Ini Efek Samping Vaksin Sinovac, AstraZeneca, dan Sinopharm
5 menit membacaBerbicara mengenai vaksinasi, tentu tiap orang bakal merasakan efek samping vaksin tersebut, baik itu vaksin Sinovac, AstraZeneca ataupun Sinopharm. Dan berikut ulasan mengenai efek samping vaksin.

Guna mempercepat herd immunity, pemerintah kian gencar menerapkan program vaksinasi. Program tersebut kini tak hanya dijalankan di ibu kota saja, melainkan beberapa kota lainnya di Indonesia.
Lewat vaksinasi, kasus Covid-19 diharapkan mengalami penurunan yang signifikan. Namun, kita sebagai masyarakat yang cerdas sebaiknya tak hanya bergantung pada vaksinasi saja, tapi juga menerapkan prokes super ketat.
Apalagi sekarang, muncul kembali beberapa varian baru Covid-19 yang dinilai jauh lebih ganas ketimbang varian Covid-19 pada umumnya.
Untuk itu, salah satu solusi yang ditempuh pemerintah diluar dari penerapan protokol kesehatan dan PPKM Darurat adalah program vaksinasi.
Efek Samping Umum yang Dialami setelah Vaksin
Program vaksinasi sendiri pertama kali dilakukan pada awal Januari 2021. Dalam pelaksanaannya, pemerintah menggunakan beberapa jenis vaksin yang disuntikkan, mulai dari Sinovac, AstraZeneca, hingga vaksin gotong royong yakni Sinopharm.
Ketiga jenis vaksin ini tentu memiliki reaksi yang berbeda-beda pada tubuh. Reaksi tersebut kita kenal pula dengan istilah efek samping.
Efek samping vaksin secara umum timbul mulai dari yang ringan dan bersifat sementara, hingga yang sedikit lebih berat, tergantung pada kondisi tubuh.
Adapun efek samping yang sifatnya ringan hingga berat adalah nyeri otot, kelelahan, menggigil, demam, sakit kepala, dan mual.
(Baca Juga: 31 Negara yang Menerapkan Vaksinasi Covid-19)
Efek Samping Vaksin Sinovac, AstraZeneca, dan Sinopharm
Nah, untuk membahas tentang efek samping vaksin Sinovac, AstraZeneca, dan Sinopharm, tentu kamu harus kenal dulu akan ketiga jenis vaksin tersebut.
Pasalnya, tiap dosis vaksin yang disuntikkan memberikan efek yang berbeda, tergantung kondisi tubuh penerima. Dan berikut informasi mengenai ketiga vaksin tersebut dan efek sampingnya.
1. Vaksin Sinovac

Vaksin Sinovac merupakan vaksin pertama yang disuntikkan saat awal program vaksinasi dijalankan pemerintah. Vaksin ini telah mengantongi izin penggunaan darurat dari BPOM RI.
Di dalam vaksin Sinovac, terdapat virus SARS-CoV-2 yang sudah tidak aktif. Vaksin ini dikembangkan oleh Sinovac Biotech Ltd dan sudah melewati uji klinis fase ketiga yang dilakukan di beberapa negara, diantaranya Brazil, Indonesia, dan Turki.
Pada uji klinis fase ketiga di Indonesia, vaksin Sinovac menunjukkan nilai efikasi vaksin yang cukup besar, hingga 65,3 persen.
Dalam sekali suntik, dosis yang disarankan untuk vaksin Sinovac adalah 0,5 ml. Vaksin ini sebaiknya diberikan sebanyak dua kali dengan jarak penggunaan 14 hari.
Adapun efek samping vaksin Sinovac yang pasti akan dialami setelah menerima vaksin ini, seperti:
- Nyeri
- Kemerahan atau bengkak di tempat bekas suntikan
- Demam
- Badan terasa lelah
- Nyeri otot
- Sakit kepala
- Mual dan muntah
2. Vaksin AstraZeneca

Tak hanya Sinovac, pemerintah pun kini menggunakan vaksin AstraZeneca. Produk vaksin hasil kolaborasi antara Universitas Oxford dan perusahaan farmasi asal Inggris, AstraZeneca ini, menggunakan virus hasil rekayasa genetika dari virus flu biasa.
Cara kerja vaksin AstraZeneca adalah dengan merangsang tubuh untuk membentuk antibodi yang kuat guna melawan virus SARS-CoV-2. Efektifitasnya mencapai 63 hingga 75 persen.
Seperti vaksin Sinovac, efek samping vaksin AstraZeneca pun pasti akan dialami oleh penerima vaksin tersebut.
Hanya saja, efek samping vaksin yang dirasa masih dapat ditoleransi dan bisa hilang dengan sendirinya dalam kurun waktu beberapa hari.
Malahan, dalam beberapa kasus, ada yang tidak merasakan efek samping dari vaksin AstraZeneca sama sekali lho.
Secara umum, berikut beberapa efek samping vaksin AstraZeneca:
- Nyeri sendi dan otot
- Memar pada bagian tubuh yang disuntik
- Menggigil
- Demam
- Kelelahan
- Mual dan muntah
- Sakit kepala
Untuk beberapa kasus yang sifatnya jarang terjadi, vaksin AstraZeneca dapat memberikan reaksi yang tergolong berat, seperti penggumpalan darah, jantung berdebar, nyeri dada, hingga pingsan.
Apabila kamu takut akan sejumlah efek samping tak biasa dari vaksin tersebut, bisa kok terlebih dulu berkonsultasi ke dokter, terutama jika kondisi kesehatanmu tidak memungkinkan.
3. Vaksin Sinopharm

