Cara Memilah Sampah yang Baik dan Benar, Yuk Kita Selamatkan Bumi!

Saat ini, sepertinya setiap lapisan masyarakat sudah harus mengetahui tentang cara memilah sampah yang baik dan benar. Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa permasalahan sampah itu sendiri sudah menjadi masalah yang perlu diatasi bukan hanya untuk Indonesia saja, melainkan di seluruh dunia.

Cara Memilah Sampah

Bagaimana tidak? Gaya hidup manusia seakan-akan memberikan kontribusi yang sangat besar dalam memproduksi sampah. Secara sederhananya, manusia bahkan mampu menghasilkan sampah setiap detiknya.

Kerap menjadi masalah, maka salah satu solusi yang dapat diterapkan yaitu dengan mulai memilah sekaligus mengolahnya. Walaupun tidak dapat dipungkiri bahwa sampah memang tidak dapat dihindari oleh siapapun juga, bukan berarti kita tak bisa melakukan sesuatu untuk mengatasinya, bukan?

Maka dari itu, di dalam kesempatan kali ini kita akan membahas tuntas tentang cara memilah sampah yang baik dan benar sekaligus hal-hal lainnya yang berkaitan dengan permasalahan global satu ini. Yuk disimak bersama-sama.

Faktanya, Sampah Ada Dimana-mana!

Faktanya Sampah Ada Dimana-mana - Cara Memilah Sampah yang Baik dan Benar

Sebelum kita membahas tentang cara memilah sampah dan cara mengolahnya, ada baiknya jika kita mengetahui fakta terpentingnya terlebih dahulu, yaitu bahwa sampah ada dimana-mana, sehingga secara tak langsung pun kita hidup berdampingan dengan sampah yang kita hasilkan sendiri.

Dilansir dari 99.co, terdapat enam negara penghasil sampah secara keseluruhan terbanyak di dunia, yaitu adalah sebagaimana berikut ini:

  • Amerika Serikat

Pada tahun 2007, tercatat bahwa Amerika Serikat menghasilkan sekitar 254 juta ton sampah per tahunnya yang mana sebanyak 26,8 juta ton diantaranya berasal dari sampah-sampah makanan.

  • Rusia

Ternyata di akhir tahun 2000 an, Rusia memproduksi sekitar 207,4 juta ton sampah per tahunnya, dan dikarenakan pertumbuhan masyarakat yang cukup pesat, pada tahun 2015 jumlah sampah justru juga ikut meningkat secara drastis.

  • Jepang

Budaya Jepang yang dikenal dengan masyarakatnya yang begitu disiplin ternyata juga tak luput dari permasalahan sampah lho. Karena, terbukti bahwa Negeri Sakura ini juga menghasilkan limbah sampah sekitar 52,4 juta ton per tahunnya.

  • Inggris

Selanjutnya ada Inggris yang diperkirakan memiliki jumlah penduduk mencapai 60 juta jiwa dengan sampah plastik yang bahkan lebih dari 34 juta ton setiap tahunnya.

  • Meksiko

Walau luas dari Meksiko lebih kecil dari Inggris, Jerman, dan Jepang, namun nyatanya sampah yang dihasilkan tak lebih sedikit dari negara-negara yang baru saja disebutkan tersebut. Sejauh ini, masyarakat Meksiko tercatat memproduksi kurang lebih 32,2 juta ton limbah sampah per tahunnya.

  • Italia

Negara terakhir yang turut masuk ke dalam 6 negara penghasil sampah terbanyak di dunia jatuh kepada Italia yang dikenal dengan hidangan pastanya yang lezat. Italia memproduksi sekitar 29,7 juta ton sampah per tahunnya yang mana sebagian besar disumbangkan oleh daerah Napoli. Bahkan, pihak pengelola sampah di kota tersebut seakan-akan sudah lepas tangan karena saking bingungnya akan dikemanakan sampah-sampah tersebut.

(Baca Juga: Tips Mengurangi Sampah Plastik)

Lalu, bagaimana dengan Indonesia? Jangan berbahagia dulu, karena nyatanya, negeri tercinta kita ini justru menduduki peringkat kedua sebagai penyumbang sampah plastik terbesar di dunia, tepat di bawah Cina. Jelas hal ini bukanlah suatu prestasi yang patut dibanggakan, bukan?

