Ini Daftar Negara yang Terancam Bangkrut, Apa Penyebabnya?
4 menit membacaTerdapat 12 daftar negara yang terancam bangkrut di tahun ini. Kira-kira, apa penyebab dari kolapsnya perekonomian di masing-masing negara tersebut?

Ragam Faktor Penyebab Suatu Negara Bangkrut
Kabar duka datang dari ranah perekonomian dunia. Sejumlah negara dinyatakan mengalami kebangkrutan, sebab tumpukan utang yang membengkak.
Banyak faktor sebenarnya yang membuat hal itu terjadi. Khususnya untuk beberapa negara yang kini terancam bangkrut. Salah satunya bisa karena sektor ekonomi negara yang kian melemah.
Mengutip dari laman Landx.id, berdasarkan penjelasan Yusuf Rendy selaku Ekonom CORE Indonesia, dijelaskan bahwa suatu negara bisa mengalami kebangkrutan akibat gagal bayar utang.
Tak hanya itu saja, adanya pandemi Covid-19 yang turut menghantam dunia, dikatakan mampu membuat suatu negara terancam bangkrut, terutama jika kebijakan ekonomi yang diterapkan salah.
Disisi lain, kondisi inflasi hingga kegiatan ekspor impor yang ‘tidak sehat’, juga dinilai sebagai indikator lainnya yang membuat suatu negara terancam bangkrut.
12 Daftar Negara yang Terancam Bangkrut
Dari banyaknya daftar negara yang terancam bangkrut, CekAja berhasil merangkum beberapa informasi serupa, dengan penjelasan yang lebih detil untuk kamu pahami.
Dan berikut, daftar negara yang terancam bangkrut:
1. Sri Lanka
Dalam daftar negara yang terancam bangkrut, posisi pertama dan sempat mengguncang dunia maya adalah Sri Lanka. Tercatat inflasi pada negara tersebut tembus hingga 54,6% year-on-year.
Tingginya inflasi dalam catatan sejarah ini, dinilai akibat pandemi Corona yang melenda, dimana perekonomian global nyaris terhenti.
2. El Salvador
Mengutip CNBC Indonesia, dijelaskan oleh lembaga kajian ekonomi global, Visual Capitalist, bahwa El Salvador termasuk negara dengan ancaman bangkrut tertinggi.
Bukan tanpa sebab, mengingat faktanya bahwa negara tersebut memiliki pembayaran bunga tahunan yang sangat besar, yakni senilai 4,9% dari PDB.
Jika dijumlahkan dari data itu, utang El Savador yang belum dilunasi mencapai US$800 juta, dengan jatuh tempo Januari 2023.
(Baca Juga: 5 Negara dengan Ekonomi Syariah Terbesar)
3. Turki
Akibat perang Rusia-Ukraina, Turki menjadi salah satu yang masuk dalam daftar negara yang terancam bangkrut.
Tak hanya itu, ancaman inflasi tinggi hingga depresiasi mata uang, membuat utang pemerintah Turki mencapai US$193 miliar.
4. Afghanistan
Negara yang terancam bangkrut selanjutnya adalah Afghanistan. Negara ini mengalami pemorosotan dalam sektor ekonomi, sejak Taliban mengambil kekuasaan.
Bahkan, seluruh bantuan asing yang diberikan kepada Afghanistan juga turut diberhentikan oleh Taliban.
Tak hanya itu, pemerintah Amerika dibawah kuasa Joe Biden pun turut membekukan cadangan mata uang asing Afghanistan sebesar USD7 miliar atau setara Rp104 triliun.
5. Argentina
Pada Juli lalu, Argentina dikabarkan juga masuk dalam daftar negara yang terancam bangkrut. Hal itu kian diperkuat dari perilaku masyarakat yang mengalami panic buying.
Dugaan krisis ekonomi yang melanda Argentina sendiri dinilai bukan hanya semata-mata karena inflasi yang terjadi.
Melainkan juga karena perdagangan mata uang peso yang turun hingga sang kepala negosiator, yakni Menteri Ekonomi Martin Guzman yang turut mengundurkan diri.
6. Mesir
Mesir juga termasuk dalam daftar negara yang terancam bangkrut. Krisis ekonomi memang tengah menjadi momok menakutkan di negara tersebut.
