7 Fakta Covid-19 Varian Delta Plus, Penularannya Ekstrim!

Fakta-fakta Covid-19 varian Delta Plus sepertinya penting untuk dipelajari, mengingat varian ini mulai terdeteksi di beberapa wilayah di Indonesia. Dan berikut, ulasan mengenai varian Delta Plus.

7 Fakta Covid-19 Varian Delta Plus, Penularannya Ekstrim!

Organisasi Kesehatan Dunia, WHO kembali menemukan varian terbaru dari Covid-19 yang dinamakan Delta Plus.

Varian ini dianggap jauh lebih ekstrim untuk penyebarannya, bahkan disebut-sebut menjadi salah satu penyakit paling cepat menular selayaknya cacar air.

Benarkah demikian faktanya? Yuk, langsung simak informasi yang telah CekAja rangkum di bawah ini mengenai fakta-fakta Covid-19 varian Delta Plus.

Deretan Fakta Covid-19 Varian Delta Plus

1. Merupakan turunan dari vari

Fakta Covid-19 varian Delta Plus yang pertama adalah mengenai turunan dari varian tersebut.

Seperti namanya, tentu kamu sudah sedikit tahu bukan bahwa varian Delta Plus ini merupakan turunan dari varian Delta. Varian Delta Plus ini juga masuk kategori VoC alias Variant of Concern.

Dalam istilah medis, varian Delta Plus sendiri dikenal dengan sebutan B.1.617.2.1 atau AY.1, dengan mutasi tambahan yakni K417N.

Mutasi tambahan yang ditemukan itu, rupanya didapat setelah para ilmuwan dunia meneliti setidaknya 45 ribu sampel, dari orang-orang yang sempat terinfeksi varian ‘saudara kandungnya’ yakni Delta.

Nah, karena merupakan turunan dari varian Delta, ditambah lagi adanya mutasi tambahan tersebut, besar kemungkinan bahwa varian Delta Plus mampu menginfeksi sel-sel sehat dalam tubuh akibat efek pada protein lonjakan virusnya.

(Baca Juga: 10 Varian Baru Covid-19 Beserta Gejala dan Cara Pencegahannya)

2. Penyebaran pertama ditemukan di India

Seperti varian Delta, varian terbaru dari Covid-19 yakni Delta Plus juga pertama kali dilaporkan ada di India.

Fakta Covid-19 varian Delta Plus yang berikut ini memang tak bisa dielakan lagi, mengingat India merupakan satu-satunya negara yang menjadi ‘penyebar’ varian Delta untuk pertama kalinya.

Varian Delta Plus yang ditemukan di India sendiri diketahui telah mencapai 40 kasus per April 2021. Data ini didapat berdasarkan laporan dari Hindustan Times yang CekAja kutip dari laman Suara.com.

Menurut laporan Hindustan Times, varian Delta Plus terekam jelas di beberapa negara bagian seperti Maharashtra, Kerala, hingga Madhya Pradesh per awal April lalu.

Kemudian, pada 16 Juni 2021, kasus positif varian Delta Plus ditemukan kembali dengan lonjakan yang cukup tinggi, hingga 197 kasus.

Tingginya angka kasus positif dari varian Delta Plus ini bukan hanya terjadi di India, namun juga di beberapa negara lainnya seperti Inggris, Jepang, hingga Polandia.

3. Gejalanya lebih kompleks

Fakta Covid-19 varian Delta Plus yang berikutnya adalah mengenai gejalanya yang dianggap jauh lebih kompleks ketimbang varian umumnya yakni Delta.

Betapa tidak, varian yang kini memiliki mutasi baru dan katanya dapat mematikan antibodi virus ini, enggak hanya membuat penderitanya mengalami batuk, demam, ataupun sakit kepala saja lho.

Lebih dari itu, mereka yang terserang varian Covid-19 Delta Plus juga kerap mengalami beberapa kondisi yang tak mengenakan, diantaranya seperti:

  • Diare
  • Sesak napas
  • Nyeri dada
  • Sakit perut
  • Mual
  • Perubahan warna pada jari tangan dan kaki

Pada beberapa kasus tertentu, juga ditemukan bahwa varian Delta Plus ini dapat membuat penderitanya kehilangan nafsu makan.

Jadi, mereka yang terserang varian ini kemungkinan akan mengalami penurunan berat badan yang cukup signifikan.

Lebih berbahaya lagi jika penderita varian Delta Plus adalah orang yang mengidap penyakit maag akut.

Tidak hanya itu saja, penderita varian Delta Plus juga disebut-sebut bisa mengalami gekala dengan intensitas waktu yang jauh lebih lama ketimbang varian Covid-19 lainnya.

4. Risiko varian Delta Plus

Fakta Covid-19 varian Delta Plus lainnya yang mungkin belum banyak masyarakat tahu adalah mengenai risikonya sendiri.

Sebab, saking berbahayanya varian ini, tim Indian SARS-CoV-2 Consortium on Genomics (INSACOG) terus meneliti akan perkembangan dari varian Delta Plus tersebut.

