Cegah Corona Meluas, 4 Barang Ini Dilarang Masuk ke Indonesia
3 menit membacaUntuk mencegah penyebaran virus Novel Corona yang semakin ganas, pemerintah Indonesia melakukan penghentian impor sementara atas 4 barang ini. Kebanyakan barang yang dilakukan penghentian sementara adalah barang yang bisa langsung dikonsumsi oleh masyarakat.

Virus Novel Corona hingga saat ini masih menjadi momok yang menakutkan bagi dunia.
Betapa tidak, sejak penyebarannya pertama kali pada bulan Desember 2019 hingga saat ini, jumlah korban meninggal akibat virus tersebut sudah mendekati angka 500 jiwa.
Vaksin untuk membunuh virus itu juga masih dalam tahap penelitian di Cina, Amerika Serikat dan Australia. Pemerintah setempat baru bisa memastikan ketersediaan vaksin di pertengahan tahun 2020.
Tidak mau warganya terpapar virus Novel Corona, pemerintah Indonesia langsung mengambil tindakan preventif.
Setelah sukses mengevakuasi 243 warga negara Indonesia (WNI) yang ada di Cina, beberapa barang yang biasa di impor dari Cina juga dilarang masuk sementara.
Nah berikut merupakan beberapa barang yang dilarang masuk ke Indonesia atas alasan kesehatan. Simak yuk.
1. Hewan hidup
Dalam rapat terbatas yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo, diputuskan untuk menghentikan pengiriman hewan hidup dari Cina.
Hal itu dilakukan setelah terkumpul informasi bahwa penularan virus Corona juga dapat ditularkan dari hewan ke manusia.
Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Perhubungan Hengki Angkasawan menjelaskan detail pengaturan penghentian pengiriman hewan hidup dari Cina ke Bandara.
Ataupun pelabuhan di Indonesia akan dibuat oleh Dirjen Perhubungan Udara dan Dirjen Perhubungan Laut.
Adapun hewan-hewan yang biasa di datangkan dari Cina adalah kura-kura, ular dan reptil.
Meskipun belum ada hasil penelitian lanjutan terkait penyebaran virus Corona, menurut Center for Disease Control & Prevention (CDC) Amerika Serikat, virus Corona umumnya ditemukan di Unta, Sapi, Kucing dan Kelelawar.
Sementara penyebaran virus dari manusia ke manusia lazim terjadi lewat batuk dan bersin.
(Baca juga: Virus Corona, SARS, dan MERS. Apa Bedanya?)
2. Makanan
Pemerintah melalui Kementerian Pertanian telah menangguhkan sementara penerbitan rekomendasi impor untuk produk holtikultura asal Cina.
Hal itu membuat setiap produk yang masuk dari Cina tidak bisa langsung didistribusikan ke masyarakat, melainkan masuk ke karantina dulu untuk diisolasi.
Selain itu, pembatasan impor juga dilakukan untuk bahan pangan lainnya. Namun sayangnya tidak disebutkan secara detil jenis bahan pangan apa saja yang dibatasi impornya oleh pemerintah.
Melansir data Badan Pusat Statistik (BPS), beberapa produk pangan yang selama ini diimpor oleh Cina ke Indonesia adalah bawang putih dan jeruk mandari. Nilai impor kedua produk ini juga cukup fantastis.
Pada tahun lalu nilai impor bawang putih mencapai USD530 juta, sementara jeruk mandarin nilai impornya mencapai USD107,6 juta.
3. Minuman
Untuk mengantisipasi penyebaran virus Corona, pemerintah juga melakukan pembatasan minuman asal Cina. Aksi itu akan dilakukan melalui peraturan Kementerian Perdagangan.
Adapun kebanyakan produk minuman yang didatangkan dari Cina adalah jenis minuman ringan atau bersoda.
Seperti diketahui, beberapa produk minuman asal Cina belakangan memang banyak terlihat di pusat perbelanjaan modern di Indonesia.
Dengan adanya hal itu, maka kamu penikmat minuman impor harus mengerem nafsunya. Mulailah beralih ke minuman buatan yang memiliki kandungan kesehatan lebih baik.
Menanggapi hal tersebut, Duta Besar Cina untuk Indonesia, Xiao Qian berharap tidak ada tindakan berlebihan yang diambil oleh pemerintah Indonesia.
Karena hingga kini belum ada bukti bahwa Corona dapat ditularkan lewat barang-barang impor.
(Baca juga: Mengulik Penyebaran Wabah Virus Novel Corona)
4. Penerbangan dari dan ke Cina
Pembatasan juga dilakukan dalam hal penerbangan untuk rute Indonesia – Cina dan sebaliknya.
Aksi tersebut mulai dilakukan pada 5 Februari 2020 sampai waktu yang belum ditentukan.
Sejalan dengan itu, Bandara Internasional Soekarno-Hatta untuk sementara waktu juga menunda layanan penerbangan dari Jakarta ke sejumlah kota di China.
President Director PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin mengatakan perseroan telah melakukan koordinasi dengan seluruh stakeholder terkait dengan keputusan ini.
“Kami telah mempersiapkan hal ini dengan seluruh stakeholder terutama seluruh maskapai yang melayani penerbangan rute Jakarta – China dan sebaliknya. Kami harapkan penghentian penerbangan sementara waktu ini dapat dipahami oleh seluruh pihak, jelasnya.
Adapun saat ini terdapat 16 izin rute penerbangan dari Soekarno-Hatta ke China dan sebaliknya.
Izin rute tersebut adalah untuk melayani penerbangan dari dan ke Beijing, Guangzhou Baiyun, Shenzhen Bao’an, Shanghai Pudong, Kunming, Nanning, Haikou Meilan, Fuzhou Changle, dan Xiamen Gaoqi.
Total pergerakan pesawat yang melayani rute-rute itu sebanyak 143 pergerakan pesawat per minggu.
Maskapai yang melayani penerbangan dari dan ke China adalah Air China, China Southern, Garuda Indonesia, Batik Air, Lion Air, Xiamen, China Eastern, Sriwijaya Air, dan Federal Express.
Bandara Internasional Soekarno-Hatta sendiri merupakan bandara terbesar dan tersibuk di Indonesia dengan jumlah penumpang mencapai sekitar 60-70 juta penumpang per tahun.
Nah kamu juga perlu melindungi diri dan keluarga supaya tidak terpapar virus Corona.
Biasakan memiliki etika batuk dan bersin juga lengkapi kesehatan dengan asuransi kesehatan. Jangan ragu, akses CekAja.com dan temukan produk yang sesuai dengan kebutuhanmu.