Cara Kumpulkan Modal untuk Memulai Bisnis Miliaran

bisnis miliaran - CekAja.com

Walau tidak memiliki kocek yang tebal, selalu ada cara mengumpulkan uang untuk memulai sebuah bisnis. Cara mudahnya adalah dengan melakukan pinjaman ke bank, atau meminjam uang dari teman atau keluarga. Ternyata, ada juga rute lain yang dapat digunakan.

Untuk para entrepreneur yang ingin mengembangkan bisnisnya menjadi miliaran, ada juga beberapa pilihan lain yang dapat digunakan, seperti melalui pinjaman baik dengan KTA atau Kredit Tanpa Agunan maupun Kredit Dengan Agunan dengan menjaminkan rumah atau menggunakan cadangan tabungan—dua cara ini biasa dipakai oleh generasi baby boomers.

1. Urun dana

Urun dana atau crowdfunding merupakan salah satu cara mengumpulkan dana paling populer pada saat ini. Meskipun tidak seterkenal di luar negeri, cara ini sudah terbukti bisa mengumpulkan dana dalam jumlah besar di Indonesia. 

(Baca juga: Tips Manajemen Keuangan UKM Agar Terus Berkembang)

Berdasarkan data yang dikutip secara online dari Tech in Asia, saat ini sudah ada banyak situs crowdfunding yang diperuntukkan bagi masyarakat Indonesia, yaitu KitaBisa, Wujudkan, AyoPeduli, Crowdtivate dan GandengTangan. Crowdfunding juga dapat menarik perhatian para investor yang berasal dari perusahaan ekuitas swasta (private equity), yang memiliki situs crowdfunding sendiri.

Kelebihan dari crowdfunding adalah hanya dengan mempunyai ide kreatif yang bermanfaat untuk orang banyak, Anda bisa mengumpulkan dana dari situs ini. Namun kekurangannya, persentase yang diinginkan oleh para investor biasanya cukup besar, yaitu antara lima sampai sembilan persen.

2. Cari pinjaman

Meskipun cara ini tergolong konservatif, namun jalan ini masih banyak digunakan masayarakat zaman sekarang. Dengan menggunakan pinjaman dari bank atau lembaga keuangan lainnya, Anda tidak perlu bermitra, sehingga Anda bebas dari rasa khawatir dengan pembagian saham yang dapat mengganggu kebebasan pengelolaan bisnis. 

(Baca: Menghitung Suku Bunga dan Cicilan Bulanan Kredit Mobil)

Keuntungan yang Anda dapatkan dari penggunaan cara ini adalah adanya pengurangan pajak pada laporan keuangan. Cukup menggiurkan bukan? Sayangnya, cara ini juga memiliki beberapa kekurangan. Salah satunya, bisnis Anda harus sudah bisa memenuhi syarat layak untuk mendapat fasilitas kredit (creditworthy)—seperti usaha yang Anda jalankan, minimal berumur 6 bulan.

Selain itu, Anda juga perlu menjaminkan aset perusahaan—seperti bangunan—untuk mendapatkan kredit ini. Jumlah total kredit yang bisa Anda dapatkan akan bervariasi, mulai dari ratusan juta hingga miliaran rupiah. 

3. Jaminkan aset

Keuntungan yang Anda dapatkand dari menjaminkan aset tetap—seperti rumah—milik pribadi adalah kemudahan di dalam mendapatkan pencairan dana. Jumlah pinjaman yang Anda dapatkan juga bergantung kepada total aset yang Anda jaminkan tersebut.

Di sisi lain, Anda juga harus bersiap-siap untuk kehilangan aset yang Anda jaminkan tersebut. Oleh karena itu, jalan ini sebenarnya paling baik digunakan bagi Anda tidak bergantung sepenuhnya kepada aset tetap tersebut.  

(Baca: Beda Cara Menghitung BPHTB Jual Beli dan BPHTB Warisan)

4. Temukan angel investor

Banyak orang-orang atau perusahaan “berkantong tebal” yang bersedia untuk menanamkan modal di bisnis Anda tanpa syarat yang rumit. Jika Anda bisa menemukan seorang angel yang baik hati, mereka bahkan bisa memberikan uang tersebut dengan cuma-cuma.

Syaratnya hampir sama dengan crowdfunding, yaitu bisnis Anda harus bermanfaat bagi orang banyak. Bagi bisnis yang dapat berkembang pesat dan memberikan kontribusi besar bagi lingkungan sekitar, para angel mau memberikan dana dalam jumlah besar pula.

Namun kebanyakan angel biasanya meminta sebagian saham dari perusahaan Anda sebagai imbalan dari uang yang mereka tanamkan. Meskipun disebut sebagai angel, namun terkadang jumlah imbalan yang dimintanya ini bisa cukup besar. 

Anda bisa juga memadukan beberapa metode pengumpulan dana di atas. Sebagai contoh, jika Anda membutuhkan dana sebesar Rp2 miliar, maka Anda bisa mendapatkan dana sebesar Rp1 miliar dari crowdfunding, Rp500 juta dari pinjaman dan Rp500 juta lagi dari penjaminan aset. Dengan perpaduan ini, Anda sebenarnya sudah memitigasi risiko yang mungkin muncul.