Nah, berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terhadap varian Delta Plus, diketahui pula bahwa varian ini memiliki sejumlah risiko yang tak main-main, seperti:

  • Peningkatan transmisibilitas atau penularan yang tinggi
  • Ikatan yang jauh lebih kuat dengan sel pada paru-paru
  • Berpotensi mampu menurunkan tingkat respons antibodi monoklonal

Beberapa pakar ternama dunia menyebut bahwa varian terbaru dari Delta lebih rentan menyerang orang-orang yang belum mengikuti program vaksinasi lengkap.

Bahkan, varian Delta Plus dikatakan ekstrim karena obat-obatan antibodi monoklonal seperti Kevzara, yang biasa digunakan untuk perawatan bisa saja kurang efektif fungsinya bagi tubuh.

5. Ada di Indonesia

Fakta Covid-19 varian Delta Plus yang kelima adalah mengenai keberadaannya di Indonesia.

Sebelumnya, dilaporkan bahwa varian ini sudah masuk ke wilayah Tanah Air, tepatnya di Jambi dan Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat.

Namun, setelah ditelaah lebih dalam lagi, Lembaga Biologi Molekuler Ejikman, justru mengungkap bahwa kasus Covid-19 varian Delta Plus yang dilaporkan ada di Jambi bukanlah varian Delta Plus.

Mengutip Tempo yang juga melansir Antara, menurut Kepala Ejikman, Amin Subandrio, varian Covid-19 yang terdeteksi di Jambi bukanlah Delta Plus, melainkan varian lokal Indonesia B1466.2.

Sementara varian Delta Plus sendiri baru benar-benar ada satu kasus di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat.

Lebih lanjut Amin mengatakan bahwa varian Delta Plus ini mengalami mutasi tambahan.

Namun, pihaknya belum bisa memastikan lebih lanjut apakah varian Delta Plus bersifat lebih mengkhawatirkan ketimbang varian Delta.

(Baca Juga: 4 Negara dengan Program Vaksinasi Berbayar)

6. Terdeteksi di beberapa negara

Masih berbicara mengenai fakta Covid-19 varian Delta Plus, berikutnya yang menjadi concer dari varian baru ini adalah mengenai penyebarannya.

Ya, bisa dibilang penyebaran varian Delta Plus ini cukup cepat, bahkan tak hanya di India saja.

Hingga artikel ini dimuat, setidaknya ada beberapa negara yang kini melaporkan telah menerima kasus positif varian Delta Plus, yaitu:

  • Amerika Serikat, 83 kasus per Juni 2021
  • Inggris, 41 kasus per Juni 2021
  • Polandia, 9 kasus per Juni 2021
  • Jepang, 15 kasus per Juni 2021
  • Canada, 1 kasus per Juni 2021
  • Korea Selatan, 2 kasus
  • Nepal, tidak disebut
  • Swiss, tidak disebut
  • China, tidak disebut
  • Rusia, 1 kasus per Juni 2021

7. Efektivitas vaksin terhadap varian Delta Plus

Fakta Covid-19 varian Delta Plus yang terakhir adalah mengenai efektivitas vaksin terhadap varian tersebut.

Karena dinilai mampu mematikan antibodi virus, tak sedikit orang yang mulai bertanya-tanya apakah varian ini membuat efektivitas vaksin menurun. Jawabannya tentu saja tidak.

Menurut beberapa penelitian yang baru-baru ini diungkap, vaksin Covid-19 yang kini banyak digunakan di seluruh dunia, seperti Pfizer dan AstraZeneca, terbukti efektif untuk menurunkan risiko varian Delta.

Efektivitasnya bahkan mencapai 96 persen untuk vaksin Pfizer dan vaksin AstraZeneca sebesar 92 persen dengan penyuntikan dosis lengkap.

Banyak ilmuwan yang juga menuturkan bahwa orang-orang yang rentan terserang varian Delta maupun Delta Plus adalah mereka yang belum menerima vaksin dengan dosis lengkap, serta tidak menerapkan protokol kesehatan ketat pada dirinya sendiri.

Perketat Prokes dan Tambah Proteksi dengan Asuransi Kesehatan

Itu dia beberapa fakta Covid-19 varian Delta Plus yang perlu kamu pahami. Ingat, selama pandemi belum berakhir di Indonesia, tetap perketat protokol kesehatan ya.

Jangan sampai kamu selanjutnya yang menjadi korban virus Corona. Karena, selain menyiksa tubuh, penyakit ini juga berisiko bikin kantong jebol, apalagi kalau sampai kamu dirawat di rumah sakit tanpa asuransi.

Maka dari itu, selain memberi perlindungan dari dalam, baiknya tambah proteksi untuk diri sendiri dengan asuransi kesehatan.

Asuransi kesehatan terbaik bisa kamu dapatkan di CekAja.com. Melalui kami, kamu bisa mendapatkan asuransi kesehatan yang tepat sesuai kebutuhan dan bujet.

Kalau bingung akan pilihannya, tim CekAja siap memberikan kamu rekomendasi yang sesuai.

Oiya, untuk cakupan perlindungannya sendiri, asuransi kesehatan dari CekAja diklaim yang paling lengkap dengan jaringan rumah sakit luas.

Jadi, tunggu apalagi? Yuk langsung bandingkan dan beli asuransi kesehatan terbaik versi kamu hanya di CekAja.com!