Direktur PT BNI Securities: Ada Jenis Saham yang Dapat Dipilih Investor Pemula
7 menit membacaWalau menguntungkan dan tren pertumbuhannya selalu meningkat, namun masih sedikit masyarakat Indonesia yang berani untuk menjadi investor saham. High risk high return, kutipan itulah yang masih sering diucapkan saat berbicara tentang saham. Masih banyak yang takut dengan risiko-risiko menjadi investor saham.

Ternyata, ada ilmu yang dapat diterapkan untuk meminimalisir potensi risiko dalam investasi saham. Karena sering kali faktor emosi investor menjadi pemicu munculnya risiko-risiko saat menjadi investor saham.
“Kami berharap masyarakat Indonesia memiliki kesadaran atas pentingnya berinvestasi sejak usia muda, bukan menjadi generasi muda yang konsumtif. Earlier is better. Tahukah Anda bahwa pertumbuhan IHSG selama 10 tahun terakhir telah mencapai 400%,” ucap Direktur PT BNI Securities Kenichiro Matsuhisa.
Kenichiro mengakui, realisasi hal tersebut tidaklah mudah, untuk itu BNI Securities bersama dengan divisi edukasi Bursa Efek Indonesia sering melakukan sosialisasi investasi saham pada universitas-universitas di Indonesia. Bahkan, pihaknya juga memberikan pelatihan ini secara gratis bagi nasabah sebagai bekal untuk menjadi investor handal
Menurut Kenichiro, seorang investor wajib memiliki trading idea. Bagi investor pemula, Kenichiro menyarankan untuk memilih sektor industri maupun saham yang benar-benar diketahui dan dikenal dengan baik. Investor pemula juga wajib memilih jenis saham yang terbilang tepat untuk memulai.
Jadi, sebenarnya jenis saham apa yang bisa dipilih? Dan, bagaimana cara memilih saham yang baik, menetapkan tujuan investasi, langkah aman yang harus dimiliki oleh seorang investor saham.
Kenichiro Matsuhisa menjelaskannya secara lengkap melalui perbincangannya dengan CekAja:
Literasi Saham
Dari data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) disebutkan baru 1% penduduk Indonesia yang memiliki literasi tentang saham. Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebagai acuan dalam investasi saham terus mencatat peningkatan. Menurut Anda, apakah ini merupakan saat yang tepat bagi penduduk Indonesia untuk mulai investasi saham ?
IHSG merupakan parameter arah pasar saham. IHSG bergerak fluktuatif tentunya, tetapi trennya akan selalu meningkat. Hal ini dikarenakan IHSG merupakan hasil dari respon investor atas kondisi perekonomian Indonesia. Sebagai negara berkembang, Indonesia memiliki potensi yang luar biasa untuk meningkatkan perekonomiannya. Sederhananya, peningkatan IHSG merefleksikan reaksi positif investor terhadap perekonomian Indonesia.
Kita semua tahu bahwa pertumbuhan sumber penghasilan kita sering kali tidak dapat mengalahkan atau bahkan sulit sekali menyamakan dengan kenaikan harga barang-barang, yang lebih dikenal dengan inflasi. Salah satu tujuan berinvestasi adalah untuk mempertahankan nilai penghasilan kita dari dampak  inflasi atau dengan kata lain mengalahkan inflasi.
Berdasarkan data IHSG dalam lima tahun terakhir mencatat bahwa pertumbuhan IHSG diatas tingkat inflasi. Karena itulah investasi saham merupakan salah satu solusi untuk menjaga nilai uang kita dari dampak inflasi. (Lihat grafik – Red.)

Investasi saham masih dipandang sulit dan memiliki risiko tinggi. Bagaimana Anda memandang hal itu dan apa pesan yang ingin Anda sampaikan untuk pernyataan tersebut? Risiko apa saja yang bisa terjadi ketika kita terjun sebagai investor di pasar modal?
