Bukan Hanya Merusak Lingkungan, 5 Penyakit Berbahaya Ini Juga Ditimbulkan Oleh Pembakaran Hutan

Pengadilan  Negeri Palembang  tengah jadi sorotan  publik setelah hakim pengadilan tersebut menolak gugatan yang diajukan Kementerian Hidup dan Kehutanan atas kasus pembakaran hutan yang dilakukan PT Bumi Mekar Hijau.

Majelis hakim yang dipimpin Parlas Nababan menolak gugatan ganti rugi senilai Rp 7,9 triliun setelah secara mengejutkan menyatakan pembakaran hutan bukan tindakan  merusak lingkungan.

Padahal, umum diketahui bahwa pembakaran hutan dapat  mengurangi jumlah oksigen yang diproduksi oleh pepohonan. Selain itu, asap bakaran juga  dapat  mencemarkan udara dan memberikan dampak buruk bagi kesehatan masyarakat sekitar.

Setidaknya ada lima penyakit yang disebabkan oleh kabut asap akibat pembakaran hutan, antara lain;

(Baca juga: Ini Dia Penyakit yang Tidak Ditanggung Oleh BPJS Kesehatan)

ISPA  

Penyakit yang paling sering muncul di daerah yang rawan  pembakaran hutan adalah Infeksi Saluran Pernapasan Atas alias  ISPA.  ISPA  bukan  merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus. Penyakit ini muncul akibat  kabut asap yang membuat udara tercemar sehingga  melemahnya sistem kekebalan tubuh manusia yang menghisap asap. Saat kekebalan tubuh melemah, berbagai macam virus mudah menyerang. Kebanyakan penderitanya adalah anak-anak dan para manula.

Asma

Ternyata, asma tidak hanya disebabkan oleh faktor genetika namun disebabkan oleh buruknya kualitas udara di sekitar kamu. Pada saat hutan terbakar,  lingkungan tidak hanya  diselimuti  kabut asap melainkan  partikel debu berukuran kecil yang dapat masuk melalui mulut dan hidung. Debu inilah yang memicu asma.  Anak-anak menjadi kaum yang paling rentan terkena asma saat terjadi kabut asap akibat pembakaran hutan.

(Baca juga: Mengenal Hujan Asam dari Proses, Penyebab, Dampak, dan Pencegahannya)

PPOK  

Yang satu ini mungkin jarang kamu dengar. PPOK adalah gabungan berbagai penyakit pernafasan. Bagi penderita PPOK, dampak yang ditimbulkan oleh tercemarnya udara akibat kabut asap  sangat berbahaya. Risiko  kematian sangat besar apabil penderita  PPOK terlalu lama menghirup kabut asap.

Jantung

Kabut asap yang ditimbulkan dari pembakaran hutan ternyata memiliki kandungan partikel kecil bernama PM2.5. Partikel tersebut bisa masuk ke tubuh kamu melalui saluran pernafasan. Studi yang dilakukan California Environmental Protection Agency pada tahun 2014 membuktikan pasien yang terlalu lama menghirup kabut asap berisiko terkena penyakit jantung atau stroke yang cukup tinggi.

Iritasi

Pastinya saat terjadi kabut asap, Iriasi menjadi salah satu penyakit yang paling sering muncul. Mulai dari iritasi mata, tenggorokan, kerongkongan, hidung ditambah dengan gejala sakit kepala dan alergi.  Perlu kamu ketahui juga, masker wajah yang biasa kita pakai sama sekali tidak melindungi tubuh kamu dari partikel sangat kecil yang dikandung oleh kabut asap akibat pembakaran hutan.

Nah, Bapak Hakim masih berani bilang kalau pembakaran hutan tidak merugikan dan tidak merusak lingkungan? Atau justru sekarang mau bilang bahwa pembakaran hutan tidak memberikan dampak buruk bagi kesehatan?

(Baca juga: Hindari 7 Penyakit Ini Dengan Rutin Berolahraga)