Sederet CEO yang (Dianggap) Tidak Sukses di Tahun 2015

Mark Zuckerberg, Warren Buffet, Amancio Ortega, adalah sederetan CEO sukses yang mempu meraih perusahaan yang dipimpinnya ke gerbang kesuksesan. Namun ternyata tidak semua CEO mampu membawa perusahaan yang dipimpinnya menuju sukses. Apalagi jika perusahaan tersebut merupakan perusahaan besar berskala internasional, tentu beban yang dipikul tidaklah ringan. CEO, dengan segala beban yang ditanggungnya juga manusia.  Lantas siapa saja para CEO ‘gagal’ tersebut? Berikut daftarnya.

#7

Marcelo Claure, CEO Sprint  

Claure dciperkiran mewarisi kekacauan pendahulunya, Dan Hesse. Di awal lima bulan kepemimpinannya, dia menyewa selusin konsultan dan mengeluarkan USD 25 juta untuk membayar mereka di tengah-tengah upaya penghematan miliaran dolar uang perusahaan. Akibatnya, Sprint kehilangan sepertiga dari jumlah sahamnya.

#6

Brian Kelley, CEO Keurig Green Mountain

Perusahaan K-Cup brewing ini mengalami tahun terburuknya di tahun 2015 di bawah kepempinan Kelley. Produk terbarunya, mesin Keurig 2.0 ternyata mendapat respons buruk dari konsumen. Kemudian mantan eksekutif Coca-Cola tersebut mengeluarkan  Kold brewing system terbaru dengan harga USD 300 yang ternyata terlalu mahal di pasaran. Akibatnya jelas saja perusahaan merugi banyak.

#5

John Mackey dan Walter Robb, co-CEO Whole Foods

Setelah menjadi perintis pasar makanan alami dan organik di tahun 1980 dan menguasai pasar supermarket di Amerika, Whole Foods kini dikepung oleh kompetitor. Whole Foods juga dicap sebagai merk yang terlalu mahal. Mackey dan Robb telah kehilangan resep untuk memuaskan pelanggan. Investor perlahan-lahan undur diri. Saham mereka berada di level terendah dalam lima tahun terakhir.

#4

Eddie Lampert , CEO Sears Holdings

Beberapa CEO bahkan saking buruknya kinerja mereka tidak membuat orang-orang tertarik untuk membicarakan tentang mereka. Eddie Lampert lah salah satunya. Keuntungan perusahaan yang dipimpinnya terus menyusut hingga menumpuk rekor kerugian yang mengecewakan para investor . Saham turun 35% tahun ini, terburuk sejak perusahaan tersebut bediri.

(Baca juga:  Inilah Daftar Negara dengan Gaji Rata-rata Terendah di Dunia)

#3

Marissa Mayer, CEO Yahoo

Dihadapkan dengan bisnis internet inti yang bagi investor nilainya kurang dari nol, Yahoo membuat satu-satunya pilihan waras, yakni dengan spin off saham yang sangat besar di Alibaba sehingga kedua entitas tersebut dapat berkembang . Akan tetapi saham Yahoo tetap kehilangan sekitar sepertiga dari nilai mereka pada tahun 2015 dan investor telah kehilangan kepercayaan penuh pada Marissa Mayer.

#2

Doug McMillon, CEO Wal-Mart

Keuntungan mereka turun drastis sedangkan biaya terus membengkak. Rencana McMillon untuk menghabiskan miliaran dolar demi bersaing dengan Amazon dan e-commerce lainnya hanya akan membuat masalah bertambah buruk.

#1

Meg Whitman, CEO HP Enterprise and Chairman, HP Inc.

Selama empat tahun berturut-turut kepemimpinan Whitman, perusahaan merugi sebanyak USD 20 miliar dan sebanyak 85.000 karyawan di-PHK. Dalam upaya menarik simpati para investor, Whitman jatuh kembali pada taktik politis membelah perusahaan ke dalam dua bagian.

Namun PHK dan membelah perusahaan tidak memperbaiki masalah inti HP, yang bisnisnya terdiferensiasi menjadi layanan perusahaan, komputer personal, dan printer ini. Itu sebabnya kapitalisasi pasar gabungan dari kedua perusahaan hanya sanggup meraup USD 47 miliar, kurang dari setengah dari pendapatan tahunan gabungan mereka.

(Baca juga:  Tujuh Negara Ini Pernah Membuat Takut Investor)