Ya, High Risk High Return, itu adalah kutipan yang terkenal untuk investasi instrument saham. Untuk mendapatkan imbal hasil yang maksimal ketika berinvestasi pada saham kita juga harus siap dengan potensi risiko yang tinggi juga. Namun, bukan berarti kita harus menyerah. Ada ilmu yang dapat diterapkan untuk meminimalisir potensi risiko tersebut. Kunci utama untuk meminimalisir risiko adalah dengan investasi pada ilmu pengetahuan, “An Investment in Knowledge Pays the best interest” begitulah kutipan dari Benjamin Franklin.
Ada beberapa jenis risiko dalam investasi saham, mulai dari potensi capital loss hingga potensi suspend atau delisting suatu saham dari Bursa Efek Indonesia (BEI). Risiko capital loss, suspend atau delisting suatu saham dari BEI dapat dimitigasi melalui strategi pemilihan saham, namun sering kali faktor emosi investor menjadi pemicu munculnya risiko-risiko tersebut.
Disisi lain, keamanan investasi saham di Bursa Efek Indonesia dijamin oleh Pemerintah dimana OJK sebagai regulator berperan aktif dalam hal perlindungan investor, melalui:
- Penerbitan Single Investor Identification (SID) dan kartu AKSes (Acuan Kepemilikan Sekuritas) untuk memonitor portfolio investor pada Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI),
- Pemisahan rekening dana nasabah dengan rekening dana milik perusahaan efek. Rekening Dana Nasabah (RDN), adalah rekening virtual yang mencatat dana Nasabah secara terpisah dari perusahaan efek dan dibuka atas nama nasabah pada Bank Pembayar yang ditunjuk oleh regulator, sehingga mencegah penyalahgunaan dan timbulnya fraud oleh perusahaan sekuritas,
- Mendapatkan perlindungan pemodal atas hilangnya Aset Pemodal dari Securities Investor Protection Fund (SIPF)
Jadikan Investasi Saham Sebagai Gaya Hidup Anda. Tagline tersebut didapatkan dari salah satu media promosi BNI Securities. Apakah pesan dalam tagline tersebut merupakan salah satu cara untuk mengajak masyarakat untuk dapat menjadi investor saham? Menurut Anda, langkah apa yang harus dilakukan untuk merealisasikan pesan tersebut?
Tagline tersebut kami pilih untuk dapat memberikan influence pada generasi muda. Kami berharap masyarakat Indonesia memiliki kesadaran atas pentingnya berinvestasi sejak usia muda, bukan menjadi generasi muda yang konsumtif. Earlier is better. Tahukah Anda bahwa pertumbuhan IHSG selama 10 tahun terakhir telah mencapai 400%, bahkan saham Unilever (UNVR) tumbuh 927%. Bayangkan jika kita telah mulai berinvestasi saham Unilever pada tahun 2005, berapakah profitnya? (Lihat grafik – Red.)


Kami sadar bahwa untuk merealisasikan hal tersebut tidaklah mudah, untuk itu BNI Securities bersama dengan divisi edukasi Bursa Efek Indonesia sering melakukan sosialisasi investasi saham pada universitas-universitas di Indonesia. Yang paling akhir, dalam program Gerakan Cinta Pasar Modal yang diselenggarakan oleh Bursa Efek Indonesia, BNI Securities mendapatkan predikat platinum dalam mengajak mahasiswa untuk mulai berinvestasi saham di Bursa Efek Indonesia.
Apa peran teknologi khususnya internet dalam perkembangan layanan produk finansial secara online?
Teknologi dan internet tentu saja merupakan sarana yang sangat penting dalam menunjang aktifitas operasional pasar modal. Dalam hal edukasi, perusahaan sekuritas dapat mengandalkan peranan social media seperti Facebook, Twitter serta Youtube untuk memposting artikel maupun video tutorial.
Dalam hal transaksi nasabah, perusahaan sekuritas perlu mengembangkan aplikasi yang dapat beroperasi pada teknologi smartphone seperti Android, Blackberry, serta iOS, sehingga kapanpun dan dimanapun, selama nasabah terhubung dengan aplikasi transaksi dan internet, mereka dapat melakukan transaksi jual-beli saham.
Menurut saya, peranan teknologi sangat penting dalam menciptakan efisiensi dan efektifitas kegiatan operasional bisnis perusahaan sekuritas. Untuk itu BNI Securities terus mengembangkan sistem maupun layanan yang berorientasi pada teknologi.
