Bagaimana Mengelola Keuangan yang Ideal Bagi Pengantin Baru?

Bukan kabar mengejutkan lagi jika banyak pasangan yang baru Cek! 5 Kebutuhan Utama Pasangan yang Baru Menikah tiba-tiba hubungan rumah tangganya berantakan karena permasalahan ekonomi. Bagaimana idealnya mengelola keuangan bagi pengantin baru untuk mencegah konflik?

Bagaimana Mengelola Keuangan yang Ideal Bagi Pengantin Baru?

Tak hanya kalangan selebriti, pasangan biasa pun tak sedikit yang mengalami hal sama.

Persoalan ekonomi terutama pengelolaan keuangan bagi pasangan yang baru menikah memang merupakan hal dasar untuk menjadikan rumah tangga awet.

Jadi, buat Anda yang baru saja mejadi pengantin baru, tak mau kan hubungan dengan pasangan tercinta harus berantakan seperti banyak kalangan selebriti?

Untuk mencegah keretakan rumah tangga itu terjadi, berikut beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mengelola keuangan yang ideal.

(Baca juga: Siap-siap Liburan Akhir Tahun, Cek Promo Kartu Kredit!)

Bagaimana Mengelola Keuangan yang Ideal Bagi Pengantin Baru?

1. Sepakat soal pekerjaan

Sebagian besar pasangan yang baru menikah saat ini masuk dalam kategori kalangan milenial. Biasanya baik suami atau pun istri sama-sama mempunyai pekerjaan ketika keduanya belum menikah.

Namun, sering muncul kesepakatan setelah menikah. Apakah keduanya tetap akan sama-sama bekerja atau tidak? Tidak sedikit pihak dari istri memutuskan menjadi ibu rumah tangga saja.

Tak sedikit pula, suami dan istri sepakat tetap bekerja untuk mencukupi kebutuhan keduanya.

Masing-masing keputusan tentu punya konsekuensi. Jika suami saja yang bekerja, maka beban pendapatannya harus dibagi dua.

Sementara jika keduanya tetap bekerja, tentu saja masing-masing punya pendapatan tetap. Nah, Anda tinggal sepakati saja dengan pasangan bagaimana baiknya berkarir setelah menikah.

(Baca juga: Alasan Fintech Mampu Tingkatkan Inklusi Keuangan)

2. Punya rekening bersama

Penting bagi pasangan suami istri yang baru menikah untuk segera memiliki rekening bersama. Rekening bisa atas nama suami atau istri. Yang penting di luar dari rekening pribadi keduanya.

Rekening bersama ini idealnya berlaku bagi pasangan suami istri yang sama-sama bekerja untuk menyisihkan pendapatan keduanya.

Jadi, Anda dan pasangan setiap bulannya bisa rutin menyisihkan uang ke rekening bersama. Gunanya untuk menyimpan dana cadangan atau dana darurat yang suatu saat digunakan untuk hal-hal yang tak terduga.

(Baca juga: 10 Negara yang Paling Sering Dikunjungi Wisatawan)

3. Kelola pos pengeluaran

Sudah bukan masanya lagi Anda dan pasangan berperilaku boros dengan menghabiskan gaji untuk belanja atau hura-hura dan semacamnya.

Setelah menikah, sudah saatnya Anda pintar mengelola pos pengeluaran.

Salah satu cara tradisonal yang bisa dilakukan adalah Anda tentukan pengeluaran harian, mingguan dan bulanan.

Pos-pos pengeluaran seperti biaya makan, transportasi, listrik, data internet, pulsa atau bayar PDAM sudah harus disisihkan di pos tertentu.

Bagaimana Mengelola Keuangan yang Ideal Bagi Pengantin Baru?

4. Bijak dalam berutang

Beruntung sekali jika pasangan yang baru menikah tidak memiliki beban utang atau cicilan. Itu artinya pendapatan Anda setiap bulannya utuh untuk mencukupi kebutuhan-kebutuhan rutin.

Namun, bagi Anda yang berencana berutang atau mempunyai cicilan seperti kredit kendaraan atau kredit rumah, tentu Anda harus bijak memilih besaran dan tenor cicilan.

Rencana untuk mencicil kendaraan atau rumah harus disesuaikan terlebih dahulu dengan besaran pendapatan Anda.

Pihak perbankan secara tegas mewanti-wanti besaran cicilan tidak boleh lebih 30 persen dari pendapatan Anda.

Sebagai contoh, jika Anda punya pendapatan Rp10 juta per bulan, maka pengeluaran untuk bayar cicilan tidak boleh lebih dari Rp3 juta per bulan.

(Baca juga: 4 Bisnis Waralaba Ini Tawarkan Keuntungan di Era Online)

5. Investasi

Pasangan baru menikah harus mulai melek investasi. Besaran investasi ini idealnya sekitar 20 persen dari pendapatan.

Investasi ini penting untuk masa depan keluarga. Anda dan pasangan tentu harus menyiapkan dana sekolah anak, dana pensiun atau berbagai tujuan lain untuk masa depan. Dan anggaran masa depan itu bisa Anda kelola dari sekarang.

Ada banyak instrumen investasi yang bisa Anda dan pasangan beli. Mulai dari reksa dana yang besarannya relatif minim sekitar Rp100.000, saham, obligasi atau emas.

Tren investasi baik di pasar modal maupun emas biasanya terus naik. Oleh sebab itu, investasi semakin banyak digandrungi masyarakat dibanding menabung.

Sebab investasi bisa mengalahkan inflasi. Jadi, dana Anda yang diinvestasikan nilainya cenderung akan terus meningkat dibanding tabungan.

(Baca juga: 5 Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Membangun Rumah Sendiri)

6. Dana proteksi

Satu hal lagi yang tak kalah penting adalah Anda dan pasangan harus mulai memiliki asuransi. Asuransi ini bermanfaat jika suatu saat Anda atau pasangan mengalami hal-hal yang tidak diinginkan.

Dengan memiliki asuransi, Anda tentu tak perlu kaget jika suatu saat mengalami kecelakaan karena beban biayanya sudah ditanggung pihak perusahaan asuransi.

Untuk besaran pengeluaran asuransi, Anda bisa mencari tahu asuransi mana dan apa saja yang paling bagus.

Namun, bagi Anda yang bekerja di perusahaan, biasanya pihak manajemen mendaftarkan Anda di perusahaan asuransi tertentu atau didaftarkan menjadi peserta BPJS Kesehatan.

Nah, jika Anda sudah memahami poin-poin di atas, semoga saja bisa Anda praktikkan bersama pasangan. Anda tak mau kan hubungan dengan pasangan retak gara-gara salah mengelola keuangan?