Bulan Juni, Virus Covid-19 Diprediksi Bakal Berakhir

Virus Covid-19 sudah menjadi momok yang sangat menakutkan bagi masyarakat. Daya sebar dan daya hancurnya yang sangat luas menjadi salah satu pemicunya. Sampai tulisan ini dibuat, setidaknya 176 negara sudah terpapar virus yang juga disebut sebagai virus corona tipe-2. Meski begitu, ada optimisme dari beberapa pihak bahwa pandemi ini akan berakhir di bulan Juni mendatang.

Bulan Juni, Virus Covid-19 Diprediksi Bakal Berakhir

Merebaknya virus covid-19 mulai dirasakan di berbagai sektor. Mulai dari finansial, transportasi, ritel hingga investasi sudah mulai terganggu.

Secara keseluruhan, sendi ekonomilah yang paling terpukul saat menghadapi Covid-19.

Refleksinya terihat dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang anjlok hingga 37% sejak awal tahun ini.

Tidak ketinggalan, nilai tukar rupiah juga ikut dibuat mabuk oleh Covid-19. Hal tersebut terlihat dari posisi rupiah yang pasrah melemah ke level Rp16.163 per dolar AS.

Namun secercah harapan mulai muncul. Pemerintah sudah menyiapkan beragam infrastruktur di bidang Kesehatan demi mengurangi jumlah korban terpapar.

Di negara asal penyebaran, Cina dilaporkan sudah tidak ada jumlah korban baru akibat Covid-19.

(Baca juga: Biar Dompet Gak Boncos di Musim Corona, Tinggalkan 5 Kebiasaan Ini)

1. Bulan Juni, Covid-19 diproyeksi berakhir

Melansir Tribunnews.com, salah satu Ilmuwan asal Cina mengungkapkan wabah virus Covid-19 di Cina bisa berakhir di bulan Juni tahun ini.

Hal tersebut disandarkan pada asumsi bahwa wabah tersebut sudah melalui masa puncak di provinsi Hubei.

Selain itu, peningkatan kasus baru juga dikatakan sudah mengalami penurunan.

Adanya hal tersebut membuat provinsi yang digadang-gadang menjadi tempat munculnya virus novel corona mulai membuka diri.

Pelonggaran juga sudah dilakukan pasca lockdown yang dilakukan selama kurang lebih 2 bulan.

Jumlah orang yang sembuh dari infeksi tersebut juga mencapai 70 ribu orang. Jumlah terbesar berada di provinsi Hubei.

2. Wabah bakal cepat berakhir di dunia

Peraih Nobel dan ahli Biofisika Stanford, Michael Levitt juga memprediksi bahwa peningkatan jumlah kematian akibat Covid-19 akan terus berkurang.

Melansir Kompas.com, dirinya menuturkan bahwa Cina akan bisa melalui situasi terburuknya

Hal tersebut mulai terbukti, Cina mulai membuka diri dan melonggarkan kebijakan penutupan kota.

Dikatakan Michael juga hal itu akan diikuti oleh negara lain seperti Amerika Serikat (AS) dan negara lainnya yang terpapar virus novel corona.

Terpenting saat ini adalah mengendalikan kepanikan. Optimisme harus dibangun bahwa keadaan akan baik-baik saja.

Keyakinannya disandarkan pada jumlah kasus baru yang sedang diidentifikasi berjalan lebih lambat daripada kasus baru itu sendiri.

Dan hal itu sudah cukup memperlihatkan bahwa tingkat peningkatan jumlah kematian akan melambat pada beberapa pekan mendatang.

Negara Italia dikatakannya masih akan menghadapi lonjakan jumlah korban positif Covid-19.

Pasalnya terdapat peningkatan dalam jumlah kasus baru yang terkonfirmasi dalam sepekan terakhir.

Menurutnya, pembatasan sosial atau sosial distancing merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan.

Selain itu, pemberitaan di media sosial juga ikut berperan dalam menyebarkan kepanikan yang tidak perlu di masyarakat.

Yang dikhawatirkan justru adalah langkah Kesehatan yang dilakukan oleh masyarakat membuat gangguan ekonomi yang bisa menimbulkan bencana bagi mereka sendiri, seperti kehilangan pekerjaan, kemiskinan dan keputusasaan.

(Baca juga: Langkah Awal yang Perlu Kamu Lakukan Jika Terkena Corona)

3. Sebanyak 123.268 orang pulih

Di dunia, berdasarkan data Coronavirus COVID-19 Global Cases by the Center for Systems Science and Engineering (CSSE) John Hopkins, jumlah korban pulih dari Covid-19 mencapai 123.268 orang.

Jumlah tersebut mencapai 22,95% dari total jumlah orang terpapar di dunia yang mencapai 537.042 orang.

Sementara jumlah kematian akibat Covid-19 mencapai 24.110 orang atau sekitar 4,48% dari total korban.

Hal tersebut sejatinya menunjukkan nilai yang baik, meskipun perihal nyawa tidak bisa diukur berdasarkan angka.

Tetapi persentase jumlah korban sehat dibandingkan jumlah orang yang meninggal memperlihatkan optimisme akan pulihnya dunia ini dari wabah Covid-19.

Rajin melakukan cuci tangan dan menjaga jarak fisik akan sangat membantu untuk mengurangi penyebaran wabah virus tersebut.

Memperbanyak aktivitas dirumah juga bermanfaat untuk mempersempit penyebaran virus.

Sambil dirumah kamu bisa membuat rencana bisnis, ajukan saja pinjaman dari Julo di CekAja.com, jika membutuhkan modal usaha.