Cara Alokasikan Uang THR untuk Karyawan Single

tips kelola THR _ investasi - CekAja.com

Siapa yang tidak senang mendapatkan bonus uang THR? THR atau tunjangan hari raya, dan biasa disebut gaji ke 13 ini merupakan hal yang paling ditunggu-tunggu setiap karyawan menjelang hari raya. THR diberikan perusahaan agar karyawan bisa merayakan hari raya Idul Fitri.

Tak dimungkiri, perayaan Idul Fitri memang membutuhkan banyak biaya. Budaya belanja baju Lebaran, mudik lebaran, dan memberikan angpau untuk sanak saudara adalah kebiasaan yang tentunya membutuhkan pos keuangan tersendiri.

Bagi single, godaan untuk menghabiskan seluruh THR memang besar karena merasa belum punya tanggungan. THR memang diperuntukkan untuk Idul Fitri, tapi bukan berarti boleh boros menggunakannya. Berikut tips mengalokasikan THR untuk karyawan single.

Bedakan dengan gaji

THR merupakan salah satu sumber penghasilan non-rutin yang diperoleh karyawan bekerja. Karenanya, bedakan antara THR dengan gaji.

Gaji yang diterima setiap bulan sejatinya digunakan untuk membiayai pengeluaran rutin seperti bayar telepon, ongkos transportasi, makan, biaya internet, listrik, air, gas dan tagihan kartu kredit. Sedangkan peruntukkan THR adalah untuk keperluan Idul Fitri, jadi tidak digunakan untuk pengeluaran yang sifatnya rutin.

Gunakan untuk kebutuhan Idul Fitri

Peruntukkan utama THR adalah untuk memenuhi kebutuhan Idul Fitri. Dalam sebuah perencanaan  anggaran yang ideal, pengeluaran bulanan, termasuk investasi, tabungan rutin, dan cicilan dipenuhi oleh penghasilan bulanan. Sehingga THR bisa digunakan seluruhnya untuk Idul Fitri. Boleh dihabiskan, tapi alangkah baiknya kalau bisa disisakan untuk menambah tabungan atau investasi.

Saat THR diterima, segera pisahkan dengan memindahkannya ke rekening lain. Penting untuk memisahkan THR dengan gaji pokok sehigga bisa mengontrol berapa yang sudah terpakai. Jangan sampai untuk membeli kebutuhan Idul Fitri, terpaksa menambalnya dari gaji pokok karena boros membeli baju lebaran.

Buat batas penggunaan sesuai kebutuhan

Tidak ada aturan baku berapa persentase penggunaan THR yang ideal karena semua disesuaikan dengan kebutuhan. Alasannya, alokasi THR orang yang tidak mudik tentu berbeda dengan orang yang merayakan mudik di seberang pulau.

Namun harus tetap menentukan batas. Misalnya karena tinggal di Jakarta dan berlebaran di Aceh, maka bisa mengalokasikan 50% THR untuk tiket pesawat. Selanjutnya 10% untuk membeli kue dan membuat makanan khas lebaran, 5% untuk dibagi-bagikan pada keponakan yang masih kecil, 15% untuk diberikan pada orangtua, 10% untuk beli baju lebaran, 5% untuk zakat dan sedekah, serta 5% sisanya untuk ditabung.

Alokasi tersebut cocok untuk single karena belum punya tanggungan. Jika sudah berkeluarga tentu harus menambah alokasi seperti membeli baju untuk anak dan biaya mudik sekeluarga. Tujuan membuat batasan seperti ini adalah supaya pengeluaran Idul Fitri tidak melebihi THR.

Mengelola sisa THR

Jika setelah disisihkan untuk tabungan atau investasi ternyata THR masih bersisa, barulah THR bisa digunakan untuk melunasi utang-utang dan mengisi ulang porsi dana darurat.

Jangan gunakan THR untuk keinginan seperti membeli gawai atau barang mewah dengan cara mencicil. Karena ke depannya, kamu harus menggunakan gaji pokok untuk membayar tagihannya.