Bila Dana BPJS Ketenagakerjaan Cair di Usia 56, Coba Pilih Alternatif Ini
3 menit membaca
Aturan baru terkait pencairan dana Jaminan Hari Tua (JHT) dari BPJS Ketenagakerjaan memang membuat kesal. Kini, tidak semua peserta bisa mencairkan sepenuhnya jika belum berusia 56 tahun.
Sebenarnya kita tak perlu bingung. Masih ada alternatif lain yang bisa dilakukan demi jaminan hari tua yang lebih baik.
Meski menimbulkan banyak protes di media sosial sampai memunculkan sebuah petisi menuntut pembatalan aturan tersebut, kita terkadang sulit berharap banyak akan adanya perubahan. Yang bisa dilakukan, kita menerima saja aturan baru yang dimulai sejak 1 Juli 2015 ini.
Dalam turan tersebut, tertulis, peserta BPJS Ketenagakerjaan kini baru boleh mencairkan fasilitas JHT pada tahun ke 10 sebesar 10% secara tunai atau 30% dalam bentuk uang muka pembelian rumah.
Bahkan, jika ingin mencairkannya secara penuh, peserta baru bisa melakukannya ketika mereka berusia 56 tahun. Nah, tak sabar menanti sampai usia 56 tahun? CekAja opsi-opsi investasi berikut ini.
1. Investasi Logam Mulia

Investasi emas batangan menjadi primadona karena terkenal tak banyak terpengaruh inflasi. Harga emas cenderung naik, rata-rata sekitar 20 persen per tahunnya.
Cara paling klasik untuk mendapatkan keuntungan dari investasi emas batangan adalah membeli saat harganya turun dan menjualnya di saat harganya melambung tinggi.
Namun, dengan karakteristik harga yang tidak terlalu bergantung pada inflasi, emas kerap menjadi pilihan orang untuk simpanan jangka panjang.
Nah, jika ingin mendapatkan dana pensiun yang menggiurkan di usia 56 tahun cobalah untuk menyimpan emas dari sekarang. Semakin rajin menabung emas, semakin besar dana pensiun yang bisa didapatkan.
(Baca Juga: 5 Keuntungan Berinvestasi)
2. Unit Link

Ini merupakan jenis asuransi non tradisional dengan dua kantong, kantong untuk proteksi dan kantung investasi. Jadi, uang premi yang dibayarkan juga terbagi dua. Sebagian untuk membayar proteksi, sebagian lagi ditempatkan pada reksa dana dalam bentuk unit link.
Biasanya pemegang polis yang akan menentukan sendiri tempat investasi yang diinginkan. Apakah itu reksa dana saham, reksa dana campuran, reksa dana pendapatan tetap, atau pasar uang.
Oleh karena itu, pemegang polis sebaiknya memiliki informasi yang tepat dalam pemilihan jenis investasi dan bagaimana kinerjanya dari bulan ke bulan.
Satu hal yang perlu diperhatikan setiap premi yang dibayar selalu dialokasikan untuk proteksi dan investasi sesuai permintaan.
Unit premi akan lebih tinggi ketika pertanggungan risiko yang diharapkan akan lebih besar, sementara unit investasi dalam polis unit link akan menjadi lebih sedikit.
Begitupun sebaliknya.Yang menyenangkan dari tipe asuransi ini tentu saja kita dapat disiplin berinvestasi secara berkala, baik bulanan maupun tahunan karena pembayaran investasi ditagihkan bersamaan dengan pembayaran premi.
3. Reksa Dana

Pengertian dari reksadana itu sendiri adalah kumpulan dana yang dikelola untuk membeli saham, obligasi, atau instrumen keuangan lainnya.
Cara kerjanya pun cukup mudah, sejumlah modal yang dimiliki akan dipercayakan kepada manager investasi untuk membeli saham atau obligasi sesuai keinginan.
Bahkan, kehadiran penawaran reksadana secara online juga semakin membuat investasi yang satu ini menjadi pilihan. Kita tidak perlu repot lagi bolak-balik menemui manager investasi atau bank untuk mengurus administrasinya.
Beberapa situs juga bisa menjadi tempat untuk mempelajari seluk-beluk dan untung-rugi berinvestasi melalui reksadana. Kita bisa melihat rekomendasi jenis reksadana yang tepat dari situs online tersebut.
Biasanya, untuk tipe orang yang tak berani ambil risiko alias ingin bermain aman, bentuk reksadana yang cocok adalah reksadana pendapatan tetap atau pasar uang. Atau, mentok-mentok membeli reksadana campuran.
Sementara, para penantang risiko dan suka mengambil untung dengan cepat bisa bermain di reksadana saham.
4. Deposito

Ini bisa menjadi pilihan investasi yang tepat bagi yang merasa takut mengambil risiko besar atau hanya ingin mendapatkan tabungan dengan bunga lebih tinggi. Dengan deposito berjangka, uang akan bekerja dengan sendirinya.
Dalam jangka waktu tertentu, bunga dari simpanan uang akan berkembang. Bunga dapat diambil setelah tanggal jatuh tempo atau dimasukkan lagi ke pokok deposito untuk didepositokan lagi pada periode berikutnya.
(Baca Juga: 4 Cara Mudah Siapkan Dana Pensiun)
5. Kredit Usaha

Kita juga bisa tidak lagi berharap dari potongan gaji untuk terakumulasi menjadi dana JHT dari BPJS Ketenagakerjaan jika kita memiliki usaha sendiri.
Sekecil apapun jenis usaha yang dilakoni, kita akan bertindak sebagai pemilik modal dan tidak lagi bekerja pada orang lain. Jika modal yang dimiliki belum cukup untuk memulai usaha, kita bisa mengajukan kredit usaha.
Kini ada produk kredit Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang mengacu pada jenis usaha kecil yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200 juta; tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
Jadi, kredit UKM ditujukan khusus untuk modal usaha bisnis produktif segment mikro, kecil, menengah, dan koperasi.
(Baca Juga: 6 Langkah Mudah Ajukan Kredit Usaha)
Usaha yang dimiliki ini akan menjadi investasi masa depan yang cukup baik asalkan bisa berjalan dengan baik. Yang terpenting adalah ketika sudah mengajukan kredit usaha, upayakan untuk membayar cicilan tepat waktu dan tepat fokus mengembangkan bisnis.
Jangan tergoda untuk memutar uang kembali dalam bentuk investasi lain. Apalagi jika investasi tersebut belum terencana dengan jelas dan bersifat spekulatif.