Berbagai Keuntungan Finansial Jadi Atlet, Apa Saja?
4 menit membacaProfesi atlet terasa menggiurkan belakangan ini. Mengapa? Karena ajang bergengsi [c88-article id=”128881″ title=”Asian Games 2018″ text=”Asian Games 2018″] baru saja berlangsung. Kemeriahan serta banyaknya hadiah yang diraih para atlet membuat siapa saja akan terkagum-kagum.

Indonesia mencatat prestasi membanggakan pada ajang Asian Games tahun ini. Selain meraih medali emas dengan jumlah melampuai target, para atlet juga meraih deretan bonus yang bernilai wah. Hal itu membuat profesi atlet terlihat semakin menjanjikan.
Pada ajang Asian Games 2018, terdapat 40 cabang olahraga yan dipertandingkan. China menjadi juara umum dengan perolehan 132 medali emas, 92 perak, dan 65 perunggu. Sementara negara yang menduduki posisi runner-up adalah Jepang dengan perolehan 75 medali emas, 56 perak, dan 74 perunggu.
Sedangkan untuk posisi ketiga ditempati oleh Korea Selatan yang meraih 49 medali emas, 58 perak, dan 70 perunggu. Hebatnya, Indonesia berada di posisi keempat, karena meraih 31 medali emas, 24 perak, dan 43 perunggu. Prestasi Indonesia kali ini mencatat rekor sepanjang sejarah keikutsertaan Indonesia dalam Asian Games.
(Baca juga: Mengenal Erick Thohir, Pengusaha di Balik Kesuksesan Asian Games)
Para atlet yang meraih medali emas antara lain Defia Rosmaniar (taekwondo), Puspa Arumsari (pencak silat), Jonatan Christie (bulu tangkis), Marcus F Gideon/Kevin Sanjaya (bulu tangkis), Sugianto (pencak silat), Hanifan Yudani (pencak silat), dan Wewey Wita (pencak silat).
Lebih lengkapnya, inilah ulasan mengenai keuntungan finansial saat menjadi atlet berkaca dari hasil yang diraih para atlet yang mewakili Indonesia di ajang Asian Games 2018, apa saja?

Honor menggiurkan
Atlet berprestasi akan mendapatkan honor yang terbilang menggiurkan. Seperti dilansir dari situs Qerja, atlet akan menerima honor saat ikut pelatihan. Untuk ajang Asean Games, besar honornya tergantung prestasi atlet yang ikut pelatnas.
(Baca juga: 4 Hal Tentang Siwon Super Junior yang Muda, Kaya dan Rupawan)
Bagi atlet kelas Internasional, honor yang diterima mencapai Rp15 juta. Sementara untuk atlet kelas regional, honornya adalah Rp8 juta-10 juta. Kementerian Pemuda dan Olahraga juga memberikan uang saku per hari sebesar Rp1 juta untuk atlet dari seluruh cabang olahraga Asian Games 2018.
Tentu, agar bisa menjadi atlet yang berprestasi tidaklah mudah. Perlu kerja keras dan komitmen untuk sukses. Dengan usaha yang maksimal, maka prestasi pun akan mengikuti. Honor dalam jumlah tinggi yang didapatkan para atlet berprestasi tentu setara dengan perjuangan keras mereka untuk mengharumkan nama negara.
Bonus besar
Bukan cuma honor yang lumayan, bagi atlet yang menang dalam suatu ajang pertandingan biasanya akan mendapatkan berbagai bonus. Untuk ajang Asian Games 2018, bonus yang didapatkan atlet antara lain uang tunai miliaran rupiah serta rumah.
(Baca juga: Belajar Kaya Raya dari Jack Ma, Si Manusia Rp500 Triliun)
Untuk uang tunai, atlet perorangan peraih medali emas mendapatkan bonus sebesar Rp1,5 miliar, medali perak Rp500 juta, dan perunggu Rp250 juta. Sedangkan atlet pasangan/ganda peraih medali emas mendapatkan bonus sebesar Rp1 miliar, medali perak Rp400 juta, dan medali perunggu Rp200 juta per orang.
Dan, untuk atlet beregu peraih medali emas mendapatkan Rp750 juta, medali perak Rp300 juta, dan medali perunggu Rp150 juta per orang. Sama halnya dengan honor, untuk bisa mengantongi bonus sebesar itu, tentu perlu perjuangan keras dari para atlet.

Jalan-jalan gratis ke luar negeri
Ada berbagai profesi yang bisa membawa Anda terbang gratis ke berbagai kota atau bahkan negara. Nah, atlet adalah salah satunya. Pertandingan olahraga kerap dilaksanakan di berbagai kota atau negara bukan?
(Baca juga: Yuk Mengenal Istilah Kredit Macet)
Untuk ajang Asian Games saja, pada tahun 2010 berlangsung di China dan pada tahun 2014 berlangsung di Korea Selatan. Sembari bertanding, para atlet akan bisa merasakan jalan-jalan gratis ke berbagai kota dan negara. Hal ini sangat menyenangkan, karena mengeluarkan bujet sendiri untuk jalan-jalan tentu lumayan menguras kantong.
Tawaran jadi PNS
Kementerian Pemuda dan Olahraga menawarkan semua atlet yang telah meraih medali pada ajang Asian Games 2018 untuk menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Bahkan, tawaran tersebut bisa dinikmati para atlet tanpa seleksi.
Apabila telah menjadi PNS pun, mereka masih bisa menjalani latihan sebagai atlet. Dengan menjadi PNS, para atlet tak perlu ragu lagi akan masa depannya. Karena profesi PNS sejauh ini dianggap sebagai profesi yang aman untuk masa depan. Lihat saja, antuasiasme masyarakat untuk mengikuti seleksi CPNS begitu tinggi.
(Baca juga: Proses Pendaftaran CPNS Bakal Lebih Mudah, Cek di Sini!)
Punya ‘modal’ untuk berbisnis bidang olahraga
Atlet bisa membangun bisnis untuk mempersiapkan masa depannya. Bidang bisnis yang paling relevan dengan para atlet adalah bidang olahraga. Mengapa? Karena para atlet sudah akrab dengan bidang olahraga, sehingga akan memahami seperti apa peralatan hingga fasilitas olahraga yang baik.
Contoh nyatanya, mantan atlet kenamaan Alan Budikusuma dan Susi Susanti telah sukses memiliki bisnis bidang peralatan olahraga. Atlet yang sudah menjadi pasangan suami istri tersebut berhasil mengembangkan merek peralatan olahraga Astec. Astec merupakan singkatan dari Alan Susi Technology (Astec), yang fokus pada produksi raket bulu tangkis.
Bisnis tersebut terbilang maju. Pasarnya sudah meluas ke berbagai negara seperti Vietnam, Malaysia, Filipina, dan bahkan Perancis. Astec juga mengeluarkan produk lain berupa tas olahraga, celana, sepatu, baju dan sebagainya.
(Baca juga:Cek Daftar Kebiasaan yang Membuat Anda Mudah Dapat Pinjaman)
Ada pula manten bulu tangkis Hariyanto Arbi yang juga menggeluti bisnis perlengkapan olahraga melalui merek Flypower. Dengan pengetahuan yang mumpuni di bidang olahraga, menjadi ‘modal’ yang kuat bagi para atlet untuk menekuni bisnis di bidang tersebut.