Fakta dan Mitos Kerajaan Bisnis Donald Trump
3 menit membaca
Banyak klaim yang dibuat Donald Trump tentang karier bisnisnya selama kampanye menjadi orang nomor satu di Amerika. Banyak yang jadinya bertanya-tanya, apakah Trump benar-benar sesukses yang dia katakan? Atau dia hanya beruntung karena mewarisi kerajaan bisnis ayahnya?
Kenyataannya Trump tidak sehebat yang ia gembar-gemborkan. Dia juga pernah mengalami kegagalan dan dia sendiri mengakui bahwa kisah sukses yang ditulis di buku “The Art of the Deal” pada tahun 1987 sengaja dilebih-lebihkan demi pencitraan dirinya.
Dari semua hal hiperbola tetang Trump, beberapa di antaranya memang sulit dipercaya. Tapi inilah lima hal sebenarnya tentang karier bisnis Trump.
Mitos #1
Trump berbakat di semua lini bisnis
Selama 45 tahun berkarier, Trump memang sangat sukses di bidang real estate. Trump Tower di Fifth Avenue Manhattan, Trump Tower di Chicago dan Mar-a-Lago, klub privat di Palm Beach, ditambah semua hotel dan lapangan golf di seluruh dunia merupakan portofolio sukses bisnis Trump.
Terlepas dari reputasinya sebagai raja properti dari New York, ternyata dia tidak termasuk ke dalam daftar 10 pemain real estate terbaik di Amerika. Rupanya, banyak proyek kasino, penerbangan, hingga pengambilalihan klub football yang tidak berjalan sesuai rencana.
Empat bisnis kasinonya bangkrut (dan ini sering dijadikan bahan lelucon oleh lawan politik Trump), Trump juga pernah menjual kapal mewah, pesawat, saham, dan bahkan perusahaannya berhemat habis-habisan agar tidak bangkrut. Berdasarkan New York Times, Wall Street hingga saat ini ragu-ragu melakukan deal dengan Trump karena riwayat bangkrut dan sikapnya yang suka mencari masalah. Federal Election Commission mengungkap bahwa 15 perusahaan yang terkait dengan Trump memiliki utang hingga USD 270 juta kepada bank.
Dia memang sangat mahir di bidang real estate, tapi tidak di bidang lain, kata penulis biografi D’Antonio. Dia mencoba menjalankan maskapai penerbangan tapi gagal. Dia mencoba menjalankan kasino dan gagal empat kali. Itu bukti kalau dia bukan pebisnis jempolan karena selalu gagal saat mengoperasikan bisnis yang lebih kompleks.
(Baca juga: 10 Cara yang Bisa Bikin Kamu Untung Besar Ketika Bisnis Sewa Properti)
Mitos #2
Trump kaya raya berkat jerih payahnya sendiri
Ayah Donald Trump, Fred Trump, merupakan pebisnis real estate dengan kekayaan USD 200 juta pada tahun 1970-an. Meskipun tidak semua uang tersebut diwariskan pada anaknya, Donald Trump tetap mengantongi benefit berupa fasilitas dan koneksi yang dimiliki sang ayah.
Sebagai salah satu orang terkaya di Amerika pada tahun 1970-an, Fred mendirikan kerajaan real estate untuk membangun apartemen bagi keluarga kelas menengah di Brooklyn. Setelah Donald lulus dari University of Pennsylvania’s Wharton School pada 1968, dia bergabung dengan perusahaan ayahnya, lalu mengambil alih seluruhnya di usia 25 tahun.
Donald Trump memang meminjam USD 1 juta dari ayahnya dan mengklaim menghasilkan USD 10 miliar dari pinjaman tersebut. Tapi uang yang diterima Donald tersebut belum termasuk warisan USD 40 juta pada 1974.
Meskipun menghasilkan USD 10 miliar, Bloomberg news memperkirakan kekayaan Donald yang sebenarnya pada saat itu hanya USD 2,9 miliar dan selebihnya adalah sengketa. Karena perusahaan Trump tidak terbukan untuk publik, tidak benar-benar diketahui berapa kekayaan Donald yang sebenarnya.
Mitos #3
Semua yang dibangun oleh Trump diberi nama Trump
Banyak yang menganggap Donald Trump bertangan midas. Apa yang digarapnya berakhir dengan nama Trump. Dari 515 perusahaan di bawah nama Trump, 268 di antaranya memang memiliki namanya. Tapi faktanya, tidak semua gedung yang dibangunnya dinamai Trump.
Penamaan tersebut merupakan startegi branding dalam dunia bisnis. Dan bukan hanya strategi marketing, penamaan tersebut berarti dia haus akan popularitas dan pujian. Tak hanya gedung, perusahaan, merk minuman berenergi, parfum, wine, vodka, dan furnitur, Trump juga mendirikan universitas atas namanya.
Tapi lucunya, Trump University bukanlah universitas dalam arti sebenarnya, melainkan sebuah workshop berongkos mahal. Murid-murid diharuskan membayar ratusan ribu dollar untuk tiga hari kursus dan tambahan USD 35.000 untuk mentoring lanjutan. Materi yang dibawakan seputar motivasi dan tip bisnis.
Para murid berharap jika Trumplah yang mengajar langsung. Tapi kenyataannya, Trump hanyalah sebuah standee banner di mana para peserta bisa berfoto bersama duplikat Trump tersebut. Akibatnya, Trump digugat USD 40 juta karena dianggap menipu dan mendirikan universitas tanpa izin.
Mitos #4
Trump tidak pernah terlibat dalam pelanggaran hukum
Rumor yang beredar, dia bekerja sama dengan perusahaan yang dikendalikan oleh mafia dalam proyek properti di New York dan Atlantic City, termasuk pembangunan Trump Tower dan Trump Plaza.
Saat pembangunan Trump Tower di Fifth Avenue Manhattan, Trump dituduh mempekerjakan pekerja Polandia dengan upah kurang dari USD 5 per bulan. Jaksa menuduhnya mempekerjakan mereka secara ilegal dengan upah di bawah minum. Namun kasus ini selesai pada 1995.
(Baca juga: Ada 13 Kebiasaan Orang Kaya dan Sukses, Apa Kita Punya Salah Satunya?)
Mitos #5
Kejeniusan Trump hanyalah bagian dari pencitraan
Penulis biografi Antonio berpendapat jikaTrump bekerja keras menciptakan pencitraan yang karena egonya memang haus akan perhatian. Realiti show “The Apprentice” misalnya, dibuat bukan untuk mendapatkan uang, tapi untuk menyebarluaskan sosok Trump yang hebat. Tapi kenyataannya, banyak orang yang membaca artikel ini (termasuk kamu) sudah sedikit paham siapa sosok Trump yang sebenarnya.