Sistem pengolahan sampah yang belum baik serta kurangnya kesadaran masyarakat merupakan beberapa alasan mengapa hal ini dapat terjadi. Oleh karena itu, pengetahuan mengenai cara memilah sampah memang perlu untuk diketahui dan disosialisasikan kepada seluruh lapisan masyarakat.

Cara Memilah Sampah yang Baik dan Benar

Cara Memilah Sampah yang Baik dan Benar - Cara Memilah Sampah yang Baik dan Benar

Di dalam cara memilah sampah, maka kamu harus membagikan sampah-sampah tersebut ke beberapa kategori, yaitu sampah organik, anorganik, dan sampah B3. Apa perbedaan diantara ketiganya?

  • Sampah Organik

Sampah organik terdiri dari bahan-bahan yang dapat terurai secara alamiah, seperti dedaunan dan sisa makanan. Dapat dikatakan pula sebagai tipe sampah basah, sampah organik itu sendiri terbagi menjadi dua jenis, yaitu sampah organik hijau dan sampah organik hewani. Maka dari itu kita juga mesti paham cara memilah sampah tersebut.

Nah, sampah organik hijau ini berasal dari sampah rumah tangga yang pada nantinya dapat diproses kembali menjadi pupuk kompos. Contohnya seperti daun atau tangkai dari sayuran hijau, nasi, kulit sayuran, dan buah-buahan, ampas kelapa, dan sejenisnya.

Sementara itu, sampah organik hewani sebenarnya cara pengolahannya sama dengan sampah organik hijau, yaitu untuk dijadikan sebagai pupuk kompos. Hanya saja, sampah organik hewani justru berasal dari bagian-bagian hewan yang tak dapat dicerna, seperti tulang ayam, duri ikan, kulit udang, dan sejenisnya.

  • Sampah Anorganik

Sampah anorganik adalah jenis sampah yang berasal dari bahan-bahan yang cenderung berbahaya dan sulit terurai secara biologis. Sementara itu untuk proses penghancurannya justru membutuhkan penanganan di tempat khusus.

Contoh dari sampah anorganik ini seperti plastik, kaleng, dan styrofoam. Sampah jenis ini juga bisa disebut sebagai sampah kering. Apabila sampah-sampah tersebut sudah tidak digunakan, maka segeralah buang ke tong sampah, tetapi hanya khusus sampah jenis anorganik saja. Agar pada nantinya, sampah tersebut dapat didaur ulang kembali.

Berbeda dengan sampah organik yang dapat dimanfaatkan sebagai pupuk, sampah anorganik justru hanya dapat didaur ulang dengan dijadikan sebagai barang-barang lainnya yang bisa digunakan kembali, seperti sebagai tas, vas bunga, hingga dekorasi untuk mempercantik hunian.

Tak hanya itu, sampah anorganik juga bisa kamu sumbangkan ke pemulung agar dapat dijual kembali ataupun di daur ulang untuk kebutuhan mereka, seperti koran, kardus, kantong plastik, maupun karton.

  • Sampah B3

Banyak orang yang beranggapan bahwa cara memilah sampah hanyalah dengan membaginya menjadi dua kategori, yaitu sampah organik dan anorganik. Padahal, ada satu jenis sampah lagi yang tak kalah pentingnya, yaitu sampah B3.

Sampah ini justru memiliki sifat yang paling berbahaya di antara dua jenis sampah yang sudah disebutkan sebelumnya lho. Karena, sampah ini terdiri dari bahan-bahan berbahaya dan beracun yang biasanya diproduksi oleh pabrik, rumah sakit, dan lain-lain. Dalam mengolah jenis sampah satu ini, maka terdapat beberapa metode yang bisa dilakukan, yaitu metode kimia, metode termal, metode biologis, dan metode fisik.

(Baca Juga: Negara Penghasil Sampah Plastik Terbanyak di Dunia)

Metode kimia yaitu sebuah kegiatan untuk merubah limbah berbahaya menjadi gas tidak beracun, dengan memodifikasi sifat kimianya. Sementara itu untuk metode termal, maka akan membutuhkan peralatan khusus yang dapat digunakan untuk pembakaran limbah padat, cair, atau lumpur. Tetapi walaupun dinilai cukup efektif, namun ternyata metode ini justru menyebabkan permasalahan lainnya, yaitu polusi udara.