Nilai mata uang Mesir bahkan diperkirakan mengalami pemerosotan hingga ke angka 19,1 per dollar AS. Ini menjadi nilai tukar terendah dalam catatan sejarah perekonomian Mesir.
Bukan hanya itu saja, Mesir juga diketahui menjadi salah satu negara yang terkena dampak perang antara Rusia dan Ukraina.
7. Laos
Akibat pandemi Covid-19 yang melanda, Laos menjadi salah satu negara dengan tingkat utang yang melonjak selayaknya Sri Lanka.
Bahkan, mata uangnya sendiri (Kip) turut mengalami depresiasi sebesar 30%, yang tentunya semakin memperburuk kondisi ekonomi Laos.
8. Myanmar
Serupa dengan Laos, Myanmar juga turut mengalami pemerosotan dalan sektor ekonomi.
Bukan cuma perkara pandemi saja, ‘ketidakstabilan politik’ juga menjadi pemicu krisis yang dialami Myanmar saat ini.
Mengutip Kompas.com, diketahui bahwa ekonomi Myanmar mengalami kontraksi sebesar 18 persen pada 2021, dan diprediksi hampir tidak akan tumbuh disepanjang 2022.
9. Lebanon
Keruntuhan mata uang, tingkat inflasi yang tinggi, hingga gagal bayar utang senilai USD90 miliar, menjadikan Lebanon masuk dalam daftar negara yang terancam bangkrut.
Negara ini mulanya mengalami krisis ekonomi akibat usulan pajak dari pemerintah pada akhir 2019 silam.
Di mana, mata uang Lebanon pun lalu turut mengalami penurunan, bahkan telah kehilangan hampir 90 persen nilainya.
(Baca Juga: Inilah 5 Tugas Bank Sentral, Yuk Dicek!)
10. Pakistan
Sejak akhir Mei, harga bahan bakar di Pakistan terus naik bahkan hingga 90 persen.
Tak sampai disitu saja, pada Juni pun, diketahui bahwa tingkat inflasi tahunan negara tersebut mencapai 21,3 persen, tertinggi dalam 13 tahun terakhir.
Setengah jumlah devisa negara Pakistan juga mengalami penurunan, bahkan sejak Agustus tahun lalu.
11. Zimbabwe
Menyusul Pakistan, Zimbabwe juga turut masuk dalam daftar negara yang terancam bangkrut. Inflasi yang dialami negara ini bahkan telah melonjak hingga 130 persen.
Angka yang sangat mengkhawatirkan, sebab Zimbabwe sendiri sempat mengalami hiperinflasi pada 2008 silam.
12. Kenya
Dalam daftar negara yang terancam bangkrut, Kenya menduduki posisi terakhir dengan persentase utang melonjak hingga 67 persen dari PDB.
Sebenarnya, peringatan utang terhadap Kenya telah dirilis oleh Dana Moneter International (IMF) sejak 2018 silam.
Di mana, Kenya termasuk salah satu negara yang berisiko tinggi mengalami kesulitan utang.
Apakah Indonesi Termasuk Negara yang Terancam Bangkrut?
Melihat daftar negara yang terancam bangkrut di atas, tentu membuat masyarakat Indonesia semakin was-was.
Namun berdasarkan pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, diketahui bahwa utang pemerintah Indonesia justru adalah yang terkecil di dunia.
Meski begitu, Indonesia juga harus tetap waspada terhadap potensi resesi yang mungkin dapat terjadi di masa mendatang.
Pentingnya Punya Dana Darurat Kala Ekonomi Tidak Stabil
Sebagai pribadi yang melek finansial, tentu saja kamu harus memiliki dana darurat, sebagai solusi cerdas untuk menghadapi resesi yang mungkin dapat terjadi di Indonesia mendatang.
Kurangi membeli berbagai barang yang sekiranya tidak dibutuhkan, dan mulai sisihkan sebagian pendapatan yang dipunya ke rekening tabungan.
Kalau belum punya rekening tabungan, mungkin inilah saatnya kamu menggunakan produk tabungan dari CekAja.
Jadi, sudah tahu akan menggunakan produk tabungan yang mana? Yuk, langsung ajukan saja pilihanmu di CekAja.com!