Cara Bisnis Budidaya Ternak Ikan Salmon Berpeluang Besar



Kamu tentu pernah mendengar berbagai sajian makanan berbahan baku ikan salmon. Kandungannya yang baik untuk tubuh dan rasanya yang enak, membuat ikan salmon banyak diminati. Tapi ternyata, budidaya ternak ikan salmon di Indonesia masih sangat jarang. Diharapkan, usaha budidaya ternak ikan salmon juga bisa diterapkan di Indonesia, sehingga tak bergantung lagi pada ikan salmon impor. Sebab peluang dari usaha ini sangat menjanjikan.

Peluang Budidaya Ternak Ikan Salmon

Ikan salmon begitu populer di kuliner Barat maupun Asia. Tekstur ikan yang lembut dengan rasa manis dan gurih banyak disukai konsumen. Ikan salmon juga bisa disajikan mentah seperti sashimi pada sajian sushi khas Jepang maupun dimasak matang. Kandungan nutrisi ikan salmon antara lain asam lemak omega 3 yang baik untuk jantung dan perkembangan otak, serta vitamin D untuk kesehatan tulang.

Usaha budidaya ikan salmon pun sangat menjanjikan. Jika kamu memiliki keuletan dalam menjalankannya, maka keuntungan bisa diraih. Beberapa alasan usaha budidaya ternak ikan salmon sangat menjanjikan di antaranya adalah:

  1. Harga jual yang mahal. Yakni mulai dari Rp 27 ribu hingga Rp 32 ribu per 100 gram-nya. Sedangkan per kilogram, ikan salmon dijual seharga Rp 280 ribu sampai Rp 320 ribu di pasaran.
  2. Potensi ekspor. Saat ini kebutuhan ikan salmon masih bergantung dari hasil impor berbagai negara, terutama Norwegia. Jika Indonesia mampu memulai budidaya ternak ikan salmon, bukan tak mungkin potensi ekspor terbuka.
  3. Belum banyak saingan. Sehingga persentase kemungkinan harga jual yang tinggi sangat besar. Jika usaha ini berhasil, kamu juga bisa menjadi pioneer yang berpeluang mengembangkan usaha dengan kerjasama dengan pihak lain.

Cara Budidaya Ternak Ikan Salmon

1. Memilih Indukan
Cara budidaya ternak ikan salmon yang pertama adalah dengan memilih indukan. Saat ini belum ada penjual bibit ikan salmon, sehingga kamu harus mengawinkannya sendiri. Ikan salmon jantan dan betina harus berkualitas baik, bebas penyakit dan tidak cacat.

2. Peminjahan dan Penetasan Telur
Pemijahan telur dilakukan di dalam sebuah wadah, sehingga pembuahannya tidak dilakukan secara alami. Pertama, keluarkan telur dari induk betina dengan menyayat bagian perut bawah dengan hati-hati. Kemudian satukan dengan cairan sperma induk jantan dan biarkan beberapa saat.

Selanjutnya, pindahkan telur ke wadah yang dialiri oleh air. Jika pembuahan berhasil, maka proses penetasan telur akan berlangsung setelah satu hari (24 jam) setelahnya. Dari ribuan telur yang ada, 30 persen sampai 50 persen di antaranya akan berhasil menetas. Pindahkan benih ikan salmon ke kolam air tawar.

3. Pemeliharaan Bibit
Budidaya ikan salmon dilakukan dengan pemberian pakat berupa pelet dua sampai empat kali sehari, dengan cara disebar merata. Pemberian pakan sedikit demi sedikit ini bertujuan agar ikan salmon tidak terlalu kekenyangan dan kolam pun tidak cepat kotor. Pakan alami untuk ikan salmon berupa jentik nyamuk, kutu air dan juga cacing sutera.

Untuk kualitas air di dalam kolam, jaga agar suhu air selalu sejuk dan dingin. Serta kadar oksigen yang cukup. Dalam budidaya ternak ikan salmon, akan ada peluang beberapa ikan di antaranya mati saat proses ini. Namun, kamu tak perlu khawatir asalkan rutin mengecek dan mengeluarkan ikan mati agar tak menjadi penyakit bagi ikan lainnya. Pemeliharaan bibit ikan salmon hingga berukuran agak besar yakni memakan waktu selama 6 hingga 18 bulan.

4. Pemindahan Ikan ke Air Asin
Setelah ikan mulai berukuran Panjang 10 hingga 12 centimeter dan berat sekitar 100 gram, maka ini saatnya ikan salmon dipindahkan ke kolam asin. Ya, ikan salmon merupakan ikan yang memiliki fisiologis yang unik. Di mana sebelum dewasa, ikan ini berpindah dari air tawar ke perairan air asin atau air laut. 

Untuk itu, kamu harus memiliki dua kolam. Kolam alami bisa dibuat di perairan laut dangkal dengan menggunakan jaring.

5. Proses Panen
Setelah sekitar satu tahun lamanya setelah dipindahkan ke kolam air asin, ikan salmon bisa dipanen. Panen bisa dilakukan dengan menjaring ikan, dan menyisihkan ikan salmon berkualitas sebagai indukan untuk masa budidaya selanjutnya.