Pengetahuan apa saja yang dibutuhkan seseorang ketika ingin terjun dalam pasar modal? Apakah cukup dengan memiliki modal saja?
Jumlah perusahaan “public” yang mencatatkan sahamnya pada Bursa Efek Indonesia adalah sekitar 500 perusahaan. Artinya ketika seorang investor memutuskan untuk melakukan investasi saham, investor tersebut harus melakukan analisis terlebih dahulu untuk memilih saham yang ingin diinvestasikan. Investor dapat mempelajari analisis fundamental untuk mengetahui kinerja perusahaan yang menerbitkan saham, atau analisis teknikal untuk mengetahui tren pergerakkan harga saham.
Analisis ini harus dilakukan secara berkala untuk mengevaluasi kinerja investasi saham tersebut. BNI Securities sendiri memberikan pelatihan ini secara gratis bagi nasabah sebagai bekal untuk menjadi investor handal. Dalam satu bulan, kami secara rutin mengadakan dua kali pelatihan analisis fundamental dan analisis teknikal bagi nasabah di kantor pusat BNI Securities.
Apa yang membedakan BNI Securities dengan sekuritas lain, khususnya sekuritas yang dikelola oleh perbankan? Mengapa masyarakat harus lebih memilih BNI Securities?
BNI Securities dimiliki oleh PT Bank Negara Indonesia (persero) Tbk dengan kepemilikan sebesar 75%. Tentunya sebagai anak perusahaan salah satu bank BUMN terbesar di Indonesia, BNI Securities menjadi brand yang reliable, terbukti dari penghargaan sebagai Most Popular Brokerage House Brand yang kami terima pada tahun 2013 dari MarkPlus Insight dan Marketeers.
Selain itu 25% saham BNI Securities dimiliki oleh SBI Securities yang merupakan perusahaan sekuritas online terbesar di Jepang. SBI Securities sendiri selalu mengedepankan faktor inovasi dalam setiap produk dan layanan yang dihasilkannya. Perpaduan faktor reliable dan innovation ini menjadikan BNI Securities memiliki nilai yang unik bagi nasabahnya.
Layanan yang ditawarkan BNI Securities tidak hanya berupa layanan transaksi saham. Obligasi korporasi, ORI, Sukuk Ritel, Reksadana juga kami sediakan bagi nasabah. Untuk layanan transaksi saham, nasabah juga dapat memilih tipe layanan full online dimana transaksi jual beli saham dilakukan secara mandiri oleh nasabah sehingga lebih privasi dan fleksibel dengan fee transaksi yang lebih kompetitif. Selain itu, ada pula tipe layanan konvensional dimana nasabah mendapatkan asistensi dari tenaga sales berlisensi kami untuk melakukan transaksi jual beli saham.
Dari sekian banyak jumlah saham yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia, saham apakah yang cocok untuk investor pemula?
Bagi investor pemula, saya menyarankan untuk memilih sektor industri maupun saham yang benar-benar kita ketahui dan kenal dengan baik. Mengapa demikian? Dengan memiliki saham berarti kita juga memiliki perusahaan tersebut. Dengan memiliki perusahaan tersebut kita akan menjadi lebih sensitif terhadap berita-berita yang berhubungan dengan industri maupun perusahaan tersebut.
Sebagai contoh apabila kita bekerja pada industri perbankan, maka pilihlah saham-saham perbankan. Namun, apabila kita memiliki saham yang tidak kita kenal perusahaannya, maka kita tidak akan dapat merespon dengan baik berita-berita mengenai industri atau perusahaan tersebut.
Investor pemula juga dapat memilih saham yang termasuk dalam indeks LQ45, yaitu sebuah indeks yang dikeluarkan oleh Bursa Efek Indonesia yang berisi 45 saham pilihan (atau disebut dengan blue chip stock) yang memiliki kualitas yang baik dari faktor likuiditas dan kapitalisasi pasar. BNI Securities sendiri memiliki divisi riset yang memberikan analisis dan rekomendasi harian yang didistribusikan setiap hari kepada nasabah, sehingga investor selalu memiliki trading idea.