Beda Sertifikat Deposito dengan Bilyet Deposito

jenis investasi - CekAja.com

Bagi kalangan pebisnis sertifikat deposito tentunya hal penting dalam menjalankan kegiatan bisnis.

Jenis layanan keuangan yang satu ini biasanya diberikan oleh bank dan lembaga keuangan lain sebagai bentuk pinjaman uang institusi dengan masa waktu yang telah disepakati antara investor dan penerbit deposito.

Variasi jangka waktu yang diberikan secara umum adalah dua bulan, tiga bulan, enam bulan, dan satu tahun. Nah! Sebagian masyarakat mengira selama ini sertifikat deposito merupakan bukti kepemilikan deposito yang nantinya akan diberikan kepada investor.

Selama ini, sebagian masyarakat masih mengira sertifikat deposito merupakan bukti kepemilikan deposito yang telah dibuka di bank. Namun, pada kenyataannya saat nasabah membuka deposito, yang justru akan diterima adalah bilyet deposito dan bukannya sertifikat deposito.

Lalu apa perbedaan antara sertifikat dan bilyet deposito ini?

  1. Jika berbicara tentang sertifikat, maka jenis yang satu ini dapat digunakan sebagai alat untuk diperjual belikan atau berpindah tangan kepada pihak lain karena dalam sertifikat sendiri tidak tercantum nama nasabah.

Sehingga siapapun pemilik sertifikat yang menunjukkan ini kepada bank akan diberikan sejumlah yang yang sesuai dengan keterangan di dalam sertifikat itu sendiri.

Sementara itu bilyet deposito tidak dapat mengikuti cara kerja sertifikat. Artinya bilyet tidak dapat berpindah tangan serta diperjualbelikan, karena di dalamnya terdapat nama nasabah. Jika ingin mencairkannya pun harus dilakukan oleh nasabah yang mengajukan deposito.

  1. Nilai bunga antara sertifikat dan bilyet pun berbeda. Suku bunga dari sertifikat diwajibkan untuk dibayar sejak awal pengajuan, sementara itu bilyet dibayarkan saat telah jatuh tempo.
  1. Perbedaan selanjutnya adalah bilyet deposito bisa diperpanjang meskipun jangka waktunya telah habis. Namun, jika sertifikat akan membutuhkan sebuah prosedur khusus yang diberikan pihak bank atau lembaga keuangan kepada seorang investor.

Secara keseluruhan, sertifikat deposito saat ini sudah dijalankan oleh bank-bank konvensional seperti deposito bank mandiri atau pun bank syariah melalui produk sertifikat deposito syariah.

Kelebihan dan kekurangan

Selain memberikan nilai lebih, sebuah sertifikat dari deposito memiliki beberapa kekurangan yang juga jarang diperhatikan oleh banyak masyarakat. Namun, tentu saja kelebihan ini memberikan keuntungan tersendiri, khususnya untuk para pengusaha dengan skala bisnis yang besar.

cekaja-daftar-kartu-kredit-belanja-online-harbolnas-CekAja.com

Kelebihan saat menggunakan sertifikat diantaranya adalah nasabah dapat membuat sendiri investasi dari bunga yang diperhitungkan di muka bersama bank untuk lokasi bisnis yang dijalankannya. Uniknya, tidak hanya satu lokasi saja, namun juga bisa diterapkan di lokasi bisnis yang lainnya.

Cara ini umumnya dilakukan agar nasabah mendapatkan keuntungan yang lebih besar dari nilai investasi yang lebih baik serta besar. Seperti yang sudah diungkapkan sebelumnya, sebuah sertifikat dapat berpindah tangah, dijadikan jaminan atau diperjualbelikan sebagai bentuk jaminan investasi.

Sementara itu berbicara tentang sisi negatif atau kekurangan dari deposito adalah denda yang dihitung.   Denda yang dimaksud terjadi ketika seorang nasabah mencairkan dana simpanan sebelum batas waktu yang telah disepakati antara pihak bank dan nasabah itu sendiri.

Apalagi, ketika sebuah sertifikat biasanya tidak mencantumkan nama, sehingga pencairan bisa dilakukan oleh siapa pun.

Namun, kini masyarakat atau calon nasabah yang ingin mengajukan sertifikat deposito tidak perlu ragu serta khawatir lagi. Karena pemerintah akan menjamin keamanannya dengan menyertakannya dalam lembaga LPS agar tetap aman dan tidak terdapat oknum nakal yang mudah mencairkan sebuah deposito.