Dua Minggu #DiRumahAja, 5 Bisnis Ini Terancam Ambyar
3 menit membacaMaraknya penyebaran virus corona menyedot perhatian banyak orang. Kini aktivitas sekolah, kantor, hingga ritual keagamaan pun banyak yang mulai dilakukan #dirumahaja. Masyarakat kompak menjaga jarak dengan sesama dan menjauhi pusat keramaian alias self distancing.
Begitu pula juga sebagian instansi serta perusahaan yang menerapkan sistem work from home (WFH). Hal tersebut sesuai dengan imbauan dari pemerintah pusat demi menekan penyebaran COVID-19.

Di samping itu, penutupan akses wilayah terdampak virus corona pun muncul agar masyarakat tidak mendekat ke pusaran wabah pandemi tersebut. Hal itu dinilai perlu dilakukan karena penyebaran virus corona ini semakin menjadi.
Sampai dengan hari ini (19/3), jumlah kasus positif COVID-19 di Indonesia meningkat jadi 227 orang. 19 pasien di antaranya meninggal dunia dan 11 orang berhasil sembuh.
Kabar buruknya, kebijakan tersebut rupanya cukup berdampak pada sektor perekonomian baik makro maupun mikro.
Bisnis apa saja yang kena imbas akibat dan terancam ambyar karena social distancing? Simak ulasan selengkapnya berikut ini:
1. Promotor/ EO

Adanya sebaran virus corona serta imbauan dari pemerintah untuk yang menerapkan social distancing ini, berdampak pada bisnis promotor atau event organizer (EO). Pelaku usaha terpaksa harus membatalkan event-event yang sudah dijadwalkan.
The Group dan Imaginary Boys misalnya, LaLaLa Fest 2020 yang menurut rencana akan diadakan di tengah hutan Orchid Forest, Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) pada 18-19 April 2020 mendatang, terpaksa mereka batalkan.
Selain itu beberapa event pun terpaksa harus batal digelar, berikut diantaranya:
- Hammersonic
Ajang musik metal bergengsi ini rencananya akan digelar pada 27-28 Maret 2020, diundur menjadi tanggal 15 hingga 17 Januari 2021.
- Khalid
Konser Khalid “Khalid Free Spirit World Tour 2020” yang seharusnya digelar di Istora Senayan 28 Maret 2020 ini terpaksa ditunda.
- Ab6IX
Boyband AB6IX juga terpaksa menunda tur dunia mereka ke Indonesia. Tur yang seharusnya digelar tanggal 11 April 2020 akhirnya batal.
- Duo B.O.Y
Duo B.O.Y asal Korea Selatan juga membatalkan rencana konser mereka yang seharusnya digelar tanggal 4 April 2020 di Tennis Indoor Senayan.
Belum lagi rangkaian tur musisi lokal seperti band Dewa 19, B.I.P, Rizky Febian dan lain-lain yang ikut ditunda guna menghindari penyebaran virus corona.
2. Hotel

Dampak yang terjadi akibat penyebaran COVID-19, ternyata juga bikin hotel-hotel mengalami penurunan okupansi.
Ditambah lagi, adanya penutupan sejumlah tempat wisata. Beberapa hotel mengaku okupansi atau pemesanan kamar hotel terjun bebas hingga 20 persen, per tanggal Selasa (17/3).
Tingkat okupansi rata-rata dicatat oleh PHRI (Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia) secara nasional dan Jatim rata-ratanya 35 persen.
Menurut data PHRI Yogyakarta, lebih dari 14.744 pesanan kamar yang telah dibatalkan pada periode Februari – Maret 2020.
Okupansi pun turun hingga 20 persen sejak virus corona mewabah. Kini, rata-rata tingkat okupansi hotel di seluruh DIY hanya sebesar 20 persen hingga 40 persen.
(Baca Juga: Imbas Corona, Deretan Mobil Ini Batal Mejeng di IIMS 2020)
3. Maskapai penerbangan

Kondisi sulit akibat penyebaran virus corona dan berlakunya kebijakan social distancing di berbagai wilayah, juga berdampak ke maskapai penerbangan.
Seperti dilaporkan Kompas.com, untuk bulan Februari 2020 saja, pembatalan penerbangan tujuan internasional dialami sebanyak 735 pesawat. Sementara di Maret 2020, mencapai 1.100 pesawat.
Artinya, dalam 2 bulan terdapat 1.835 penerbangan yang dibatalkan karena wabah COVID-19.
Namun, kondisi ini ternyata tak hanya dialami oleh maskapai Indonesia. Seluruh maskapai penerbangan dunia pun mengalami dampak virus Corona ini.
International Air Transport Association (IATA) atau Asosiasi Transportasi Udara Internasional, memperkirakan maskapai penerbangan akan kehilangan pendapatan hingga USD113 miliar atau setara Rp1.625 triliun.
4. Pedagang musiman

Pemerintah daerah banyak memberlakukan kebijakan penutupan sementara hari bebas kendaraan car free day (CFD). Di Jakarta misalnya, CFD yang biasa dilakukan di sejumlah titik, contohnya di Jalan Sudirman-Thamrin dari pukul 06.00 WIB-11.00 WIB, kini sudah ditiadakan.
Demi menghindari warga dari kerumunan yang berpotensi menularkan virus, Pemerintah Kota Bandung pun memutuskan hal serupa. Daerah lainnya yakni Surabaya, Semarang, Depok hingga bahkan Solo.
Kebijakan ini dampak negatifnya cukup besar. Banyak pelaku usaha kecil terkena imbas. Di antaranya, seperti pedagang bakso, ketoprak, pecel, siomay, hingga bubur.
Mereka terancam akan kehilangan penghasilan karena imbauan untuk #dirumahaja. Beda halnya dengan pedagang-pedagang yang sudah bermitra atau sudah beralih menggunakan marketplace atau media sosial.
5. Taksi dan ojek online

Kegiatan sekolah dan perkantoran yang kini dialihkan dengan beraktivitas #dirumahaja, berdampak pula terhadap menurunnya jumlah penumpang taksi dan ojek online (ojol).
Bagaimana tidak, pasalnya virus corona juga membuat warga terpaksa menghindari berdekatan dengan orang lain. Termasuk para driver yang dulu setia mengantar kemanapun mereka pergi.
Tiga hari usai social distancing diterapkan, orderan ojol yang masuk menurun setengahnya dibanding hari-hari biasa.
Seperti duktip detik.com (18/03), penghasilan ojol khusus dari layanan ride hailing atau mengantar penumpang saja, turun sebanyak 50 persen. Hal ini turut mempengaruhi poin yang bisa menghasilkan insentif untuk mereka.
Nah, itulah beberapa jenis usaha dan bisnis yang terkena dampak akibat adanya kebijakan social distancing untuk #dirumahaja. Semoga virus coroba segera berakhir agar tak ada lagi ketakutan untuk menjalani hidup seperti biasanya. Semangat!
Omzet bisnis menurun, pendapatan jadi seret? Sementara, dapatkan pinjaman online dari Cairin agar dapurmu tetap ngebul di musim wabah penyakit yang telah membatasi ruang gerak ini. Ajukan secara online sekarang juga melalui CekAja.com.
(Baca Juga: Gelar Resepsi Pernikahan di Musim Corona, Ini 6 Tipsnya)