Bank Mandiri Sebagai Penyedia Open Banking API, Solusi Kemudahan Bertransaksi

Sebagai salah satu bank dengan jumlah pinjaman terbesar secara nasional, Bank Mandiri meluncurkan pelayanan open banking API yang diperuntukan bagi e-commerce dan fintech (Financial Technology) di Indonesia.

Bank Mandiri Sebagai Penyedia Open Banking API

Hal ini bertujuan agar kedepannya, pelanggan yang berbelanja atau membeli produk melalui e-commerce dan fintech diharapkan bisa mendapatkan kemudahan dalam bertransaksi, terutama melalui bank Mandiri.

Meskipun masih dalam tahap pengembangan, fitur API Bank Mandiri ini sepertinya memang perlu diketahui, baik itu untuk mitra bisnis maupun untuk masyarakat awam yang gemar memenuhi kebutuhan mereka dengan membeli produk di e-commerce dan fintech.

Apa itu Open Banking API?

Sebelum kita membahas tentang Bank Mandiri sebagai penyedia open banking API, mungkin alangkah baiknya apabila kita turut mengetahui tentang pengertian dari open banking API itu sendiri.

Dilansir dari wartaekonomi.co.id, open banking merupakan sebuah sistem yang menyediakan data jaringan lembaga keuangan dan perbankan kepada pengguna melalui fitur Application Programming Interface (API).

(Baca Juga: Ketentuan Menggunakan Bank Mandiri Cash Management)

Dimana, hadirnya API ini justru bisa mempermudah penggunaan aplikasi, karena adanya integrasi antara mitra bisnis dan pihak bank, dalam hal ini Bank Mandiri.

Pada nantinya, setiap e-commerce dan fintech yang sudah bergabung sebagai mitra, dapat mengakses flow transaksi yang dilakukan oleh pelanggan secara real time, sehingga tidak diperlukan lagi verifikasi manual.

Sebaliknya, pelanggan yang menggunakan layanan di e-commerce dan fintech, mereka juga akan diberikan kemudahan untuk melakukan transaksi lainnya, seperti top-up e-money, mengisi saldo dompet digital, dan lain-lain tanpa memerlukan perantara seperti m-banking dan ATM.

Tentu saja dengan kehadiran dari API ini, seluruh aktivitas transaksi digital seakan dipermudah, sehingga lebih efisien dan menghemat waktu.

Layanan Application Programming Interface Bank Mandiri

Bank Mandiri sebagai penyedia open banking API, menawarkan kemudahan bertransaksi bagi para nasabahnya, baik itu untuk dalam bentuk perorangan maupun dalam bentuk bisnis.

Nah, sejumlah layanan yang dapat dimanfaatkan dengan kehadiran dari API ini adalah:

  • Debit

Merupakan layanan pembayaran online untuk kartu debit mandiri yang dapat dilakukan secara langsung.

  • Inhouse Transfer

Merupakan layanan yang memungkinkan nasabah bank mandiri untuk melakukan pengiriman uang ke rekening bank mandiri secara langsung.

  • Interbank Transfer

Merupakan layanan yang memungkinkan nasabah bank mandiri untuk melakukan pengiriman uang ke rekening lain selain bank mandiri secara langsung.

  • Top Up E-Money

Merupakan layanan yang mempermudah nasabah bank mandiri untuk bisa melakukan pengisian saldo kartu e-money secara langsung tanpa adanya perantara seperti m-banking dan ATM.

  • Cek Mutasi Rekening

Bank Mandiri sebagai penyedia open banking API memberikan kemudahan bagi para nasabah untuk dapat melakukan cek mutasi rekening secara mudah, yaitu melalui aplikasi Mutasi Kita.

Aplikasi ini merupakan platform yang memang dibangun untuk mempermudah siapapun dalam melakukan pengecekan keuangan yang terjadi di berbagai rekening dan bank dalam satu wadah yang sama.

Melalui fitur API, jumlah rekening tidak akan dibatasi dengan rekapan data yang juga tidak terbatas, sehingga dapat membantu nasabah dalam mengelola keuangan.

Tak hanya itu, Mutasi Kita juga dilengkapi dengan fitur Tim, yang dapat menjaga privasi perbankan dengan aman.

Dampak Kehadiran API untuk E-commerce dan Fintech

Sebenarnya, kehadiran API untuk masyarakat umum dan terutama bank, tidak terlalu dianjurkan untuk dilakukan.

Sebab, hal ini bisa berpotensi terjadinya tindakan moral hazard, yang dapat mengancam aspek perlindungan konsumen.

Akan tetapi, perkembangan dunia digital juga tak bisa terelakan lagi, yang menyebabkan berbagai pihak, baik itu pelaku usaha maupun masyarakat awam, wajib untuk beradaptasi dengan perkembangan yang ada.

Nah, salah satunya adalah dengan kehadiran dari e-commerce dan fintech, yang seakan menawarkan kemudahan bagi masyarakat untuk bisa memenuhi seluruh kebutuhan mereka secara online.

Umumnya, ketika seseorang memilih untuk berbelanja di suatu marketplace, maka hal pertama yang seringkali menjadi pertimbangan adalah sistem pembayaran yang disediakan.

Ketika sebuah marketplace menawarkan metode pembayaran yang mudah di akses, maka besar kemungkinan semakin banyak pula masyarakat yang memilih untuk melakukan transaksi di sana.

(Baca Juga: Syarat Mendapatkan Kredit Multiguna Bank Mandiri)

Hanya saja, untuk saat ini metode pembayaran yang paling umum dijadikan sebagai pilihan adalah transfer antar bank, yang mana pengecekannya kebanyakan juga masih dilakukan secara manual.

Nah, inilah yang melatarbelakangi hadirnya open banking API, yaitu agar sistem transaksi dapat dilakukan dengan lebih mudah, cepat, serta dapat diakses secara otomatis oleh para penjual yang menjajakan dagangannya di marketplace.

Ketika fitur API ini telah aktif dan dapat dimanfaatkan sepenuhnya, maka dampak yang akan dirasakan oleh e-commerce dan fintech adalah kemudahan dalam mengetahui aktivitas transaksi secara real time, tanpa diperlukannya verifikasi secara manual.

Anggaran Pengembangan API Bank Mandiri

Dilansir dari situs The Jakarta Post, Bank Mandiri telah berinvestasi sebesar kurang lebih USD 114.42 juta atau setara dengan Rp1,7 triliun dalam mengembangkan fitur API ini, yang mana sebenarnya masih dianggap tidak terlalu besar.

Untuk saat ini, Bank Mandiri telah meluncurkan sekitar 16 portal API yang bertujuan untuk dapat memperkuat sektor perdagangan domestik guna memulihkan perekonomian Indonesia di tengah pandemi.

Selain itu, juga telah terhitung bahwa terdapat kurang lebih sekitar 100 mitra bisnis yang telah tergabung, baik itu dari e-commerce maupun Fintech yang ada di seluruh Indonesia, sehingga diharapkan, angka tersebut bisa semakin bertambah menjelang akhir tahun.

Tak hanya itu, pengembangan API juga sebenarnya masih terbuka lebar untuk dilakukan, melihat bahwa di tengah pandemi seperti saat ini, nasabah tak perlu datang langsung ke cabang bank ataupun ke ATM untuk melakukan pembayaran, melainkan hanya cukup melakukan top up e-money saja.