Cara Menghemat Uang Ala Orang Jepang yang Bikin Kamu Cepat Kaya

Sudah umum rasanya jika sebagian orang di usia produktif masih kesulitan untuk berhemat. Akibatnya, kondisi ekonomi pun cenderung stuck di tempat. Biar cepat kaya di usia muda, yuk, simak cara menghemat uang ala orang Jepang berikut ini!

Cara Menghemat Uang Ala Orang Jepang yang Bikin Kamu Cepat Kaya

Kamu mungkin bertanya-tanya kenapa harus meniru cara menghemat uang ala Orang Jepang. Well, orang Jepang dikenal dengan hidup hemat dan efisien. Mereka cenderung bijak mengatur uang, dan tak mudah terpengaruh dengan pemenuhan barang yang kurang diperlukan.

Jepang sendiri pernah dilanda krisis moneter di tahun 1990 hingga 2000-an. Seperti kita ketahui pula, Jepang pernah diterjang bencana tsunami besar pada tahun 2011. Namun, Negeri Sakura ini dengan cepat bangkit dan kembali menghidupkan aktivitas warga serta kondisi perekonomiannya.

Hal ini tentu tak lepas dari budaya dan cara menghemat ala orang Jepang. Nah, mungkin kamu bisa menerapkan beberapa cara berikut. Simak, ya!

1. Menggunakan transportasi publik

Cara menghemat uang ala orang Jepang yang pertama adalah dengan selalu menggunakan transportasi publik. Orang Jepang tak mengutamakan memiliki kendaraan pribadi. Hal ini juga didukung dengan fasilitas transportasi publik yang lengkap dari pemerintah.

Dengan menggunakan transportasi publik, mereka akan lebih irit, dijamin tak terjebak macet, dan tak perlu menghabiskan dana untuk perawatan kendaraan dan BBM.

Di Jakarta dan beberapa kota besar lainnya di Indonesia juga memiliki fasilitas transportasi publik yang semakin baik. Kamu harus mulai meniru cara menghemat uang ala orang Jepang ini nih.

(Baca Juga: Ini Tips Hemat Penggunaan Kartu Kredit Yang Harus Kamu Lakukan)

2. Membawa bekal dan botol minum

Selain itu, orang Jepang juga terbiasa membawa bekal dan botol minum sendiri. Makanan bekal atau yang disebut juga dengan Bento dinikmati untuk makan siang. Isinya berupa nasi dan lauk-pauk atau dalam bentuk nasi kepal.

Memasak makanan sendiri akan bikin kamu lebih hemat. Kamu juga sesekali tetap diperbolehkan memasak makanan enak dengan bahan baku mahal. Sebab tentu harganya akan tetap lebih murah jika masak sendiri dibandingkan beli di restoran, kan?

Untuk minum, orang jepang menerapkan cara isi ulang air minum dengan botol bawaan sendiri. Sebelum pulang kerja, kamu bisa mengisi botol minum di dapur kantor untuk bekal air di perjalanan pulang kantor.

Di Jepang sendiri, kamu juga bisa mengisi air minum di keran air pinggir jalan yang sudah aman diminum langsung.

3. Menekan biaya sewa

Biaya sewa tempat tinggal di salah satu pusat kota di Jepang sangat mahal. Di Tokyo, harga sewa sekitar Rp11 juta per bulan untuk satu kamar dengan dapur kecil dan kamar mandi. Maka dari itu, orang Jepang berusaha untuk tinggal di tempat dengan harga sewa semurah mungkin.

Sebab jika dikaji lagi, kamar sewa untuk orang perantau yang bersifat tidak permanen hanya digunakan untuk tidur beberapa jam sehari saja. Sehingga rasanya tak perlu untuk menyewa kamar mahal.

Alih-alih menyewa kamar mahal, kamu disarankan untuk menghemat biaya sewa untuk dialihkan menjadi cicilan rumah permanen mu.

