tengah dan juga Etiopia.
Perang Dunia I
Cikal bakal dari adanya kejadian – kejadian tersebut adalah Perang Dunia I yang dimulai pada tanggal 28 Juli 1914 hingga 11 November 1918.
Perang yang terpusat di benua Eropa itu diikuti oleh Blok Sentral yang terdiri dari Jerman, Austria-Hongaria, Italia melawan Sekutu yang merupakan gabungan dari Britania Raya, Prancis dan Rusia.
Perang tersebut terjadi karena banyak aspek, salah satunya adalah karena adanya aliansi pertahanan bersama.
Dengan sistem tersebut, jika satu negara diserang, maka aliansinya akan ikut membela. Selain itu, adanya imperialisme, nasionalisme dan militerisme juga ikut dituding menjadi beberpa penyebab umum meletusnya Perang Dunia I.
Kuat diduga, awal mula terjadinya Perang Dunia I adalah karena dibunuhnya Archduke Franz Ferdinand, pewaris tahta Austria – Hongaria oleh seorang nasionalis asal Serbia, Gavrilo Princip.
Tentu kamu semua menginginkan kedamaian bukan? Ketimbang perang , lebih baik memikirkan bagaimana bisa meningkatkan cuan. Mulailah untuk berwirausaha. Butuh modal? Ajukan di CekAja.com