Belajar dari Video Viral, Ini Tips Supaya Kamar Anak Lebih Aman
1 menit membacaBeberapa waktu yang lalu, video aksi bocah dua tahun menyelamatkan kembarannya yang tertindih lemari sempat menjadi viral.

Dalam video tersebut, tampak dua balita Brock dan Bowdy Shoff sedang asyik bermain di kamar mereka. Keduanya kemudian tampak memanjat lemari laci di sudut kamar.
Lemari pun jatuh menimpa Brock Shoff. Bowdy yang lolos dari tindihan kemudian berusaha menolong kembarannya. Awalnya Bowdy tampak bingung harus melakukan apa. Dia kemudian mencoba mengangkat lemari yang lebih besar dari tubuhnya namun agal. Bowdy lalu mendorong lemari tersebut dan saudara kembarnya berhasil lolos.
Meski netizen dibuat takjub oleh inisatif dan cara Bowdy menyelesaikan masalah, video tersebut memberi pelajaran pada orangtua agar tidak meletakkan benda-benda berbahaya di kamar anak. Supaya kamar anak aman, lakukan hal berikut.
1. Pasangan busa di bawah karpet
Sebelum menggelar karpet, letakkan busa di bawahnya. Busa ini akan menahan benturan jika anak jatuh saat bermain atau jatuh dari kasur.
2. Pasang pagar
Orangtua tidak bisa selalu mengawasi anak-anaknya setiap waktu. Ada kalanya ibu harus ke kamar kecil atau ke dapur dan membiarkan si buah hati bermain sendirian. Supaya anak tidak meraih benda-benda berbahaya, buat area main khusus dengan pagar. Saat ini sudah banyak pagar plastik yang bisa dibongkar pasang dan ramah anak.
(Baca juga: 7 Tips Traveling Nyaman Bersama Anak)
3. Kasur jangan terlalu tinggi
Jika kasur anak setinggi kasur orang dewasa, pasang pagar di sekelilingnya agar anak tidak jatuh. Lebih amannya, kasur anak sebaiknya tidak lebih tinggi dari lutut orang dewasa. Sehingga ketika anak jatuh, benturan keras bisa diminimalisir.
4. Lemari cukup dari plastik
Ketika Brock tertimpa lemari, netizen meringis karena posisi lemari tepat menghantam kepala dan tubuh bocah itu. Tapi ajaibnya, ibu si kembar mengatakan Brock tidak terluka sedikit pun. Pelajatan bagi orangtua untuk mengantisipasi kejadian ini adalah cukup memasang lemari yang terbuat dari plastik untuk baju dan peralatan bayi. Plastik lebih ringan sehingga risiko anak luka karena tertimpa lebih kecil.
5. Pasang lampu menempel di dinding atau menggantung
Jangan letakkan lampu di atas meja. Jika jatuh karena tersambar atau dimainkan anak, bisa sampai menyebabkan kebakaran. Pasang lampu menempel di dinding atau di langit-langit.
(Baca juga: 4 Diet yang Akan Jadi Tren di 2019)
6. Colokan listrik tidak mudah dijangkau anak

Anak kecil cederung penasaran dengan hal-hal baru. Apalagi selama fase oral, anak senang memasukan benda-benda ke dalam mulut. Jika colokan listrik mudah dijangkau dan colokannya dimasukan ke dalam mulut, anak bisa tersetrum!