Awas Uang Palsu! Cek Cara Membedakannya

Awas Uang Palsu! Cek Cara Membedakannya

Kasus uang palsu kembali merebak belakangan ini. Seorang pria bernama Mujiono dari Tulungagung, Jawa Timur tertipu usai melaksanakan transaksi penjualan rumahnya. Dia mendapatkan uang sejumlah Rp4,5 miliar sebagai uang muka dari pembelinya dan ternyata semuanya palsu.

Selain kasus Mujiono, masih ada sederet kasus lain yang menghiasi media tentang uang palsu. Anda tentu tak mau mengalami kerugian karena uang palsu bukan? Apalagi kerugian dalam jumlah besar seperti yang dialami Mujiono.

Jadi, Anda harus lebih teliti agar tidak mudah tertipu, khususnya ketika akan melakukan transaksi dalam jumlah yang lumayan. Pada dasarnya, untuk mengenali keaslian uang, bisa menggunakan pancaindra secara langsung atau dengan alat bantu.

Mengintip data Bank Indonesia, jumlah temuan uang rupiah palsu (per 1 juta uang yang beredar (UYD)>1.000) secara nasional sepanjang 2017 adalah 164.903 lembar.

Jika melihat rinciannya per bulan, data per November 2017 berjumlah 17.411 lembar, sedangkan pada Desember 2017 jumlahnya 12.800 lembar. Sementara pada Januari 2018 jumlahnya mencapai 27.542 lembar.

Jika tak mau ada uang palsu yang mampir ke dompet Anda, cek terlebih dahulu ciri-ciri uang rupiah asli seperti yang termuat dalam panduan resmi dari Bank Indonesia di bawah ini.

Ciri-ciri Uang Rupiah Asli

Uang kertas

Ada beberapa cara untuk menilai keaslian uang kertas. Anda bisa mengenali uang kertas rupiah asli dari bahan yang digunakan, desain, serta teknik cetaknya.

  • Bahan baku

Uang kertas dibuat mengggunakan kertas khusus yang berbahan serat kapas.

  • Benang pengaman

Ada benang pengaman yang bentuknya seperti dianyam pada uang kertas pecahan Rp100.000, Rp50.000, dan Rp20.000. Untuk pecahan Rp100.000 dan Rp50.000 benang pengaman bisa berubah warna jika melihat dari sudut pandang tertentu.

Pada pecahan Rp10.000, Rp5.000, Rp2.000, dan Rp1.000 juga ada benang pengaman yang tertanam di kertas.

(Baca juga: Bursa Saham Global Melemah, Saatnya Genjot Investasi?)

  • Tanda air (watermark)

Untuk semua pecahan uang kertas, terdapat watermark berupa gambar pahlawan. Sementara pada pecahan Rp100.000, Rp50.000, Rp20.000, dan Rp10.000 ada electrotype yang berupa logo BI dan ornamen tertentu yang akan terlihat jika diterawang ke arah cahaya.

  • Desain

Anda bisa mengenali desain uang kertas yang asli dengan mudah, perhatikan keterangan di bawah ini.

  • Teknik cetak

Tinta berubah warna (colour shifting ink)

Gambar perisai yang berisi logo Bank Indonesia bisa berubah warna jika melihatnya dari sudut pandang berbeda. Untuk pecahan Rp100.000 dan Rp50.000 akan berubah warna dari merah keemasan ke warna hijau, sedangkan untuk pecahan Rp20.000 dari hijau ke ungu.

  • Gambar tersembunyi (multicolour latent image)

Ada gambar tersembunyi multiwarna yang berupa angka, yang akan terlihat dari sudut pandang tertentu.

-Pada pecahan Rp50.000, terdapat gambar tersembunyi berupa angka 50 dengan kombinasi warna merah, kuning, dan biru.

-Pada pecahan Rp20.000, terdapat gambar tersembunyi berupa angka 20 dengan kombinasi warna merah, kuning, dan hijau.

-Pada pecahan Rp10.000, terdapat gambar tersembunyi berupa angka 10 dengan kombinasi warna ungu, biru, dan kuning.

-Pada pecahan Rp100.000, terdapat gambar bersembunyi berupa angka 100 dengan kombinasi warna merah, kuning, dan hijau.

  • Gambar tersembunyi (latent image)

Bagian depan

Terdapat gambar tersembunyi berupa tulisan BI dalam bingkai persegi panjang yang akan terlihat dari sudut pandang tertentu. Gambar ini terlihat pada pecahan Rp100.000, Rp50.000, Rp20.000, dan Rp10.000. Untuk pecahan Rp5.000, Rp2.000, dan Rp1.000 berupa tulisan BI serta angka 5, 2 dan 1 yang terlihat dari sudut pandang tertentu.

Bagian belakang

Terdapat gambar tersembunyi berupa angka 100, 50, 20, 10 yang terlihat di sudut pandang tertentu pada pecahan Rp100.000, Rp50.000, Rp20.000, dan Rp10.000.

  • Teknik cetak khusus

Gambar utama, lambang negara, angka nominal, huruf terbilang dan frasa NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA akan terasa kasar ketika diraba.

  • Kode tuna netra (blind code)

Terdapat pasangan garis pada sisi kanan dan kiri uang yang kasar ketika diraba.

  • Gambar saling isi (rectoverso)

Logo BI akan terlihat utuh jika diterawang ke arah cahaya.

(Baca juga: 4 Cara Kekinian Menyimpan Uang Ala Anak Zaman Sekarang)

Cara Kenali Uang Palsu dengan Cepat

Untuk dapat mengenali keaslian uang kertas dengan cepat, kenali ciri-cirinya dengan cara 3D alias dilihat, diraba, dan diterawang.

Dilihat

Perhatikan uang yang Anda curigai. Jika Anda mengamati uang pecahan Rp100.000 dan Rp50.000, akan ada perubahan warna pada benang pengaman. Perubahan warna juga akan terlihat pada perisai logo BI di uang Rp100.000, Rp50.000, dan Rp20.000.

Anda juga akan melihat angka berubah warna yang tersembunyi pada pecahan Rp100.000, Rp50.000, Rp20.000, Rp10.000. Selain itu, ada pula gambar tersembunyi berupa tulisan BI dan angka.

Diraba

Setelah memperhatikan uang dengan seksama, selanjutnya rabalah uang yang Anda curigai. Anda akan merasakan ada bagian uang yang kasar yaitu pada gambar utama, gambar lambang negara, angka nominal, huruf terbilang, frasa NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA, dan tulisan BANK INDONESIA.

Tuna netra bisa meraba kode tuna netra (blind code) di sisi kiri dan kanan untuk mengenali nilai nominal dan asli atau tidaknya uang kertas.

Diterawang

Setelah memperhatikan dan merabanya, angkatlah uang dan arahkan pada cahaya. Anda bisa menemukan gambar pahlawan, gambar ornamen pada pecahan tertentu, dan logo BI yang akan terlihat utuh.

(Baca juga: Yuk! Investasi Saat Rupiah Melemah)

Uang logam

Untuk uang logam rupiah, ciri-ciri uang yang asli adalah sebagai berikut:

Nah, setelah mengetahui ciri-ciri uang rupiah asli, Anda pun bisa lebih berhati-hati. Selain hati-hati terhadap uang palsu, Anda juga harus berupaya memperlakukan uang dengan bijak. Anda bisa berinvestasi untuk masa depan yang lebih baik. CekAja.com menawarkan berbagai produk investasi dari lembaga keuangan ternama. Anda bisa mencoba berinvestasi secara online di CekAja.com.