Metode biologis biasanya digunakan untuk pengolahan limbah organik, seperti yang berasal dari industri perminyakan. Salah satu metode pengolahan limbah berbahaya biologis yaitu budidaya tanah.

Terakhir ada metode fisik yang mana memanipulasi bentuk molekul limbah, memadatkan atau mengurangi volume limbah dengan melalui proses evaporasi, flotasi, sedimentasi, dan filtrasi.

Pengolahan Sampah Rumah Tangga dengan Prinsip 4R

Pengolahan Sampah Rumah Tangga dengan Prinsip 4R - Cara Memilah Sampah yang Baik dan Benar

Setelah kamu mengetahui tentang cara memilah sampah yang baik dan benar, maka selanjutnya yaitu dengan mengetahui prinsip 4R yang seringkali digunakan dalam pengolahan sampah rumah tangga. 4R itu sendiri merupakan singkatan dari Reduce, Reuse, Replace, dan Recycle.

  • Replace (Mengganti)

Jika kamu ingin berkontribusi dalam mengurangi sampah, maka salah satu hal yang bisa kamu lakukan yaitu dengan mengganti seluruh barang di rumah dengan produk ramah lingkungan dan hindari pemakaian barang sekali pakai. Sebagai contoh seperti selalu membawa tas belanja kain agar tidak harus menggunakan tas plastik, selalu membawa botol minum untuk mengurangi sampah botol plastik, dan menghindari penggunaan styrofoam. Sebagai gantinya, kamu bisa membawa tempat makan kosong.

  • Re-use (Menggunakan Kembali)

Cara satu ini mungkin bisa kamu lakukan untuk mengolah sampah anorganik, yaitu dengan menggunakannya kembali apabila memungkinkan. Sebagai contoh, ketika menggunakan tas plastik kresek, janganlah langsung dibuang, karena kamu masih bisa menggunakannya untuk membungkus barang lainnya di kemudian hari.

Selain itu, kaleng bekas juga bisa kamu manfaatkan sebagai pot tanaman dan pakaian bekas yang bisa dimanfaatkan sebagai lap, kerajinan tangan, dan lain-lain.

  • Reduce (Mengurangi)

Sesuai dengan namanya, reduce berarti kamu memberikan kesadaran pada diri sendiri untuk mengurangi sampah itu sendiri, khususnya untuk sampah yang sulit untuk didaur ulang. Sebenarnya poin satu ini tak jauh berbeda dengan replace atau mengganti, yaitu dengan mulai menganut hidup ramah lingkungan. Menggunakan tas belanjaan dan membawa botol minum sendiri merupakan beberapa cara yang bisa dilakukan.

  • Recycle (Daur Ulang)

Terakhir adalah dengan recycle atau mendaur ulang kembali sampah yang kamu hasilkan. Tetapi, cara satu ini memang tergolong tidak mudah, karena kamu akan membutuhkan teknologi khusus dalam penanganannya.

Jadi, itulah beberapa cara memilah sampah yang bisa kamu lakukan. Nah, sebagai salah satu bentuk kontribusi, kamu bahkan bisa lho memanfaatkan ini sebagai peluang bisnis yang menjanjikan. Bagaimana caranya? Yaitu dengan memproduksi barang-barang yang sekiranya dapat didaur ulang, seperti kerajinan tangan, dekorasi, dan masih banyak lagi.

Tetapi, jika ingin membangun bisnis, jelas kamu membutuhkan modal, bukan? Jika kamu belum memiliki modal yang cukup, janganlah khawatir! Kamu bisa lho mengajukan pinjaman modal usaha di CekAja.com. Dengan suku bunga yang bersaing serta jangka waktu yang dapat dipilih sesuai kemampuan, kamu jadi tak perlu lagi khawatir dengan cicilan.

Selain mengajukan pinjaman, kamu juga bisa melakukan perbandingan tentang jenis pinjaman manakah yang sekiranya paling sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan. Jadi, tunggu apa lagi! Yuk segera ajukan pinjaman hanya di CekAja.com.