Efek samping vaksin lainnya yang pasti akan dirasa adalah jika kamu menerima suntikkan dari jenis vaksin Sinopharm.
FYI, Sinopharm merupakan salah satu jenis vaksin yang saat ini juga digunakan di Indonesia dan termasuk dalam program vaksinasi mandiri atau vaksinasi gotong royong.
Di dalam vaksin Sinopharm terdapat virus Corona yang telah dinonaktifkan. Cara kerja vaksin ini adalah dengan merangsang sistem kekebalan tubuh, guna menghasilan antibodi yang tepat untuk melawan virus Corona.
Pengembangan vaksin Sinopharm dilakukan oleh China National Pharmaceutical Group pada 2020 lalu.
Dari hasil uji klinis tahap ketiga, diketahui bahwa efektifitas dari Sinopharm mencapai 79,34 persen.
Vaksin
Sinopharm dapat disuntikkan sebanyak dua kali dengan jarak penyuntikan kurang lebih 21 hari. Anjuran dosisnya dalam sekali suntik adalah sebesar 0,5 ml.
Nah, perihak efek samping vaksin Sinopharm, sebetulnya hampir sama dengan jenis vaksin lainnya, seperti:
- Nyeri dan kemerahan pada bagian yang disuntik
- Demam
- Sakit kepala
- Kelelahan
(Baca Juga: Daftar Lokasi Vaksin di DKI Jakarta)
Cara Tepat Meredakan Efek Samping Vaksin
Jadi, sudah tahukan apa saja efek samping vaksin? Nah, jika kamu memilih ikut serta dalam program vaksinasi, ada baiknya pula untuk mengetahui kiat-kiat meredakan efek samping tersebut.
Sehingga, ketika efek samping dari vaksinasi mulai dialami, tidak akan terasa berat seperti halnya pengalaman banyak orang.
Berikut kiat-kiat yang tepat untuk meredakan efek samping vaksin:
Jika merasa lengan sakit
Apabila kondisi awal yang dialami setelah menerima vaksin adalah mengalami lengan sakit, terutama pada area bekas suntikan, segeralah kompres dengan es atau kain basah dingin.
Jika merasa demam
Lain ceritanya jika yang kamu alami setelah vaksin adalah demam. Ketika kondisi ini terjadi, istirahatlah dan minum obat pereda nyeri yang diberikan oleh pihak penyelenggara vaksinasi.
Apabila efek samping yang dirasa tak kunjung membaik atau bahkan memburuk setelah satu hari, hubungi dokter segera untuk mendapat perawatan medis yang tepat.
Jika merasa kelelahan, nyeri otot, dan sakit kepala
Kelelahan, nyeri otot, dan sakit kepala adalah hal yang wajar setelah menerima vaksin. Jika ini yang dialami, kamu hanya perlu beristirahat sepenuhnya dan konsumsi obat pereda nyeri untuk meminimalisir sakit kepala.
Jika merasa mual dan muntah
Berikutnya efek samping vaksin yang tak jarang dialami adalah mual dan muntah. Kondisi ini sebetulnya wajar saja dialami, karena tubuh yang sedang bereaksi atas vaksin tersebut.
Untuk meredakannya, cobalah mengonsumsi lebih banyak lagi air putih dan buah-buahan agar tetap terhidrasi dengan baik.
Tak Cuma Vaksin, Tangkal Covid-19 dengan Asuransi
Nah, itu dia informasi mengenai efek samping vaksin yang perlu kamu ketahui. Selain mengikuti program vaksinasi dan taat protokol kesehatan, kamu juga bisa mendapat perlindungan tambahan dengan asuransi.
Asuransi kesehatan bakal menjamin kondisi finansialmu tetap stabil dikala pandemi saat ini. Manfaat yang diberikan dari asuransi juga banyak dengan tentunya jaringan rumah sakit yang luas.
Kamu dapat mengajukan asuransi kesehatan terbaik lewat layanan CekAja.com. Tidak hanya itu saja, di CekAja pula kamu bisa membandingkan dulu mana produk asuransi kesehatan yang tepat sesuai kebutuhan dan bujet.
Jadi, tunggu apalagi? Cek informasi lebih lengkap mengenai asuransi kesehatan di CekAja, dan ajukan segera ya!