Dubai, Ini 5 Hal yang Kamu Tidak Tahu Tentangnya!

Dubai, salah satu kota terpadat yang berada di dalam Uni Emirates Arab (UAE) itu masuk sebagai destinasi wisata popular ke-empat di dunia. Pada tahun 2018, jumlah kunjungan wisata di Dubai mencapai 16 juta pengunjung, dari jumlah tersebut Dubai berhasil menduduki peringkat atas untuk jumlah pengeluaran tertinggi di sektor wisata dunia.

Dubai, Ini 5 Hal yang Kamu Tidak Tahu Tentangnya!

Melansir World Economic Forum, data dari Mastercards Global Destination Citi Index 2019, sebanyak $3,1 miliar uang sukses dibelanjakan oleh para wisawatan setiap tahunnya di Dubai.

Tingginya reputasi Dubai akan tempat belanja dan juga hiburan mewah menjadi salah satu alasan tingginya jumlah belanja di negeri tersebut.

Kamu sudah pernah berkunjung kesana? Atau malah tengah merencanakan pelesir ke Dubai dalam waktu dekat? Jika memang iya, rencanakan sejak sekarang.

Karena di akhir tahun pastinya banyak orang juga yang merencanakan liburan, mungkin Dubai juga menjadi salah satu destinasinya.

Nah sebelum berangkat, simak yuk hal tentang Dubai yang kamu mungkin belum mengetahuinya.

1. Dubai bukanlah negara

Saking besar dan seringnya disebut oleh banyak orang, Dubai acapkali disalah artikan sebagai sebuah negara.

Padahal Dubai merupakan salah satu dari 7 kota terpadat di UAE. Kota lainnya adalah Abu Dhabi, Ajman, Fujairah, Ras al-Khaimah, Sharjah juga Umm al-Qaiwain.

Dubai dan juga emirate lainnya akhirnya bersepakat untuk mendirikan Uni Emirates Arab pada tahun 1971 setelah merdeka dari Inggris.

Jika kamu berencana ke UAE dan masuk melalui Dubai, selamat, kamu menjadi bagian dari 88 juta orang yang setiap tahunnya melewati Bandara International Dubai.

Ya, puluhan juta orang setiap tahunnya memadati Dubai, baik itu yang berniat masuk atau hanya transit di Bandara.

2. Perekonomian digerakkan lewat penyelaman mutiara

Sebelum akhirnya mengandalkan minyak bumi sebagai bisnis utamanya. Perekonomian Dubai dahulunya digerakkan oleh ekonomi lokal melalui industri akuatik, khususnya lewat penyelaman Mutiara.

Hingga akhirnya pada tahun 1966, minyak mulai ditemukan di Dubai, tepatnya di Fateh.

Saat itu keadaan ekonomi secara drastis serubah. Mulai dari bergabungnya Dubai dengan 6 emirates lain menjadi bagian dari UAE dan dibukanya Bandara Dubai International.

Tidak lama berselang, tepatnya pada tahun 1979 Pelabuhan Jebel Ali dan juga Dubai World Trade Centre dibuka. Hal itu sekaligus menjadi gerbang awal bagi dibangunnya proyek arsitektur ambisus lainnya.

Minyak memang pada akhirnya mampu merubah semuanya. Pada tahun ini saja, produk domestik bruto UEA (PDB) diproyeksikan bertumbuh 2,4% atau bakal mencapai $414 miliar.

Katalis utama dalam capaian tesebut adalah adanya pertumbuhan yang lebih cepat di sektor minyak. Betapa tidak, setiap harinya Dubai memproduksi hampir 84.000 barel minyak mentah.

Dubai memang sudah mengalami banyak perubahan, dari jumlah itu tidak hanya minyak yang menjadi penyumbang kesuksesan kota.

Pasalnya lebih dari 90% aktivitas bisnis di Dubai juga berasal dari berbagai sektor lain, termasuk logistik, layanan keuangan, real estat, konstruksi dan juga manufaktur.

3. Mayoritas penduduk berusia kurang dari 35 tahun

Dubai ternyata memiliki populasi penduduk anak muda sangat besar. Sekitar 60% penduduknya berada pada usia kurang dari 35 tahun. Selain itu kota ini juga menjadi pusat inovasi teknologi bagi negara lain.

Ya, pada 2017 lalu, Forum Ekonomi Dunia melakukan kerjasama dengan International Finance Corporation untuk melakukan identifikasi guna mendukung dan menjadikan wirausahawan terbaik di dunia Arab.

Hal itu dilakukan sebagai langkah untuk meningkatkan kualitas kawasan arab melalui 100 Arab Start-Ups juga sebagai bentuk inisiatif Revolusi Industri Keempat.

Beberapa kisah sukses di bidang pengembangan teknologi di Dubai dapat dilihat dari platform Careem.

Pada awal tahun ini, Uber mengakuisisi Careem senilai $3,1 miliar. Selain itu juga ada BitOasis yang memberikan akses ke cryptocurrency di negara-negara Arab.

4. Film George Clooney di buat di Dubai

Banyak perusahaan media papan atas dunia memilki basisi di Timur Tengah. Disana terdapat Media City yang memang didekasikan sebagai rumah bagi organisasi global seperti Reuters, BBC, CNN, CNBC, Sony dan juga Showtime.

Didirikan pada tahun 2001 sebagai pusat penyiaran konten sekaligus sebagai bagian dari Teknologi Dubai, elektonik komersial dan zona bebas media (TECOM).

Situs ini menjadi yang terbesar di Kawasan dengan anggaran pengembangan yang mencapai lebih dari $800 juta dan memiliki 2.500 perusahaan tercatat.

Popularitas UAE di mata Hollywood juga terlihat dari banyaknya lokai syuting yang mengambil tempat di Dubai. Termasuk fil thriller yang dimainkan oleh George Clooney, Syriana.

(Baca juga: Sederetan Hal Mewah dan Gila yang Hanya Terjadi di Dubai)

5. Ambisi untuk menjadi kota paling Bahagia di bumi

Kebahagiaan sejatinya merupakan hal yang relatif. Tetapi tidak di Dubai, Pemerintah Dubai berencana menjadikan kotanya sebagai kota paling Bahagia di bumi.

Untuk itu, pemerintah setempat tengah menyiapkan meter kebahagiaan yang nantinya bisa mengukur suasana hati warga, penduduk dan juga pengunjung.

Kebahagiaan yang dimaksud adalah kebahagiaan ketika masyarakat melakukan interaksi dengan layanan pemerintah Dubai.

Di dalam jajaran pemerintahannya sendiri juga terdapat Menteri yang secara khusus membidani kebahagiaan.

Adalah Ohood bint Khalfan Al Rhoumi yang pada tahun 2016 ditunjuk sebagai Menteri Kebahagiaan pertama. Sejak adanya Menteri Kebahagiaan, kebahagiaaan karyawan di UEA meningkat 24% pada periode 2016 hingga 2018.

Nah bagaimana, apakah kamu jadi melakukan liburan ke Dubai? Jika ya, lengkapi dirimu dengan kartu kredit yang memiliki banyak fasilitas internasional.

Hal itu akan banyak membantumu ketika berada di Bandara ataupun di negara setempat. Akses CekAja.com dan temukan produk keuangan yang cocok untukmu.