4. Membeli barang sesuai kebutuhan

Kamu juga bisa meniru cara menghemat uang ala orang Jepang yang bergaya hidup minimalis. Mereka hanya membeli barang sesuai dengan kebutuhan, bukan menuruti keinginan. Ada beberapa hal yang perlu kamu pahami untuk menerapkan tips ini, di antaranya:

  • Selalu catat dan buat lah daftar jelas mengenai barang-barang yang kamu butuhkan dan perlu untuk dibeli. Begitu sampai di toko, pasar, atau supermarket, fokus dengan daftar belanjaan itu dan jangan beli barang lain yang tak tercatat.
  • Jika kamu tergoda membeli barang yang tidak masuk ke daftar belanja, pikirkan lagi apakah kamu benar-benar membutuhkan barang itu dan pikirkan fungsinya. Jika bukan kebutuhan mendesak, rasanya enggak perlu deh untuk membeli. Meskipun sedang ada diskon.

Gaya hidup minimalis menjadi cara menghemat uang ala orang Jepang yang terbukti. Mereka memulainya dengan hanya memiliki 3-4 set pakaian harian. Pilih pakaian bergaya basic dengan warna netral yang bisa dipakai di berbagai kesempatan.

Cara menghemat ini cocok untuk kamu yang mood-nya tak terpengaruh dengan pakaian yang dipakai.

5. Mengatur keuangan dengan teknik Kakeibo

Cara menghemat uang ala orang Jepang lainnya adalah dengan mengatur keuangan dengan teknik Kakeibo. Kakeibo sudah digunakan lebih dari 100 tahun lamanya. Istilah ini kembali populer lewat buku berjudul Kakeibo: The Japanese Art of Saving Money karya Fumiko Chiba.

Yang dimaksud dengan Kakeibo adalah memisahkan uang sesuai dengan kebutuhan, serta mencatat setiap detil pengeluaran. Sehingga setiap bulannya, kamu mengetahui betul besaran pengeluaran dan dana yang bisa kamu tabung.

Berikut cara menghemat uang ala orang Jepang dengan teknik Kakeibo:

  • Setelah menerima gaji bulanan, kurangi penghasilan dengan pengeluaran tetap. Misalnya untuk kebutuhan makanan, sewa rumah/kos, biaya listrik, biaya hiburan bulanan (untuk hangout, nonton bioskop, dsb), cicilan (jika ada), dan lain sebagainya.
  • Kemudian, pilih besaran dana yang ingin kamu tabung. Jika ini adalah kali pertama kamu mengatur keuangan secara detail, maka putuskan besaran dana tabungan yang realistis saja alias sesuai dengan kemampuanmu. Jika masih ada sisa, maka jadikan uang itu sebagai dana darurat.
  • Catat dan pantau pengeluaran tetapmu secara detail. Berapa jumlah kebutuhan makan, biaya hiburan, dan lainnya.
  • Terakhir, evaluasi penerapan teknik Kakeibo ini. Cek kembali apakah penerapannya sudah sesuai atau belum. Teknik Kakeibo dipercaya mampu meningkatkan motivasi dan besaran menabung hingga 35 persen.

(Baca Juga: Lima Tips Belanja Hemat Saat Harbolnas Tiba!)

6. Menjajal usaha dan investasi

Di Jepang, tidak sedikit juga orang yang memiliki usaha. Pekerjaan apapun akan dikerjakan dengan sebaik-baiknya oleh orang Jepang yang terkenal ulet. Penjagaan kualitas terhadap barang dan jasa yang ditawarkan membuat produk Jepang pun diminati.

Kamu juga bisa mengadopsi budaya ini. Dana yang sudah kamu hemat dialihkan ke bidang usaha dan investasi yang berpotensi meningkatkan nilai harta yang dimiliki.

Misalnya untuk investasi, kamu bisa memulainya dengan reksadana dengan modal minim.